Part 3 : If Just You

9 3 0
                                    

Didalam mobil hanya ada keheningan antara Zea dan Dino. Hanya ada lantunan musik yang menggema didalam mobil. Dino mematikan musiknya membuat Zea heran

"Udah minum obat? " tanya Dino tetap fokus ke arah jalan

"Belum" jawab Zea pelan terdengar hembusan nafas kasar dari Dino. Dino menghentikan mobilnya ditepi jalan diambilnya kotak dibelakang tempat duduknya dikeluarkannya beberapa butir obat dan memberikannya pada Zea.

"Harus banget ya kak? " tanya Zea pelan memandang butiran obat ditangannya.

"Zea capek tiap hari harus minum obat ini terus" diambilnya air dari tangan Dini lalu meminum obatnya sekaligus.

"Zea jagan gini dong, Zea harus semangat buat kakak,buat kak Revan, buat Bunda sama Ayah kalau Zea kayak gini Zea buat kakak sedih" jawab Dino mengelus puncak kepala adiknya sayang.

"Yaudah gimana sekarang kita ke supermarket buat beli es krim Zea? " tanya Kak Dino semangat.

"Kita pulang aja kak Zea capek" jawab Zea memandang ke arah samping, termenung memandang bahu jalan. Dino kembali melajukan mobilnya dengan keheningan tanpa suara alunan musik.

Sampainya dirumah tanpa sepatah kata Zea langsung berjalan menuju kamarnya tanpa memperdulikan sapaan sang Bunda.

"Dino kenapa adek kamu itu? " tanya Bunda heran melihat tingkah anak bungsunya.

"Biasa lah Bun gara-gara obatnya" jawab Dino memandang punggung Zea yang menghilang dibalik pintu.

"Yaudah kamu ganti baju sana" kata Bunda yang dibalas anggukan oleh Dino. Sedih itu yang dirasakan oleh Bunda melihat anak gadisnya harus berjuang meminum obat-obatan setiap harinya. Bunda duduk di ruang keluarga mengamati segala macam obat-obatan milik Zea yang tertata rapi disana.

"Bunda jangan sedih Zea gak papa kok" suara Zea membuat Bunda menoleh ke belakang dan mendapati Zea berdiri disampingnya.

"Kalau Bunda sedih siapa yang mau hibur Zea supaya Zea tetap bertahan dengan obat obatan itu" kata Zea lagi yang membuat Bunda merengkuh gadis kecilnya

"Bunda sayang banget sama Zea, Zea harus janji sama Bunda kalau Zea harus kuat ya sayang" kata Bunda mengelus kepala Zea sayang. Zea hanya mengangguk dan mempererat pelukan mereka.

"Ayah ikut pelukan donggg" seru Ayah yang mengejutkan mereka berdua

"Ih Ayah ngagetin aja ish" ngambek Zea mengerucutkan bibirnya lucu

"Ih anak gadis Ayah ngambek sini sini ayah peluj dulu" Ayah merengkuh Zea dan juga Bunda kedalam pelukannya.

"Yaudah Bunda mau nyiapin makan malam kita" Bunda melepas pelukannya dan beranjak kedapur begitu pula dengan Ayah beranjak ke kamar untuk bersih bersih.

Tinggal lah Zea sendiri di ruang keluarga di ambilnya remote dan menyalakan DVD menonton film horor kesukaannya sendirian. Hingga tiba puncaknya Zea mem pause film nya dan berteriak kencang.

"KAK DINO!!!! " teriak Zea sangat kencang membuat Dino langsung keluar dari kamarnya

"Apaan sih Ze bising banget" sungut Dino kesal

"Kawani Zea sini" kata Zea menepuk sofa disebelahnya dengan malas Dino berjalan dan duduk disebelah Zea.

"Kebiasaan lo ga berani tapi sok-sok an " kata Dino kesal

"Elah kak gitu banget ama adeknya" jawab Zea lanjut fokus menonton. Dino sendiri melanjutkan bermain game.

Kebiasaan Zea saat menonton film horor ya gitu. Saat akan sampai puncak dia akan memanggil Dino untuk menemaninya sampai ia tidur nanti pun ia akan meminta Dino menemaninya.

"Zeaaaa, Dinoooo ayo makan" teriak Bunda dari ruang makan pas dengan film Zea yang sudah selesai. Dino dan Zea berjalan beriringan duduk ditempatnya masing masing.

"Cepet dong Bunda Zea udah laper banget ini" rengek Zea manja.

"Aduh anak gadis Bunda udah laper banget ya" kata Bunda membawa makanan dengan cepat.

"Alah bacot banget lo dek" kata Dino mengejek

"Ayahhh kak Dino" rengek Zea pada ayahnya

"Dino jangan ganggu adek kamu" kata ayah membuat Zea tersenyum kemenangan

"Semua bela Zea huh" kata Dino pura pura merajuk.

"Sudah sudah ayo makan" lerai Bunda. Mereka makan dengan sesekaki bercanda.

***

"Ayo Ze cepet kakak juga mau tidur" Dino menarik Zea setelah mereka berpamitan pada ayah dan bunda untuk tidur.

"Iya lo Dino ish" kata Zea kesal

"Iya bagus panggil aja Dino, sana tidur sendiri" kesal Dino juga meninggalkan Zea dengan sigap Zea memeluk kakak nya itu dari belakang.

"Hehehe kak Dino ngambek, kak Dino sayang Zea yuk temeni Zea bobok" kata Zea berbalik berdiri didepan kakaknya.

"Gak" kata Dino ketus mencoba memegang gagang pintu.

"Please" kata Zea dengan wajah andalannya

"Yaudah ayok" tarik Dino menuju kamar Zea

Ditemaninya Zea sampai benar benar tertidur lalu ia kembali ke kamarnya untuk tidur juga.


***
Jangan lupa like dan comment ya...

-N. A-

If Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang