Love in Silence : Kata

Ending Cerita Cinta

IKHLASKAN

Untuk kamu, seseorang yang mungkin dapat kubilang "mewarnai hari saya disekolah", seseorang yang membuat saya jatuh cinta, berharap, sakit, luka.

Seseorang yang baru saja menghantam keras hati saya dengan postinganmu.
Sedari dulu, saya berpikir bahwa kamu tidak memiliki orang yang kamu suka a.k.a gebetan. Tapi, saya salah besar. Lagi, lagi, dan lagi harapan saya dijatuhkan oleh saya sendiri.

Terimakasih telah membuat saya cinta, membuat saya luka, Dan membuat saya sadar mulai detik ini juga.
Yang saya tahu, hari ini saya sedikit hancur. Iya, sedikit saja jangan banyak-banyak. Saya pikir, ini kali pertama saya patah hati tapi tidak merasakan sakit yang berlebihan dibanding chat yang diread olehmu.

Ntahlah, ketika melihat postinganmu itu, saat itu memang hati saya berguncang, dan seluruh keyakinan saya terkoyak. Tapi itu tak bertahan lama, hanya sekejap saja, setelah itu saya kembali mencari bahan lelucon di youtube, karna saya tau, yang saya butuhkan sekarang adalah tertawa.

Biasanya, ketika saya kecewa saya akan membuat sajak atau puisi. Tapi kali ini, ntah mengapa tidak ada satu baitpun sajak terlintas di kepala saya. Ntah saking bingungnya, atau bagaimana sehingga tidak sempat saya ucapkan dengan kata-kata.
Bagi saya, malah lebih parah ketika chat saya diread doang, dan saya langsung berfikir akan berhenti saja, dan malah banyak inspirasi bermunculan ketika itu. Yah saya kok malah curhat :). Gais, ini aku bikin sajak nya terpaksa, yaa gataulah pokoknya terpaksa.

Kamu,
Seseorang yang membuatku jatuh cinta
Seseorang yang membuatku merasakan mules
Dan...
Seseorang yang membuat saya terluka
Kali ini, saya harus tertampar oleh kenyataan
Hancur semuanya hancur
Kenyataan memang kamu bukan orangnya
Berkali-kali ku berharap
Berkali-kali ku terjatuh
Dan kali ini
Aku harus menghentikan semuanya
Tenang saja,
Seseorang yang lain masih banyak didunia
Dan jangan lupa pada orang tuamu
Bahagiakan mereka dulu
Perihal jodoh
Nanti akan datang
Di waktu yang tepat
Sekian.

Lampung, 25 Maret 2020
-rs