gue tau nama lo...

5 1 0
                                    

Setiap malam Minggu Nafisha selalu latihan bela diri taekwondo di Black Rose Club tempat yg mengajarkannya tentang ilmu bela diri 5 tahun yang lalu, Master Yusuf adalah guru yang taekwondo di Black Rose Club.

"Selamat malam semua" sapa sansai

"Malam Master" jawab serempak

"Saya cuman ingin memberitahukan bahwa selama dua minggu kedepan saya tidak bisa melatih kalian, dikarenakan urusan pekerjaan di Solo,dan kalian tidak usah hawatir ada yang akan menggantikan saya nantinya" jelas panjang lebar Master

"Dan dia yang akan menggantikan saya untuk dua minggu kedepan" tunjuk Master Yusuf kepada seorang pemuda yang sudah ada di ambang pintu

"Dia?" batin Nafisha

Pemuda tersebut memasuki ruangan
dengan wajah tegap sembari dengan gaya cool nya.

"Dia Dafa Arya Gibran, dia salah satu murid taekwondo terbaik di Amerika dan sudah mendapatkan banyak kejuaraan" jelas Master Yusuf

Nafisha terkejut bukan main, pasalnya yang ia hindari selama ini sekarang akan menjadi guru taekwondonya, Arya yang sedari tadi melihat Nafisha menampakkan senyum smirknya terhadap Nafisha,
Dan tak lama kemudian menghampiri Nafisha.

"Siapa nama kamu?" tanya Arya penuh wibawa

"Sa saya Nafisha "

"Nafisha siapa? "

"Nafisha Za Ibrahim"

Dengan tatapan tajam Nafisha hanya menghela nafas,setelahnya mereka cuman berkenalan tanpa ada latihan.

***

Setelah merasa selesai Nafisha pun pulang dengan menunggu jemputan dari ayahnya, tiba-tiba Arya menghampiri Nafisha.

"Pulang sama gue ya Nna? "

"Jangan panggil saya Nna" ucap Nafisha sebal

"Kenapa? "

"Karena panggilan itu hanya untuk orang terdekat saya"

"Oo besok-besok gue akan menjadi orang terdekat lo kog Nna, deket banget malahan."

Nafisha yg sebal dengan jawaban Arya langsung meninggalkannya tanpa kata.

"Nafisha...!  Awass...! "teriak Arya yang melihat Nafisha yg nyaris di tabrak mobil sedan hitam, namun dengan kilat Arya langsung berlari dan mendorong Nafisha

"Arya..! " Nafisha diam mematung menata Arya yang tergeletak setelah menyelamatkannya,Arya pun segera di bawa ke Ruma Sakit

        ~•••••••>>>>•••••<<<<••••••••~

Ruang D3
Ruang dimana Arya dirawat, Nafisha merasa bersalah dengan Arya dan selama dua hari Nafisha menunggu Arya siuman. Arya mengalami patah tulang di bagian punggungnya dan harus di operasi.

"Ke..  Kenapa aa ada di sini? " tanya Arya terbata bata

"Kamu sudah sadar? Gimana?  Sakit ya? Maaf ya? Kenapa kamu nolongin saya? " tanya Nafisha tanpa jeda

"He..  Satu satu napa Nenk" tegur Arya

"Kenapa?"

"Apanya? " Arya balik bertanya

"Kenapa nolongin saya? "

"Kalo gue jawab nanti lo gak percaya "

"Percaya apa?"

"Gue cinta lo "

"APA? "

Tiba-tiba zen dan Arumi masuk kamar rumah sakit dimana Arya di rawat.

"Kenapa lo?" tanya Zen khawatir

"Gak papa"

Sedari tadi Arya berusaha melepaskan tangan Arumi yg bertengger di pergelangan tangannya.

"Sakit ya?  Mananya yang sakit? "

"Arumi gue gak papa" elak Arya padahal sekarang badannya tengak serasa remuk

Entah kenapa perassan Nafisha campur aduk ketika melihat Zen dan Arumi bersama.

"Ntahlah hati ini terlalu bimbang yaAllah" batin Nafisha

"Arya saya pamit pulang" pamit Nafisha

"Jangan dulu Nna, geu butuh lo"

Nafisha hanya terdiam kaku pasalnya apa yg d ucapkan dengan Arya bagaimana jika Arumi cemburu.

"Arya gue disini buat lo" ucap Arumi lembut

"Tapi maaf Arumi gue gak butuh lo"

Tanpa disadari air mata Arumi mengalir di pipinya, Nafisha yang tidak tega melihat Arumi berusaha menyentuh tangannya, sebelum berhasil Arumi sudah pergi menjauh dari Nafisha dan meninggalkan ruang D3.

"Arumi tunggu" cegat Nafisha namun Arumi tk menghiraukanya

Zen mengikuti Arumi dari belakang,Zen khawatir jika Arumi melakukan hal nekat, dilain tempat Nafisha hanya bisa menangis.

"Kenapa lo nangis? "tanya Arya

"Ada apa denganmu Arya? kenapa kamu bicara seperti it? Kamu tau kan bahwa Arumi suka denganmu?"

"Tapi gue cintanya ke lo"

Nafisha terdiam dan terus saja menangis.

"Lo nangis bukan karena Arumi Nafisha tapi karena zen,bener bukan apa yang gue bilang? "

Tanpa ada kata Nafisha pergi meninggalkan Arya dan pergi pulang untuk menenangkan fikirannya.

***

Di sebuah taman yang sepi Arumi menangis tanpa henti, zen hanya bisa melihatnya dari kejauhan, namun karena tidak tega Zen menghampiri Arumi dan langsung mendudukkan di sebelah Arumi.

"Kenapa sih lo itu? "

"Kenapa gimana?"Arumi malah balik bertanya

"Cuman karena Arya lo nagis sampek segitunya, sampek marah sama sahabat lo sendiri. Lo itu cewek Arumi gak sepantesnya kayag gitu, selama gue kenal lo itu gue gak pernah liat lo kayag gini pengecut padahal ada yg masih peduli sama lo dan mungkin jg ad yg benar-benar cinta sama lo" jelas zen panjang lebar

"Apa maksud lo kak?"tanya Arumi heran

"Suatu saat lo juga tau, ayo gue antar lo pulang,udah malem gak baik wanita di luar"

"Gak mau kak"

"Ayo pulang Arumi Yakub Aditama! Gue gak suka penolakan" ucap zen tegas

Tanpa ada bantahan Arumi hanya mengikut saja karena yang ia tau Arya jarang berkata tegas namun, jika sudah berkata tegas maka tidak akan ada bantahan atau kalau masih ada bantahan bakalan ada kemarah yang memuncak.

Bersambung........
TBC
Maaf y baru awal buat,jika ada kesalah atau koereksi silahkan komen







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ku pantaskan diriku untukmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang