Puk
"Shit, ini siapa yang ngelempar gue pake botol ini" kesal Zea saat sebuah botol mendarat mulus dikepalanya saat dia sedang hanyut dalam novelnya.
"Sa-ya k-ak ma-af ya" jawab seorang cowok yang bisa dibilang cupu dengan takut takut
"Oh elo yaudah ga papa sih tapi lain kali hati hati untung kenak gue kalau kenak the genks bisa gawat ntar lo" kata Zea lagi sambil beranjak berdiri membersihkan roknya lalu meninggal kan cowok tadi.
Seperti itu lah Zea selalu baik sama semua orang apa lagi sama mereka yang biasa jadi bahan hinaan disekolah. Bagi Zea semua itu sama ga ada yang namanya diatas dan dibawah kita semua itu sama. Satu lagi siapa itu the genks? Mereka orang orang yang selalu membully orang yang ada dibawah mereka. Mereka menganggap diri mereka yang berkuasa di sekolah ini padahal tidak dan mereka adalah musuh Zea dalan memperebutkan satu hati.
***
"Yaampun Zeanna Navindra lo dari mana aja? Kita udah nyariin lo dari tadi" kesal Shasa teman sebangku Zea
"Yah biasa lah Sha dari lapangan" jawab Zea dengan menunjukkan novel yang tadi dibacanya. Paham akan kebiasaan temannya Shasa hanya mengangguk.
"Lo tau si Shasa udah heboh kayak orang gila nyariin lo" kata Vina teman Shasa yang lainnya
"Lebay lo ah Sha biasa juga lo tau gue dimana" jawab Zea menoyor kepala Shasa
"Elah Ze gue panik cariin lo soalnya tadi ya gue denger ni the genks itu mau gangguin lo lagi deh" kata Shasa yang membuat mereka bertiga merapat mendengar kelanjutan kata kata Shasa
"Tadi mereka bilang gini, liat aja nanti pas waktu istirahat gitu aja sih yang gue denger tapi mereka juga ada sebut sebut nama lo soalnya" jelas Shasa, dia memang sumber informasi bagi Zea dan juga Vina. Shasa tau semua gosip hangat yang ada di SMA ini.
"Yaudah sih kita liat aja nanti mereka mau ngapain, lagian kan udah biasa" jawab Zea santai, sudah asupan makan mereka sehari hari melihat the genks mengerjai Zea tapi Zea sendiri memilih untuk diam katanya sih malas ngeladeni orang orang yang IQ nya dibawah rata rata.
"Tapi Ze lo ga mau berhenti suka sama dia? " tanya Vina soalnya Zea dan the genks itu selalu bertengkar hanya karena satu laki laki memang agak gimana gitu tapi memang itu lah penyebab permusuhan mereka.
"Gimana ya Vin gue juga ga mau suka sama dia tapi lo tau sendiri kayak mana hati gue. Melupakan perasaan ini ga semudah menimbulkannya Vin" jawab Zea. Memang hati gak bisa bohong soal perasaan walaupun kita mati matian untuk bilang 'gue ga suka dia' tapi nyatanya hati yang memilih.
Vina dan Shasa hanya mengangguk paham dengab temannya itu. Mereka tidak menyalahkan Zea karena mereka juga pernah merasakan apa yang dialami oleh Zea.
Mereka kembali duduk dengan tenang saat guru pelajaran sejarah memulai kelasnya. Suasana dikelaspun menjadi hening dengan mata setengah terbuka mereka bertiga mendengarkan apa yang di jelaskan ibu fatma guru pelajaran sejarah. Hingga akhirnya bel istirahat berbunyi membuat mata mereka kembali terbuka lebar.
"Cus kita ke kantin gue udah laper banget ini" ajak Shasa saat Bu Fatma sudah keluar kelas.
Tanpa menjawab mereka langsung berjalan bertiga keluar kelas. Berjalan sambil sesekali tertawa dan dorong dorongan membuat banyak yang melihat mereka. Tapi mereka ga peduli karena inilah mereka ga perlu jaim jaim biar dilirik cowok.
Sampainya di kantin, mereka mengedarkan pandangan mencari meja kosong. Ada meja kosong tepat disamping seorang Vareno dan teman temannya tanpa pikir panjang mereka langsung kesana.
"Sha pesen sana samain aja semua" suruh Zea pada Shasa yang mendapat anggukan dari Shasa. Shasa pergi meninggalkan Zea dan Vina yang tengah mengobrol. Ditengah obrolan mereka seseorang mengguyur Zea dari belakang. Zea yang terkejut langsung menoleh kebelakang dan mendapatkan Sesyl dengan wajah menahan marah Zea bangkit dan berdiri tepat dihadapan Sesyl.
"Lo apa apan? " tanya Zea marah menunjuk wajah Sesyl
"Nyiram lo" jawan Sesyl tanpa dosa yang membuat Zea semakin marah namun Zea hanya diam sia-sia tenaganya hanya untuk menanggapi Sesyl dengan marah Zea berbalik hendak pergi.
"Ets mau kemana lo? " tanya Sesyl seraya mencengkram pergelangan tangan Zea.
"Balik males gue ngeladeni orang yang IQ nya dibawah rata rata" perkataan Zea memancing tawa dari siswa siswi yang ada di kantin tersebut tak terkecuali teman-teman dari Vareno.
"Eh lo ngaca ya muka lo pas pasan, sok-sokan lagi, orang kayak lo ga cocok sama Vareno"oceh Sesyl yang membuat Zea tersenyum miring.
"Ini ni kenapa gue bilang IQ lo dibawah rata rata ga nyambung lo, oh iya satu lagi seharusnya lo siram muka terus lo ngaca pantes ga lo bilangin orang kayak gitu" kata Zea sebelum berbalik disempatkannya mengambil minuman yang entah dari mana lalu menyiramkannya pada wajah Sesyl.
Zea dan teman temannya pergi meninggalkan kantin dengan Sesyl yang menahan malu begitu juga dengan Vareno dan teman-temannya yang ikut meninggalkan kantin.
***
Jangan lupa like dan comment ya...
-N. A-
KAMU SEDANG MEMBACA
If Just You
Teen FictionKarena gue tau dibalik semua sifatnya ada sebuah ketulusan yang gue rasakan. -Zea- Karena hal yang paling membahagiakan adalah saat kita tau ada seseorang di sisi kita.-Reno-