YEAY DOUBLE UPDATE!
SELAMAT MEMBACA SEMUANYA🔥Flashback On
Nita POV
Kalian ingat kejadian di halte itu?
Aku diselamatkan oleh seseorang yang bahkan tidak aku kenal sama sekali.
Namanya Ricko..
Aku memanggilnya seperti itu. Ricko tidak mengizinkanku untuk mengetahui lanjutan dari namanya.
Ini sudah hari pelarianku yang ke 7 atau bisa dibilang aku sudah tinggal di apartement Ricko selama seminggu. Cukup lama bukan? Tetapi percayalah walaupun aku menghilang dari rumah selama setahun. Aku yakin orang itu sama sekali tidak akan mencariku.
Aku dan Ricko membentuk sebuah perjanjian yaitu aku dan dia patungan untuk membayar makan dan hal lainnya.
Selama ini aku masih belum bisa ikut gantian membayarnya karena aku masih belum memiliki pekerjaan.
Selama beberapa hari ini aku mencari pekerjaan, akhirnya hari ini aku mendapatkan pekerjaan, yaitu menjadi pelayan restoran yang bisa dibilang cukup mahal. Memang gaji dari pekerjaan itu tidak terlalu besar tetapi itu sudah lebih dari kata cukup.
Aku bisa dibilang orang yang membenci dengan makhluk hidup berjenis laki - laki.
Hatiku seperti sudah membeku semenjak kejadian seminggu yang lalu, kejadian dimana laki - laki yang aku percaya berusaha memperkosaku.
Aku bersyukur Tuhan masih sayang denganku karena dia berhasil menyelamatkanku dari hal itu.
Walaupun aku berujung hujan - hujanan ditengah gelapnha malam, tetapi itu lebih baik dibandingkan mahkota yang selama ini aku jaga hancur tak tersisa.
Tunggu sebentar, aku sedikit bingung.
Jika aku membenci laki - laki.
Mengapa aku tidak menolak ajakan untuk tinggal bersama dengan Ricko?
Pikiranku menolak hal itu, tetapi hatiku..
Entahlah.. waktu itu perasaanku benar - benar kacau.
Sekarang aku baru pulang dari tempat kerjaku, memang tidak membutuhkan waktu yang lama untuk pulang, karena jarak antara tempat kerjaku dengan apartement Ricko itu cukup dekat sehingga aku lebih memutuskan untuk jalan kaki.
Oh tentu! Jalan kaki itu lebih menghemat ongkos, apalagi aku belum mempunyai uang yang cukup.
Aku masuk ke apartement ini dan melangkahkan kakiku ke arah lift. Liftnya apartement ini cukup sempit dan membuatku berdesak - desakan karena banyaknya orang di lift ini.
Aku melangkahkan kaki ku di kamar no 391 dan membukanya dengan kunci cadangan —kunci utama dipegang oleh Ricko. Aku menaruh sepatuk di rak sepatu dan melangkahkan kakiku ke arah ruang tidurku.
Aku menaruh tasku disalah satu meja dan kemudian aku duduk di pinggiran kasur.
Aku tersenyum memandang ke arah jendela, menghela napas cukup panjang, rutinitas ini melelahkan tapi ini lebih baik daripada tinggal serumah dengan orang itu.
Aku memilih untuk mandi dan bersih - bersih terlebih dahulu, setelah mandi aku pergi ke dapur untuk memasak. Aku mungkin akan memasak nasi goreng dengan bumbu instant yang Ricko beli beberapa hari yang lalu.
Tidak butuh waktu yang lama untukku menyelesaikan makanan super simple ini, tidak lupa aku menyisihkan sebagian porsi untuk Ricko. Aku mendudukkan diriku di sofa dan memilih untuk menghidupkan televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY BABY BOY
RomanceBagi Ricko, Nita adalah segalanya. Ricko menganggap Nita sebagai ibunya sendiri, bahkan dirinya sering lupa akan keluarganya. Nita pergi karena suatu hal, membuat Ricko merubah sikap dan gaya hidupnya. Kepergian Nita, tidak membuat Ricko mengurangi...