14

17.6K 114 0
                                    

Sedang dia menyidai tuala itu di penyidai tuala, tiba-tiba Deep datang memeluknya dari belakang. Dia terkejut.

" Deep... "
Nafas Deep terasa panas ditelinganya, hidung mancung Deep menyentuh lehernya, titisan air dari rambut Deep menitis di atas bahunya.

" Deepp....pleasee..."
Pintanya. Deep tidak mengendahkannya. Dia mengucup leher Tania. Tania mulai gersang,

" Dee...epp ..."
Rayunya. Deep kemudiannya secara spontan mengangkat tubuh Tania. Tania serta merta memaut leher Deep. Air masih menitis dari rambut Deep terkena pada wajah Tania. Deep meletakkan Tania diatas katil dengan pelahan. Dia menindih Tania dengan keadaan bersampingkan tuala itu.

" Miss ... "
Wajah sayu Deep dipandangnya,

" Deep, jangan. Tolong..."
Pintanya, Deep memandangnya, perlahan lahan Deep mengucup leher Tania, Tania mendesah.

" Deeppp...ermphhh..."

Deep mengerjakan lehernya sehinggalah ke bibirnya,

" ermphhh... "
Itu saja suara yang keluar dari mulutnya. Perlahan lahan Deep mengeselkan batangnya dibalik tuala itu dipaha Tania, tangan Tania melingkari leher Deep.

Ciuman dileraikan, masing-masing mengatur nafas.

" nice... "
Kata Deep, dia kemudiannya menyelak baju tidur Tania, Tania menahannya,

" Deep... Jangan. Kita x kahwin lagi..."
Katanya. Deep memandang wajah Tania,

" Kita akan kahwin. Saya x kan sakitkan miss. "
Kata Deep, dia lalu menarik baju itu ke atas sehingga aset Tania terpampang dihadapannya.
Deep mulai menyusui gunung Tania, dia mengentel puting itu. Sesekali digigitnya manja, Tania mendesah,

" Ahh! Ermph..."

Tangan Tania menarik tuala Deep, batang Deep yang panjang itu terpacul dibalik tuala itu. Tania mengurutnya, Deep mulai moan,

" Ahh.. Ohh..."

Deep kemudiannya turun ke bawah, dia bermain dengan adik Tania. Dia menjelurkan lidahnya ke lurah pussy Tania yang merekah merah itu. Dia mengentel biji kelentit Tania membuatkan Tania mendesah kenikmatan,

" Ahhh! Erghhhh sedappppp Deepp...ahhh"

Dia menarik cadar tilam itu apabila klimaksnya sudah tercapai.

" Ahhh..."

Deep naik ke atas Tania yang kelelahan itu, dia mengusap rambut Tania, batangnya ditujahnya perlahan ke dalam pussy Tania, Tania mengetap bibirnya,

" ermphhh...."

Batang Deep hampir masuk, namun Tania memegang tangan Deep,

" Please... Jangannn... "
Rayunya, Deep yang melihat wajah sayu Tania itu kemudiannya berhenti memaksa batangnya masuk ke dalam pussy Tania, dia menariknya keluar.
Tania bangun sedikit, dia memegang pipi Deep,

" Kalau awak sayangkan saya, awak kena tahan okay? kita buat lepas kahwin boleh? "
Pujuk Tania, Deep tersenyum, dia memegang pipi Tania juga,

" Anything for you sayang..."
Kata Deep, dia lalu mengucup dahi Tiana. Tiana tersenyum,

" Errr.... Ni macam mana? "
Tanya Tania, Deep tertawa kecil,

" Nanti tahulah dia turun sendri. "
Kata Deep, dia lalu menyamping semula tuala tadi. Tiana bangun, dia menolak Deep, Deep tersentak,

" Awak baring, saya tolong. "
Katanya, dia menarik tuala Deep semula, perlahan lahan dia memasukkan batang Deep ke dalam mulut nya.

Slurrrp! Slurrrpp!
Dia mengulum batang Deep, Deep mengetap bibirnya,

" ahhhh shittt! feel good ahh !"
Desahnya. Dia memejamkan matanya menikmati kuluman Tania. Tania memandang wajah Deep yang sudah high itu, dia meneruskan tugasnya.

" ahhh! Sedappp syggg... Ahhh! Nakk putus ni! Fuckkk! "
Marahnya.

Setelah beberapa minit Tania mengulum batang Deep, Tania bangun, dia duduk di atas Deep, dia mengesel bibir pussynya pada batang Deep tanpa memasukkannya ke dalam.

" Ahhh.... Ermphhh..."
Desah Tania, Deep meramas gunung Tania,

" Ermphhhh..... "

Tania mengeselnya maju mundur maju mundur,

" Ahhhh... Erghhhhhmmhppp"
Raung Tania saat dia mencapai klimaksnya, dia rebah di atas dada Deep, Deep membaringkan Tania, dia menindih Tania, batangnya digeselnya diluar lurah pussy Tania, Tania mendesah dengan nikmat, tangannya menarik cadar tilam itu. Tidak lama selepas itu, wajah Deep berubah, dia sudah mencapai puncaknya, dia melajukan geselannya,

" Shtttttt....ahhhhh...hmphhh.."
Moan Deep, air maninya memacut diatas badan Tania berdas das.

" Ahhhh...."
Raung Tania kemudiannya, dia jugak sama mencapai klimaksnya. Mereka berdua mengatur nafas masing-masing, walaupun bilik itu beraircond, tetapi peluh masih membasahi tubuh mereka.
Deep memandang wajah Tania, dia mengusap pipi Tania dengan lembut, sebelum dia menyinggahkan ciuman dipipi kanan Tania. Dia bangun lalu baring di sisi Tania. Dia menyelimuti tubuh mereka. Tangannya merangkul erat tubuh Tania,

" Thanks miss..."
Ucapnya sambil tangannya bermain dengan tangan Tania, Tania berpaling menghadap Deep,

" Saya minta maaf sebab x dapat berikan apa yang awak nak. Saya x sedia lagi ..."
Katanya kepada Deep, Deep tersenyum,

" Xpa, main macam ni pun dah ckup. Saya xkan sakitkan miss selagi miss belum jadi isteri saya. "
Kata Deep lalu mengucup tangan Tania,

" Deep, ambik saya jadi milik awak. "
Kata Tania, Deep terkejut,

" Betul ni? "
Tanyanya, Tania mengangguk, Deep tersenyum gembira, dia lalu memeluk tubuh Tania.

" Thanks sebab bagi saya peluang untuk jaga miss sepenuh nyawa saya "
Katanya, Tania tersenyum didalam pelukan Deep.

" Jangan hampakan saya Deep. Saya dah sayangkan awak lebih dari segalanya. "
Kata Tania, Deep mengusap rambut Tania,

" Saya x akan hampakan miss. I'm gonna love you for the rest of my life. "
Katanya.

" Thanks. "
Ucap Tania,

" Syhh , jum tidur. Dah nak pagi ni. "
Kata Deep, dia mendakap Tania dengan erat.

" Love you."
Ucap Tania lalu mencium dagu Deep. Deep tersenyum,

" me too."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LOVE [COMPLETED]Where stories live. Discover now