Main Cast :
Jeon Jungkook
Kim Saeron
°Ľøşš°
Flat kecil dengan dinding tipis itu membuat Jungkook bisa mendengar dengan jelas suara tangisan kekasihnya. Sungguh,, ini adalah hal yang paling menyakitkan.
Kau bisa mendengar dengan jelas gadis yang kau cintai menangis dan kaulah dalang dibalik semua tangisannya.
Jungkook menyandarkan punggungnya pada dinding tipis itu. Berpikir ratusan kali untuk tidak menghancurkan dinding itu dan tidak membuat keributan ditengah malam.
Hampir sekitar jam dua pagi baru isakan gadis itu berhenti. Dan mungkin tertidur karena lelah menangis. Jungkook ikut memejamkan matanya untuk mengumpulkan tenaganya untuk pagi harinya.
Paginya saat Jungkook terbangun Saeron sudah meninggalkan flat jadi pria itu juga cepat-cepat bersiap untuk ke kantor. Prediksinya gadis itu pasti akan tetap pergi bekerja. Dan tebakannya tepat sasaran.
.
Manik mata hitam itu terus tertuju pada seorang gadis yang sedang berdiri di toko high heels di mall milik Golden Group.
Di caffe yang berseberangan langsung dengan toko heels, Jungkook sudah duduk disana selama tiga jam. Dan selama itu juga Kim Saeron sudah berdiri disana.
Matanya tampak bengkak akibat menangis semalaman. Dan juga dengan keadaan kurang tidur gadis itu tampak sedikit pucat.
Jungkook mengacak rambutnya dengan kasar. Ia melakukan hal yang benar-benar bodoh hingga membuat gadis itu sakit dan ia tidak bisa melakukan apapun.
.
Selama beberapa hari pria itu hanya bisa mengikuti gadis itu dari belakang dengan jarak yang tidak begitu jauh. Jungkook yakin gadis itu menyadari kehadirannya hanya saja gadis itu tidak memberikannya kesempatan untuk berbicara.
Jungkook menghentikan gadis itu dalam perjalanan pulangnya. Tampilan Jungkook yang masih mengenakan setelan jas menampakan perbedaan yang cukup jauh dari tampilan yang biasanya Saeron lihat. Gadis itu semakin merasa ia bertemu dengan orang yang tidak ia kenal.
"Kau masih marah padaku ?" Jungkook bertanya tapi gadis itu tidak menjawabnya.
"Sae.. aku sungguh tidak bermaksud membohongimu. Aku.." kalimat Jungkook terputus saat ponsel pria itu berbunyi, dari sekretarisnya. Jungkook terpaksa mengangkatnya setelah sekretarisnya menelpon untuk yang kedua kalinya.
'Halo'
'Tuan, Nona Yerim berada dikantor anda sekarang dan memaksa untuk bertemu. Dan ia mengancam akan menyebarkan foto-foto lama kalian bila kali ini anda tetap mengabaikannya'
'Katakan padanya aku tidak peduli. Dan bila dia berani membuat skandal aku akan menghancurkan karirnya' Jungkook terdengar marah. Situasinya sudah sangat buruk antara dirinya dan Saeron. Jadi ia sedang tidak bisa mengontrol emosinya lagi bila wanita itu mencari masalah lagi dengannya.
'Baik. Aku mengerti'
Jungkook memutus sambungan telepon dan kembali menfokuskan dirinya dengan gadis dihadapannya.
"Aku bukan marah Jungkook. Aku kecewa. Karena kau tidak sepenuhnya mempercayaiku. Harusnya kau memberitahuku sejak awal atau setidaknya saat kita mulai berkencan kau harusnya memberitahuku tidak membohongiku hingga saat ini"
"Beri aku waktu Jungkook-ah" sambung gadis itu.
Pria bermarga Jeon itu terdiam untuk sesaat sebelum akhirnya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Key of Heart ✅
FanficDari jarak tiga puluh meter, ia melihat seorang gadis mengambil bunga itu. Menoleh untuk mencari pemilik bunga dan tidak menemukannya. Bibir gadis itu tertarik keatas seolah-olah hanya sebuah buket bunga mawar yang simpel itu dapat menyenangkan hati...