운명 - prologue

230 19 13
                                    

Happy Reading



























Hai sayang!

aku cuma iseng aja buat surat gini. kita sekarang juga jauh..aku kangen tau..walaupun masih bisa video call ataupun chatan. Aku pingin aja gitu nulis surat kayak orang-orang zaman dulu, haha. Dan..kamu janji kan, kalau kamu dan anak kita bakal baik-baik aja disana? aku yakin kalo itu. Aku disini demi kalian, agar biaya persalinan mu lancar! aku gak mau nge repotin orang tua mu..

maaf..aku..aku udah ninggalin kamu dalam kondisi hamil muda seperti ini...aku janji bakal pulang cepat. Walau bukan besok atau bulan depan.

Mmmm kemarin, tepatnya pas malem, ada fenomena bintang jatuh.. katanya, saat bintang jatuh kita bisa meminta suatu permohonan. Pasti kamu gak percaya, kan?  Tapi aku buat suatu permohonan, kamu mau tau? Aku berdoa supaya anak kita nanti laki-laki, haha. Aku mau anak laki-laki agar bisa menjaga ibunya nanti saat aku udah tidak ada. Kalau itu perempuan juga gak masalah, dia bakal menjadi wanita kuat seperti kamu! bukan seperti aku dulu...hahhaa.

Aku harap kamu bakal terus mencintai ku, begitupun dengan aku. mencintai anak-anak kita nanti.. bahkan sekarang aku udah bisa bayangin seberapa bahagia kita nanti saat bercanda gurau bersama keluarga kecil kita.

i love u, sora. sampai kapan pun kamu tetep milik aku, milik Dong si cheng.

aduh alay banget aku ya hehe.


untuk istri ku tersayang, Dong Sora
dari suami mu.

•••

Lagi-lagi tangisnya pecah, air matanya keluar begitu saja membasahi wajah cantiknya. Memengang erat kertas berharga itu, memeluknya penuh kerinduan. Iya, dia sangat merindukan suaminya. Sudah 4 tahun setelah kepergiannya. Mengetahui suaminya meninggal, ia sangat terpukul. Ia tak rela meninggalkan suaminya pergi begitu saja.

.

Petir bergemuruh, air hujan yang jatuh menimpa bumi dengan sangat derasnya. Membuat seorang anak laki-laki mungil ter bangun dari tidurnya. Menghampiri sang bunda dengan tubuh ketakutan.

"Bundaaaa,"

Sontak sang ibu kaget, anak nya tiba-tiba memeluknya dengan sangat erat. Ia merengkuh tubuh kecil mungil itu. Menggendong nya dengan penuh kasih sayang. Mengelus puncak kepala sang anak tersayang. "Gak papa jangan takut, bunda disini,"

"Icung takut bundaa," lirih sang anak yang menambah eratkan pelukannya dengan sang bunda.

"Kalo ayah disini..mungkin kita ga kesepian." Sora tersenyum pilu, mencoba menenangkan anaknya.

Berjalan ke arah ranjang, meniduri anaknya di atas kasur. mengeloni anaknya yang ketakutan. Ia melamun, mengingat kejadian masa lalu yang bahagia bersama sang suami. Berharap suaminya datang ke alam mimpi nya, menyabarkannya, memeluknya, ia sangat merindukan itu semua. Dia sangat mencintai suaminya.

Tak butuh waktu lama, mata indahnya kian tertutup di tengah cuaca suram malam ini.

••

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




halo halo halo halo!

kali ini aku buat work baru nih, work sebelah keliatan cheesy dan sepii. aku kepingin buat work dengan suasana yang berbeda aja.

aku bakal lanjut kalo kalian suka, kalo gak aku bakal unpub aja. aku juga gak berpengalaman di dunia menulis cerita hehe. jadi maklumin aja.

Dan aku bakal tunggu komen kalian!

lanjut?




Mushy ( dong si cheng ) on holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang