LOVE [COMPLETED]

22

Malam itu, Deep ditemani oleh Tania. Tania duduk di birai katil Deep, dia menunggu Deep habis mandi, sambil itu dia bermain dengan telefonnya. Deep keluar dari bilik mandi, Tania menoleh ke arah Deep, dia bangun dan menarik tangan Deep, dia menyuruh Deep duduk di birai katil itu sementara dia mengeringkan rambut Deep yang masih basah itu.

" Lain kali jangan basahkan rambut kalau x reti nak keringkan elok2. "
Kata Tania, Deep tersenyum, dia merangkul erat pinggang Tania membuatkan Tania tersentak.

" Saya nak miss keringkan untuk saya. Saya rindu miss..."
Kata Deep,

" Yerlah tu rindu. "
Kata Tania,

" Miss, duduk sini. "
Kata Deep sambil menepuk pahanya,

" Eh, jangan nak mengada eh. Saya boleh berdiri ni. "
Katanya, tapi Deep lalu merangkul tubuhnya menyebabkan dia terduduk mengangkang diatas paha Deep. Deep tersenyum menang, tangan Tania melingkari lehernya.

" Rindu bau wangi miss... "
Kata Deep sambil dia mencium leher Tania,

" Deep.... Jangan buat macam tu... Saya x tahan..."
Katanya, pipinya merah. Deep tertawa kecil,

" Saya suka kat bahagian leher miss... Harum... "
Katanya, tanpa sedar, senjatanya sudah menaik.

" Miss... Kita... ? "
Tanya Deep, Tania mengerutkan dahinya, Deep mendekatkan bibirnya dengan bibir Tania, perlahan lahan dia meragut bibir gadis itu. Nafsu mulai menguasi mereka, mereka berlaga bibir. Tangan Deep tidak berdiam diri, dia menyelak ke atas gaun tidur Tania sehingga terlepas daripada tubuh gadis itu. Dia membuka kancing bra Tania lalu melepaskannya dari tubuh Tania, tangannya meramas gunung Tania, namun bibir mereka masih bersama. Setelah lama disitu, ciuman Deep turun ke gunung Tania. Dia menghisap gunung pujaannya itu, sesekali dia mengentel puting itu. Setelah puas dikanan, dia beralih ke kiri mengerjakan gunung itu.

" Ahhhhh ...ermphhhh...."
Desah Tania, dia merangkul erat kepala Deep agar menepel pada gunungnya, Deep dengan rakus mengerjakan gunung Tania.

Mereka berdua kemudiannya mengatur nafas masing-masing. Deep memandang wajah Tania, dia mengangkat Tania ke atas katil. Dia kemudiannya menindih Tania, setiap inchi tubuh Tania diterokainya.

" Ermphhh.... "

Deep mengelus lembut pussy Tania, dia menjelurkan lidahnya ke dalam pussy itu. Dia menghisap cecair yang terdapat didalam pussy Tania, disedut, digentel, dijilat nya,

" ahhhh ! Erghhnmmmphhh..."
Desah Tania, dia mengepit kepala Deep, klimaksnya sudah tercapai, cadar tilam itu ditariknya menahan nikmat klimaksnya.
Tidak puas dengan itu, Deep menjolok 2 jarinya ke dalam lubang pussy Tania membuatkan Tania makin tidak keruan.

" Erghhhhhh.... Hmmphhh... Ahhh"
Desah Tania. Dia terkulai lemas. Deep kemudiannya naik ke atas, dia mengusap rambut Tania, perlahan lahan batangnya digesel pada pintu faraj Tania. Tania mengetap bibirnya menahan nikmat sentuhan batang Deep itu, Deep melajukan geselannya,

" Ermphhhh .... Masukkannn pleaseee.... Ermphhh... "
Raung Tania, Deep perlahan lahan memasukkan batangnya, hampir separuh, dia memaksanya lagi sehingga semuanya tenggelam didalam lubang pussy Tania, dia merendamnya dahulu didalam itu, dia menahan nikmat kemutan dari pussy Tania, dia lalu melumat bibir Tania sambil dia mendayung batangnya dengan kadar yang sederhana.

" Ahhhh ! Sedapppp deeeppp.... Ahhh"
Racau Tania, Deep mengejarkan gunung Tania sekali lagi,

" Ahhhhh.... Shhh...."
Tania mencapai klimaksnya, Deep masih terus mendayung, sesekali dia mengucup leher Tania.

" Ahhh... Misss....kemut lagii... "
Pinta Deep. Tania memagut bibir Deep, nafsunya sudah membuak, dia tidak dapat menahannya. Dia meminta Deep mendayung dengan laju sehingga lah dia mencapai klimaksnya sekali lagi.

" Ahhh.... Nak keluarr .... "
desah Deep,

" Dalamm ....ahhhh.... Ermphhh...."
Pinta Tania, Deep melajukan dayungannya.

" Ahhh ! Erghmmphhh .... "
Berdas das tembakan ditembak oleh air mani Deep ke dalam rahim Tania, Deep dan Tania terkulai lemas, Deep rebah disisi Tania.
Masing-masing mengatur nafas.