Dari luar rumah itu tampak kumuh dan kotor tetapi setelah masuk ke dalam tidak begitu buruk, hanya saja memang perlu dibersihkan sedikit. Shila mengambil beberapa bagian gambar di dalam rumah itu. "Duh aku lapar nihh gimana dong makanan yg aku bawa udah pada abis semua" keluh Aya karena ia sangat merasa lapar. Tetapi kedua temannya tidak menghiraukan dia karena tengah sibuk mengambil gambar di dalam rumah itu. Aya berusaha mencari perhatian kedua temannya itu "Akuuu lapeer woii" dengan nada agak sedikit keras sambil meloncat loncat di hadapan Shila dan Monita. "ih ni orang kenapa sih kayak cacing kepanasan gitu, kita juga lapar tau gak sih tapi sabar dong" kata Monita sambil memelototkan matanya. Karena kesal dimarahi Monita, Aya akhirnya pergi sendiri menjelajahi rumah itu. Ia pergi ke arah belakang dan menemukan beberapa piring berisi makanan di atas meja kayu "wah makanan. Rejeki nih gak boleh di tolak" tanpa berfikir panjang Aya yang tak dapat membendung rasa laparnya itu langsung memakan makanan yang ada di meja. Saat tengah lahap menyantap makanan itu, Shila dan Monita pun datang dan terheran "eh gila udah makan aja ni anak? Btw ini makanan dari mana?? Ini kan rumah tua udah lama gak ada penghuni" ucap Shila yang keheranan. "Gak tau, yang penting kenyang dah" jawab Aya. "Sembarangan aja. Btw kayaknya enak aku lapar juga dari tadi boleh dong dikit heheee" ujar Monita sambil memakan makanan itu juga. Tapi saat tengah melahap makanan itu tiba tiba tercium bau sesuatu yang aneh di rumah itu. "Eh eh kalian cium gak sih bau gitu kayak bau hangus kebakar gitu?" Tanya Monita pada dua orang temannya. Karena sedang lahap menyantap makanan, Aya hanya mengangguk tanda bahwa ia juga mencium bau itu. Tapi tidak dengan Shila, ia tidak mencium bau apapun. Karena penasaran, Monita pun langsung mencari sumber bau itu
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAGEDI MAK TUHA
Horror3 orang gadis Kota pergi ke sebuah Desa terpencil yang tak berpenghuni