04. 10 MIA 7 (2)

14 3 4
                                    

10 menit lagi istirahat tapi perut Dwinu sudah memberontak sejak setengah jam yang lalu.

Untuk minggu pertama sekolah, sejauh ini belum ada pelajaran di kelas. Hanya sesi perkenalan di setiap pelajaran dan pemilihan struktur kelas saat wali kelas masuk. Setelah terpilih menjadi ketua kelas dadakan, Dwinu masih harus menyusun jadwal piket bersama sekretaris kelas.

*GUBRAK*

"Dwinu, kok gue piketnya sama Jo sama Tian sih? Nanti gue jadi kuli anjir." Tiba-tiba saja ada yang mendobrak meja Dwinu.

"Kok lu kayaknya tau mereka banget ?" Dwinu menunjuk Jo dan Tian.

"Ya tau lah. Kami satu SMP. Justru gue yang harusnya nanya, kok lu tau mereka ?"

"Dia tetangga gue, May. Kalo Tian baru aja kenalan kemaren-kemaren." Sahut Jo mewakili Dwinu terlebih dahulu.

"Ya pokoknya gue ga terima kalo sepiket sama ini dua ya, Dwin." Ujar Maya menunjuk kedua makhluk yang ia maksud.

"Ini kenapa rame? Aku ikutan boleh ga?" Nada suara paling ramah sejauh ini akhirnya terdengar oleh telinga Dwinu. Siapa lagi kalo bukan Tom.

"Anjir, anak baik." Ia menutup mulut tak percaya. "Aku Tian, salam kenal." Lanjutnya sambil menyalurkan tangan.

"Aku Tom, salam kenal juga." Tom menyahut tangan Tian dengan antusias.

"Merinding anjir. Aura lu ga cocok jadi anak baik kayak Tom, bangsat." Kata Maya. "Jangan dekat-dekat sama Tian, Tom. Nanti ketularan alaynya."

"Maya!" Giliran Dwinu yang menatap kesal ke arah Tian. Sudah 2 kali meja Dwinu jadi sasaran amukan masa, pertama Maya, kali ini Tian." Kalo ngomong mulutnya suka benar. Ga suka ya gue."

Keduanya tertawa, disusul dengan tawaan Tom dan Jo. Dwinu hanya menggelengkan kepalanya. Baru 4 diantara 25 siswa selain dirinya yang ia kenal dan tau sifatnya sejauh ini di kelas. Gimana 20 sisanya? 2 semester sepertinya akan berjalan sangat lama dari yang Dwinu bayangkan.

"Dwin, lu kantin ga ?" Suara Jo yang besar membuyarkan pemikiran memusingkan Dwinu.

"Kantin. Gue ga bawa bekal." Dwinu meraih tasnya untuk mencari dompet.

"Ayok bareng." Kata Tom.

Dwinu masih sibuk merogoh kantong tasnya untuk mencari dompet oipat berwarna coklat tua.

"Buruan Dwin, gue lapar." Omel Maya di depan pintu.

"Sabar elah. Dompet gue ga ketemu." Dwinu menumpahkan isi tasnya ke atas meja. "Anjir, dimana ya ? Tadi pagi gue masukin kok." Katanya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Tenang, Dwin. Hari ini gue traktir." Kata Tian dengan ringan sambil mengangkat-ngangkat benda yang dicari Dwinu sejak tadi.

"Makasih-ANJIR ITU DOMPET GUE TIAN, BALIKIN TAI!"

Langkah kaki yang riuh serta sahut-sahutan kebun binatang menjadi penghias koridor menuju kantin siang itu.

"Bukan tetangga gue, bukan teman gue juga." Jo memijit pelipisnya.

"Iya anjir, teman SMP gue berakhlak kok. Ga petakilan juga." Jawab Maya.

"Lucu kok. Mereka jadi teman gue aja."

Langkah Jo dan Maya tiba-tiba terhenti. Rasanya, 2 pasang bola mata akan segera melompat keluar. Tom hanya tersenyum menatap keduanya.

"Kenapa ?" Tanyanya polos.

"Siapa yang nodain anak gue woi ?!"

-tbc

Meet the Character

Seo YounghoAsJoan Athalarik Suhaimi aka Jo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo Youngho
As
Joan Athalarik Suhaimi aka Jo

LOVE IS A JAWBREAKER || KDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang