05. Tempur

83 44 22
                                    

"Lo serius mau kesana?" Tanya Tabitha ia merasa khawatir jika Aurora menghampiri kakaknya yang sedang tempur di jalan cakrawala.

"Apa si yang gak buat kakak Al" jawab Aurora. Untung abang gak cemburu neng

"Ya udah deh, Lo ati-ati. Sorry bngt ya gw gak bisa ikut" ucap Tabitha tidak enak, tp ia masih ingin idup ia tidak mau jika ia ikut kesana malah ia yang jadi korban. Ogah

"Iya gapapa, by Ara duluan tata" jawab Aurora. What? Tata? Jd ini nama sayang untuk sahabatnya itu.

Kini jam menunjukan pukul 15.56, bertanda hari mulai lutut dan matahari bergantian dengan bulan yang di temani terangnya bintang.

Sekarang ia harus cepat cepat berjalan supaya ia tidak terlambat untuk mencegah tawurannya antar geng NASA dan geng Kenzo.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, kini jalan yang tadinya terlihat ramai dan sekarang mengurang menjadi tidak ada 1pun pengendara motor maupun mobil yang berlalu lalang.

Jl. Cakrawala

Dengan tekat yang kuat ia memasuki jalan yang ia cari, dan suasana jalan tidak ada pengendara 1pun, terasa sepi dan hanya terdengar suara-suara alami yang di keluarkan oleh alam.

"Apaan tuh?" Tanya Aurora bermonolog. "Apa jangan-jangan... Ara harus segera kesana" lanjutnya.

Kini Aurora sudah melihat ada beberapa orang yang sudah tepar tidak berdaya. Kakinya bergetar, apakah ini keputusan yang sudah benar ia akan menemui Al yang sedang bertempur.

Matanya menyorot kepada orang yang ia cari, Aurora melihatnya pun sangat takut. Baru kali ini ia melihat amarah Al yang sudah memuncak. Yang sedang melawan beberapa orang.

Dan tidak sengaja ia melihat sosok yang ia kenali, ia nampak kewalahan untuk bertarung dengan banyak orang. Matanya membulat ketika ia melihat di belakangnya ada orang yang akan mencelakainya, membawa sebuah balok kayu. Angkasa.

Tanpa berfikir panjang Aurora langsung bergegas lari untuk menghampirinya, tanpa memikirkan bagaimana jika ia terluka.

"Sasa awas!!"

Semua orang yang mendengar teriakan itu mengalihkan  perhatian kepada seseorang yang berteriak tersebut. Seketika angkasa dan Al menghentikan aksinya dan yang lain menggantikan mereka.

Bug...

Kini badan mungilnya tersungkur ke jalan, sontak membuat mata Al yang dari kejauhan membulat. Sial siapa yang berani melukai adiknya itu, Al jamin hidupnya gak akan selamat.

"BANGSAT, ANGKASA LO URUS AURORA!! Gue masih ada perlu sebentar dengan orang yang berani melukai Aurora" teriak Al yang amarah nya sudah memuncak.

Kini angkasa sudah menggendong dan membawa Aurora ke tempat yang menurutnya lumayan aman.

⚪⚪⚪

"Selamat datang geng NASA. Terimakasih atas kehadirannya untuk menerima pertarungan dari kita semua" ucap Kenzie Edwar Disson, ketua geng Kenzo.

Langit berdecih "Sebenernya kita males untuk sekini, ya.. tp mau gmn lagi kita udah lama belom tempur kembali, dan terakhir itu sebelum gw sama angkasa di skors. Mungkin sekarang saatnya kita pemanasan!”

"Gw jamin jalan ini bakalan jadi saksi Lo semua MATI!" Tekan Kenzie selaku ketua dari geng kenzie.

"Uhhh takut banget neng bang!" Ledek Raga, dengan sekspresi mukanya yang di buat-buat. Tingkah lucu Raga itu sontak membuat geng NASA tak kuat menahan tawanya.

"Bacot!SERANG!!!" Titah Kenzie yang emosinya sudah memuncak. Gercep saja semua geng Kenzo maju yang langsung di sambut langsung dari geng NASA.

Semuanya sudah menemukan pasangan masing-masing untuk tempur. Dan tidak butuh beberapa menit nyawa geng Kenzo sudah tumbang, benar saja banci itu udh mencium aspal sekarang.

Tapi setelah itu banyak sekali segerombolan orang datang yang langsung menyerang. Sudah di duga, geng banci itu licik. Bangsat.

Tiba-tiba datang pengeroyok sekitar 10 orang melawan 1 orang, banci benar-benar banci. Sampai-sampai ada anak geng NASA sampai kewalahan.

"Sasa awas"

Seketika orang yang tak asing dengan panggilan itu berbalik dan melihat gadis itu. Aurora

Bug...

Mata cantiknya kini menutup, badan tegaknya berubah jadi lemas dan tubuhnya terbanting ke jalan. Dia tidak bisa membayangkan betapa bodohnya gadis itu malah menghampirinya tanpa memikirkan bagaimana dengan keadaanya.

"BANGSAT, ANGKASA LO URUS AURORA!! Gue masih ada perlu sebentar dengan orang yang berani melukai Aurora" teriak Al yang amarah nya sudah memuncak.

Kini angkasa sudah menggendong dan membawa Aurora ke tempat yang menurutnya lumayan aman.

Tidak terima adiknya di lukai kini angkasa dengan goncang berjalan menuju orang yang berani memukulnya dengan balok kayu.

Bug...

Bug...

Bug...

"BANGSATTTT, BANGUN LO ANJING" titah Al, lalu ia membangunkannya dengan kasar.

"Ampun bang" mohon orang itu kpd langit.

Bug...

Kini orang tersebut sudah tumbang. Tidak terima dengan perlakuan seperti itu Kenzie menghajar langit.

Saat mereka beruda baku hantam, ternyata ada seseorang yang menghampiri orang yang sudah melukai Aurora. Dia Nicholas.

Bug...

Bug...

Bug...

Bug...

Bug...

"Bangun bangsat!!!" Teriak Nicholas.

Pandangan semuanya teralih kepada Nicholas yang sudah memukuli orang itu.

"Zaky... Lo bangun... Ini gw ada lindungi Lo. Plis de bangun" ucapnya yang sudah memangku adiknya. Tidak terbendung air matanya turun.

Tidak berlangsur lama polisi datang, dan ternyata Nicholas harus di bawa ke kantor polisi karena perbuatannya yang sudah menghabisi nyawa adiknya kenzie. OMGG TERNYATA DIA ITU ADIKNYA KENZIE.

⚪⚪⚪

Hellooo gaisss author comeback for all.
.
.
Jangan lupa follow akun author @she.la11_ nd @she_wp dan follow anak-anak ku @auroraevv_
@15angkasa.sa
@al_langit8
@

bnr_pelangi


AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang