"Nih."
Hyunjin yang semula memainkan game di hpnya mendongak, menatap seseorang yang tiba-tiba muncul dihadapannya dan menyodorkan kotak bekal berwarna ungu muda bertuliskan tupperware didepan wajahnya.
Seo Ara. Hyunjin ingat namanya, Seo Ara. Bagaimana tidak ingat, Han Jisung yang sejak pagi tadi entah kenapa berisik sekali menyebutkan nama itu berkali-kali. Seo Ara adiknya Seo Changbin, yang hari ini heboh menjadi trending topik satu sekolahan karena mendapat peringkat kedua Olimpiade Matematika tingkat Nasional.
Peringkat kedua, padahal selisih pointnya dengan si peringkat 1 hanya 0.5.
Hey tunggu dulu, kenapa Hyunjin jadi teringat semua yang Jisung bicarakan hari ini, sih?!
"Racun ya?" Tanya Hyunjin langsung, dengan acuh tak acuh tentunya. Membuat Seo Ara yang semula tidak mengembangkan sedikit senyum pun jadi menghela nafas.
Cewek itu menunjuk wajahnya sendiri. "Apa aku keliatan kaya mafia yang mau bunuh kakak terus ngambil semua harta kakak?" Jawabnya jutek.
Hyunjin tertegun. Tumben..
"Mafia jaman sekarang mukanya polos semua." Jawab Hyunjin dengan sama datarnya.
"Ah, terserah. Makan aja, sekarang. Aku nggak mau ya bekal ini dikasih ke kak Jisung lagi, pokoknya kakak yang makan." Kesal Ara sambil menyerahkan si kotak bekal lalu duduk disamping Hyunjin begitu saja.
Hyunjin menatap cewek itu dengan kikuk. Tumben, tumben sekali cewek ini jutek. Perasaan Seo Ara ini orangnya tengil, suka mengganggu Hyunjin, juga seringkali menutup wajahnya dengan topeng polos padahal aslinya blingsatan.
Ada apa? Tanya Hyunjin dalam hati. Ingin rasanya Hyunjin bertanya, tapi untuk apa?
"Ini racun." Kata Hyunjin setelahnya. Matanya menunjuk kotak bekal ungu di tangannya.
Ara menatap Hyunjin dengan tajam. Jarinya ikut menunjuk-nunjuk kotak bekal yang kini berada diatas tangan Hyunjin.
"Kemarin kak Jisung udah makan sampe abis gada sisa. Sampe sekarang dia masih keliaran di sekolah, baik-baik aja, masih berisik, ngga sakit apapun. Kalo kakak nanti sakit pun aku bakal tanggungjawab, kok. Kalo butuh donor ginjal bakal aku kasih. Kalo mau nuntut aku, terus hukum mati aku ya silahkan." Kata Ara yang membuat kerutan di dahi Hyunjin semakin jelas.
"Lo kenapa sih? Kesel jadi juara dua di Olimpiade?" Tanya Hyunjin dengan mulusnya. Hyunjin langsung merutuki dirinya, kenapa sih tanya begitu?!
"Mau juara sepuluh aku juga ngga peduli." Jawab Ara kesel.
"Tapi finalistnya cuman tiga orang, babi." Timpal Hyunjin. Langsung mendapat tatapan tajam dari Ara. Hyunjin merinding seketika.
"Ih aku lagi kesel tau, masa ada yang sembunyiin buku pr sama buku paket aku! Padahal aku tuh yakin udah bawa, pagi tadi temen aku juga sempet nyontek pr aku. Tapi habis dari kantin, tau-tau di tas aku cuman tinggal dua buku tulis. Aku dihukum jadinya. Sialan" Adu Ara.
Hyunjin berlagak tidak begitu tertarik dengan apa yang dikatakan Ara. Cowok itu memilih untuk menyimpan hpnya kedalam saku, lalu membuka penutup kotak bekal pemberian Ara dan mendapati makanan super enak yang tertata rapi didalam sana.
Satu paket bento buatan sendiri. Dengan tiga potong tamagoyaki, beberapa karage, nugget, tofu teriyaki, nori, tumis brokoli, dan nasi berbentuk oval yang di hias dengan potongan cabe dan brokoli segar. Ya Tuhan, berapa jam Ara harus menyiapkan sarapan dengan lauk segini banyaknya?
Ah, pasti cewek ini suka sekali masak. Makanan yang kemarin saja sudah membuat Hyunjin ingin mengiler, apalagi yang sekarang ini.
"Terus temen-temen aku tuh---"
"Lo orang jepang apa?" Potong Hyunjin seraya mengambil sumpit di dalam kotak makan tersebut.
Ara yang tadinya sedang bercerita panjang lebar pun menengok, menatap Hyunjin yang sedang mencicip sepotong nugget.
"Bukan. Tapi aku suka bikin bento, diajarin sama mamanya kak Seungmin." Jawab Ara. "Itu tofu teriyakinya enak banget. Aku sengaja pake sedikit bawang soalnya kakak kan ngga suka bawang."
Hyunjin tidak mengindahkan Ara yang entah dari mana mendapat pengetahuan tentang makanan yang tidak disukainya. Hyunjin lebih fokus ke nama salah satu temannya yang disebutkan Ara.
Siapa? Seungmin? Ara kenal dengan cowok itu?
"Ayo dimakan." Suruh Ara karena Hyunjin malah diam saja sambil menatapnya.
Hyunjin pun mendengus, entah kenapa dirinya merasa kesal. Hyunjin memilih untuk memakan bekal pemberian Ara dengan sekali sentakan. Mengabaikan perasaan aneh yang muncul dari benaknya.
"Enak nggak?" Tanya Ara lalu dengan gemasnya. Hyunjin merasa bahwa mood cewek ini pasti telah kembali, entah bagaimana caranya, yang penting Seo Ara sudah kembali menjadi Ara yang menyebalkan.
Hyunjin jadi sebal.
"Orang lagi makan gak boleh sambil ngomong." Kata Hyunjin tajam sambil terus memasukkan makanan kedalam mulutnya. Kalo boleh jujur, ini bento paling enak yang pernah dirasakan Hyunjin.
Walaupun lauknya cukup mudah dibuat dan beberapa mungkin didapat dari makanan beku siap saji, tapi Ara sukses membuatnya menjadi makanan enak yang masuk kedalam list makanan favorit Hyunjin. Hyunjin ingin terus memakan ini sampai habis, jadi tanpa sadar cowok itu telah menyuapkan makanannya dengan cepat. Hingga kurang dari lima menit bento buatan Ara telah habis dimakannya.
Masa bodoh ini ada racunnya atau tidak, yang penting Hyunjin merasa puas memakan semua ini.
Ara juga menyodorkan air mineral yang juga dibawanya untuk Hyunjin. Hatinya merasa begitu berbunga-bunga karena Hyunjin memakan bekal pemberiannya dengan sangat lahap. Cewek itu pun tersenyum, mengamati Hyunjin yang menegak airnya dengan pose keren.
Namun baru Ara ingin bertanya bagaimana pendapat Hyunjin tentang bentonya, Hyunjin malah tiba-tiba langsung berdiri dan meninggalkan tempat mereka berdua duduk.
Ara menatap kepergian Hyunjin begitu saja dengan bingung, kemudian cewek itu cepat-cepat merapikan kotak bekal serta botol bekas minuman Hyunjin dan segera berlari menghampiri cowok itu.
"Kok tiba-tiba pergi, sih?" Protes Ara. Karena kaki Hyunjin yang panjang, satu langkah Hyunjin sama dengan dua langkah dari kaki Ara. Ara sedikit kesulitan menyamai langkah cowok itu, apalagi karena Hyunjin berjalan dengan cepat.
"Mau lo apa lagi sih? Bukannya tadi nyuruh gua makan doang?" Sahut Hyunjin.
"Iya sih, tapi kan bisa duduk-duduk bentar sama aku dulu!" Seru Ara.
Hyunjin malah berbelok masuk ke toilet cowok, membuat Ara menghentikan langkahnya begitu saja karena dirinya tidak mungkin ikut masuk kedalam sana. Seo Ara mendengus menatap punggung Hyunjin, kesal karena ia gagal meluluhkan hati Hyunjin lagi.
Padahal tinggal sedikit lagi. Hari ini Hyunjin sudah mulai menerima sarapan yang dibuat Ara mati-matian. Tinggal mengobrol sedikit saja hati Hyunjin pasti akan mulai luluh untuk Ara.
Ah, menyebalkan. Besok Ara akan berusaha lebih keras lagi.
Ara tidak tahu saja, bahwa Hyunjin tadi hanya ingin kabur karena malu sudah menghabiskan makanan yang Ara buat begitu saja. Bahwa Hyunjin tidak tahu harus bersikap bagaimana setelah sadar bahwa dirinya sudah makan dengan lahap dan cepat didepan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Life • Hwang Hyunjin
FanficKereta terakhir untuk kembali padamu telah berlalu. Sudah terlambat untuk menyesal sekarang. © 2020, Baby