🍁1. Muhammad Rayhan Akbar🍁

10 0 0
                                    

"Perkenalan adalah suatu tanda bahwa setelah ini mereka akan kenal satu sama lain."

🍁🍁

Di sebuah toko buku di pusat kota, ada seorang gadis tengah menelusuri rak rak buku di depannya.

"Ish kok gak ada buku yang menarik sih di sini?atau emang akunya aja kali yg gak mood buat beli buku?" Tanya Syila kepada dirinya sendiri.

"Mending gak jadi aja deh."

Setelah itu Syila pun memutuskan untuk keluar dari toko buku itu.

Brukk

Ketika Syila berjalan keluar toko dia tidak sengaja menabrak seorang laki laki yang sedang membawa tumpukan buku. Kemudian Syila membantu membereskan buku yang berserakan karenanya.

"Eh kak, maafin saya, saya gak sengaja tadi, saya juga enggak liat kakak, maaf yah." Ujar Syila meminta maaf.

Laki laki tersebut menatap kearah Syila. Laki laki itu terdiam sebentar, lalu segera tersadar dari lamunannya.

"Iya, tidak apa apa." Ucapnya dengan datar dan ketika hendak mengambil tumpukan buku miliknya, Syila segera menahannya. Laki laki itu mengernyitkan keningnya tertanda dia sedang bingung.

"Kakak mau keluarkan?" Tanya Syila lalu dibalas anggukan laki laki itu.

"

Nah, yaudah kalo gitu saya bantu bawain bukunya yah? Yaa sekalian buat permintaan maaf dari saya, jadi saya bantu kakak buat bawain bukunya, kebetulan saya juga mau keluar kok." Ucap Syila sambil tersenyum manis hingga tak sadar bahwa laki laki di depannya menahan detak jantungnya yang bergerak kencang setelah melihat senyuman manis itu.

Laki laki itu mulai menetralkan detakan jantungnya lalu menjawab pertanyaan Syila.

"Tidak usah, biar saya saja yang membawanya, kamu sudah saya maafkan." Jawabnya masih dengan nada yang sama.

Lalu laki laki itu segera mengambil alih buku buku yang berada di tangan Syila kemudian pergi meninggalkan Syila tanpa berkata apapun.

Asyila tidak tinggal diam, lalu dia mulai mengejar laki laki itu dan mensejajarkan kakinya dengan kaki laki laki, tetapi Asyila nampak kesusahan untuk mensejajarkan langkahnya dengan langkahan lebar milik kaki laki laki itu.

Asyila tidak menyadari bahwa dia telah sampai di parkiran bersama laki laki itu. Lalu laki laki itu berhenti di depan sebuah mobil dan berbalik kearah Syila yang tadi mengikutinya.

"Kenapa mengikuti saya?" Tanya laki laki itu sambil melihat tajam kearah Syila.

Syila menunduk, "Sa-saya hanya ingin membantu kakak, saya mau meminta permintamaafan saya atas kesalahan saya tadi." Ucap Syila dengan gugup dan sekaligus takut karena di tatap tajam olehnya.

"Saya sudah bilang kan kalau saya sudah memaafkan kamu! Jadi tidak usah meminta permintaan maaf kepada saya, Karena saya merasa risih dengan perlakuan kamu tadi!" Laki laki itu sedikit membentak Syila sehingga Syila merasa takut.

Syila menunduk hingga tak sadar bahwa dia telah menitikkan air matanya dan mulai menangis karena takut dan sekaligus terkejut di bentak oleh orang lain, dia tidak pernah di bentak seperti ini tapi bukan berarti dia anak yang manja, kalaupun dia salah orang orang tidak pernah membentaknya dengan sekeras ini.

Laki laki itu mendengar suara tangisan kecil dan itu berasal dari gadis di depannya. Laki laki itu menjadi tidak enak hati mungkin dia membentaknya terlalu keras.

"Hey, jangan menangis." Laki laki itu hanya berbicara seperti itu, dia tidak handal untuk meredakan kesedihan seseorang, apalagi perempuan, dekat dengan perempuan saja jarang.

Syila segera meredakan tangisnya dan mulai mencoba kembali tenang walaupun merasa sedikit takut dengan laki laki itu.

"Pulang naik apa?" Tanya laki laki itu dengan datar tapi penuh perhatian.

"Angkot." Jawab Syila.

"Ayo saya antarkan kamu pulang." Ajak laki laki itu.

Laki laki itu merasa heran kenapa dirinya dengan mudah menawarkan seorang gadis tumpangan? Mungkin karena rasa bersalah saja, ia yakin tidak lebih dari itu.

Syila menggeleng pelan, artinya dia menolak untuk di antar pulang oleh laki laki itu, dia merasa sedikit takut dengannya.

"Kenapa? Kamu takut dengan saya? Emang saya terlihat seperti boneka Mampang yang menakutkan?" Ucap laki laki itu tidak sadar dengan apa yang barusan dia katakan.

Syila terkekeh, "Hihi, ternyata kakak bisa ngelucu juga yah? Syila kira kakak itu menakutkan." Ujar Syila.

Laki laki itu hanya memutar kedua bola matanya.

"Eh iya kak, kenalin aku Syila, nama kakak siapa?" Tanya Syila tanpa menjulurkan tangannya, karena dia tau dia tidak boleh bersentuhan dengan seseorang yang bukan mahramnya.

"Kenapa nanya nama saya?" Tanya laki laki itu.

"Yakan biar kenal." Jawab Syila.

"Kenapa saya harus kenal kamu?" Tanya laki laki itu lagi.

Syila menyipitkan matanya dan menatap tajam kearah laki laki itu, sementara laki laki itu menahan dirinya untuk tidak tertawa karena melihat ekspresi lucu milik Syila.

"Yaudah sih kalo gak mau kasih tau namanya, lebih baik Syila pulang aja." Ucap Syila dengan nada ketus dan kesal dan mulai meninggalkan laki laki itu.

"Nama saya Muhammad Rayhan Akbar!" Seru laki laki itu dengan sedikit keras sambil tersenyum kecil.

🍁🍁

__________________________________

So how? Ini cerita pertama aku, aku harap kalian suka hehe😅

Lanjut or next?😂

Love you all💕


🍁Ilma Nurdzatillah🍁

Asyila StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang