2

15.9K 952 49
                                    

Hai guysss... jangan lupa segera vote dan komen cerita ini biar aku bisa sering update oke readersss... 

---------------------

She is mine. You touch her and i'll kill you - Alkana Reygan

Suasana kantin yang ramai tak membuat gerombolan yang diketuai oleh Alkan itu menurunkan volume suara mereka. Terlebih Yoga dan Xenon yang sekarang sedang meributkan hal yang menurut Dimas benar-benar tak penting.

"Ini punya gue, ga. Jangan nikung!" Xenon menegang erat botol softdrink rasa stoberi yang sedang berusaha diklaim oleh yoga sebagai miliknya.

"Paan sih? Lo kan bilang mao traktir gue berarti ini punya gue dong"ucap Yoga berusaha merebut minuman itu dari cekalan tangan Xenon.

"Ih..... Yoga. Jangan jahat!" Xenon menarik botol itu kembali.

"Eh, onta! Lepas gak tangan lo. Gue gigit nih" kata Yoga.

"Lo lupa, ga? Minuman kesukaan gue tuh yang rasa cola"

Kriiikk.....krikkkk

"Makan tuh botol. Susah sih kalo gue rebutannnya ama aer bekas kobokan" ucap Yoga melepas cekalannya pada botol itu. Xenon langsung berjingkrak-jingkrak kesenangan. Berhasil mempertahankan minuman itu dari jajahan Yoga.

"Yeayy... Yoga kalah, Aku menang. Yeayyy..." ujar Xenon menirukan nada serial kartun Upin Ipin.

Dimas menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gila"

Walau sahabat-sahabatnya sibuk menonton aksi gila Xenon. Alkan justru hanya terfokus pada satu objek manusia yang sedari tadi sudah menyita perhatiannnya.

Gadis yang duduk di meja kantin paling pojok bersama temannya. Dengan tatapan datar dan dingin, cowok itu memandang.

Ia asyik mengobrol dengan temannya, terkadang diselingi tawa. Setiap gerak-geriknya diawasi oleh pandangan sang pemilik mata Onyx itu. Tanpa sadar, Alkan tersenyum tipis - sangat tipis melihat tingkah gadis yang diamatinya.

Dan saat mata Hazel indah itu memancarkan binarnya dikala tertawa, Alkan tertegun. Lalu sesaat kemudian menyadari jika ia sudah menemukan cahaya -nya.

***

Kena berjalan santai melewati koridor sekolah yang sepi karena memang masih berada di waktu jam pelajaran berlangsung. Ia baru saja keluar kamar mandi. Kebiasaannya jika terlalu banyak tertawa.

Ketika istirahat tadi, Adenna benar-benar menghiburnya dengan celotehan lucunya dan hal itu lah yang membuatnya kini harus bolak-balik ke toilet.

Kena merapikan letak ikat rambutnya yang agak berantakan. Namun, langkahnya tiba-tiba saja berhenti kala seseorang tiba-tiba muncul dan menghadang jalannya.

Ia mendongak lantas membelalak terkejut. Kena memundurkan langkahnya. Ia salah memilih jalan, seharusnya lebih baik ia mengambil jalan memutar saja tadi. Gadis itu berbalik, hendak mengambil arah yang berlawanan.

"Hei!" Suara bariton itu sukses menghentikan pergerakan kaki Kena. Dengan gerakan perlahan, ia menoleh.

Kena terpaku ditempat saat sosok itu berjalan mendekat dan berdiri dihadapannya. "I-iya, kak. A-da apa ya?" Tanya Kena takut-takut.

Sosok itu menenggelamkan sebelah tangannya ke dalam saku celana sementara yang lain benas di samping tubuhnya.

"Mulai sekarang lo jadi pacar gue"

JDEEERRRR.....

Bagai tersambar petir di siang hari, tubuh kena sontak menegang. Ia pasti salah mendengar. Siapapun katakan padanya jika ini ilusi dan bukan nyata. Mimpi apa dia semalam hingga harus mendapatkan kemalangan berkali-kali hari ini.

"Mak-sud ka-ka?"

"Lo budek atau gak ngerti bahasa manusia? LO - JADI - PACAR - GUE!" kini Alkan memperjelas semuanya. Kena merasa jika dunia runtuh menimpanya.

Keheningan menyelimuti. Kena tak berani menatap wajah ketua genk Argon itu. Terlalu menakutkan dan menyeramkan disertai aura yang sangat mencekam. Pernyataan tiba-tiba dari dia pun mampu menghilangkan setengah fungsi otak gadis itu.

Di tengah kebingungan yang melanda Kena, ia merasakan usapan kecil di puncak kepalanya. Kena menengadah. Berhasil menatap manik Onyx yang sama sekali tak memantulkan bayangannya.

Sesaat, Kena terjebak di dalam pekatnya mata Alkan yang menatapnya datar.

"Karena sekarang gue pacar lo. Lo gak boleh deket-deket sama cowok lain selain yang gue izinin"

Detik kemudian, dia melangkah menjauh dari hadapan Kena. Menyisakan gadis itu yang menatap punggungnya dengan tatapan tak percaya.

***

Sudah 10 menit sejak bel pulang berbunyi tapi Kena masih tetap di kelasnya seraya berkutat dengan tugas yang belum dikerjakannya karena sebelumnya fungsi otaknya belum kembali akibat ulah Alkan.

Setelah selesai dengan tugas, Kena merapikan barang-barangnya dan keluar dari kelas sambil terus merutuki Adennnya yang sudah pulang lebih dulu dengan sebuah alasan yang tak logis.

"Ken, maaf ya gue gak bisa nemenin lo. Ada rapat dadakan sama kasur, bantal, guling dan itu gak bisa ditunda. Bye!" Begitu ucapnya ketika Kena meminta ditunggui salam mengerjakan tugasnya.

Rumahnya dengan rumah Adenna memang searah walau tak berada di kawasan yang sama, jadi sejak SMP ia dan Adenna selalu pulang bersama. Namun, karena tugas sialan dan cowok bernama Alkan, Kena harus merasakan bagaimana rasanya pulang sendirian.

Suasana sekolah masih belum terlalu sepi. Masih ada beberapa murid yang sedang mengerjakan hukuman dari bu Via. Kena masih terus berjalan kala suara langkah kaki dan tawa dari gerombolan terdengar.

Ia menoleh, menemukan genk Argon yang sedang berjalan beramai-ramai ke arah parkiran dengan kondisi seragam yang sudah acak-acakan.

Itu yang namanya siswa? Sumpah gak disiplin banget. Sindir Kena dalam hati. Matanya terus menatap gerombolan itu yang jaraknya masih jauh dengannya.

Dasi yang diikat di kepala, baju yang dikeluarkan, serta celana yang tak memenuhi syarat standar seragam sekolah. Demi apapun, cowok seperti itu bukanlah tipe Kena. Dari dulu, Kena selalu suka laki-lai rajin, disiplin serta rapi dan semua hal itu tak ada pada diri Alkan.

Tunggu ini bakal ada Alkan gak ya? Kayaknya ada deh. Kalo ada mampus dah gue! Aduh, gimana ini gue? Panik Kena sambil mengedarkan pandangannya.

Aduh, ngumpet dimana ini gue? Masa di selokan? Gak muat. Apa didalem pot bunga? Gak muat juga. Aduh dimana dong?

Dengan akal yang masih tersisa, gadis itu memutuskan untuk bersembunyi di balik bangku koridor. Ia menahan napasnya seraya berharap jika gerombolan itu tak menyadari kehadirannya.

#bacotnyaauthor
Haiiii readers ter-love love ku. Apa kabarnya kalian semua? Suka gak sama cerita ini? Aku tunggu lo ya komenan dari kalian.

Jangan lupa klik bintangnya biar update nya makin cepet. oke?

Btw, kira-kira warna kesukaan Kena apa ya?
Yang bisa tebak dapat.....

Hadiah misteri

Love you my readersss....

Dont forget comment, vote, share, and follow ya....

Follow IG aku :
@amonktea_21

ALKENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang