2

164 10 0
                                    

Dengan balutan kemeja lengan panjang berwarna merah maroon dengan dipadukan dengan celana hitam dan sepatu fantopel hitam mengkilap  membuat pandangan kaum hawa menatapnya tanpa berkedip. Tak lupa pula dengan rambut yang tertata rapi semakin membuat hayalan hayalan aneh terpatri di pikiran kaum hawa.

"Selamat pagi Tuan Wijaya!" Ujar salah seorang security yang sekiranya berusia 50 tahun ke atas ketika membukakan pintu mobil untuk Pemilik dan penerus perusahaan Wijaya Internasional dan ConteePour Mansion tersebut.

Aldo hanya menggangukan kepalanya. Bukan bermaksud sombong tapi ketahuilah memang begitu sikap Aldo di kantor,dingin dan datar. Dan semua karyawannya memaklumi hal tersebut.

Melalui lift khusus pemilik perusahaan ia menuju ruangan kerja miliknya,sambil sesekali mengecek kinerja karyawannya melalui cctv yang memang ia pasang di beberapa sudut kantor tanpa banyak yang tahu.

Sejauh ini cukup baik. Tak ada yang aneh-aneh selama ia menjabat di perusahaan ini. Mereka berkerja di waktunya bekerja dan Aldo juga tak mempermasalahkan atau melarang mereka bercanda atau sekedar berlelucon sesama devisi di jam kerja agar otak mereka tak terlalu lelah menghadapi tugas yang begitu banyak dan menumpuk.

Yang penting pekerjaan mereka tuntas saat waktunya dan tak melakukan kesalahan fatal.

Lagipula mana mungkin mereka semua mampu menolak untuk tidak bekerja di kedua perusahaan yang tengah Aldo pegang tersebut. Selain fasilitas yang sangat mewah,tunjangan tunjangan yang di berikan oleh perusahaan tersebut sangatlah banyak dan tentu saja mereka harus berpikir berulang kali untuk resign dari pekerjaan.

Tapi untuk melamar pekerjaan disini juga tentunya sangat tidak mudah. Banyak persyaratan dan berbagai macam tes yang harus di lakukan. Satu saja mereka melakukan kesalahan maka kesempatan tersebut harus kalian kubur dalam-dalam. Karena Wijaya Internasional dan ConteePour Mansion mencari karyawan dan karyawati yang perfeksionis.

Aldo memasuki ruangannya. Lalu duduk di kursi kebesarannya. Matanya terpejam sebentar untuk membuang sedikit pikiran lelah nya.

"Al jangan! Kamu jahat tau nggak! Kan aku udah masak mie nya capek capek tapi kamu dengan seenak nya buang mie aku ke tong sampah!! Jahat banget tau nggak!" Ujar gadisnya tersebut

"Makan mie instan terus terusan nggak baik buat kesehatan Sayang. Lebih baik kamu makan salad buatan bi Ijah daripada kamu makan itu. Itu nggak baik buat kesehatan tau!" Ucap sang laki laki kepada gadis nya tersebut.

"Iya tapi kan ak----"

"Udah udah,sini aku suapin aja! Nunggu kamu ngomel dulu saladnya jadi nggak enak nunggu kelamaan" Selanya

Aldo langsung membuka matanya dan mensejajarkan posisinya. Kilasan kilasan kebersamaannya bersama sang kekasih muncul begitu saja. Seberapa besar usaha  Aldo ingin melupakan itu namun percuma saja. Bayangan bayangan wanita tersebut pasti akan selalu menghantuinya.

"Sebenarnya kemana kamu pergi?" Tanya nya dalam hati. Aldo menghembuskan nafas lelahnya.

Mein Schicsal - NasibkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang