3

14.9K 868 11
                                    

Hayy... semua.... jangan lupa dengan vote nya ya. Biar aku bisa updatenya cepet.
Selamat membaca.

-----------------

Kekuranganku terlalu banyak. Dan aku tak pernah tau darimana kau memandangku hingga bisa mencintaiku dengan begitu dalam - Alkena Seara

Dengan akal yang masih tersisa, gadis itu memutuskan untuk bersembunyi di balik bangku koridor. Ia menahan napasnya seraya berharap jika gerombolan itu tak menyadari kehadirannya.

Ketika gerombolan itu berjalan melewati bangku koridor tempatnya bersembunyi, Kena berkomat-kamot mengucapkan doa. Dan

tara.....

Argon melewatinya tanpa melirik sedikitpun. Kena menghembuskan napas lega. Sepertinya ucapan Alkan di lorong tadi hanya bercanda atau sekedar prank sebab kini cowok itu tampak tak peduli.

Untung aja gue selamet. Moga-moga yang diomongin Alkan tadi ngelantur biar gue idup gue bisa tenang. Batin Kena seraya keluar dari tempatnya bersembunyi.

"Astaganaga!!"  Ucap Kena memegangi dadanya yang bergemuruh karena terkejut dengan kehadiran seseorang dibelakangnya. Kena mendongak lalu menunduk kembali.

Mati gue

"Ngapain lo disitu?" Tanya Alkan dengan intonasi yang penuh kedataran.

"Eh, it-itu tadi lagi-" Kena mencari-cari alasan di dalam kepalanya. "Tadi lagi cari- semut! Iya, semut!"

Alkan mengangkat sebelah alisnya. "Semut? Lo pikir gue percaya?" Kena bungkam. Tak tau harus mencari alasan apalagi. Ia semakin menunduk.

"Lo belum pulang?"

Kena mengangguk.

"Abis piket?"

Kena menggeleng.

"Ada tugas?"

Kena mengangguk lagi.

"Gue ngomong sama lo bukan sama tembok!" Teriakan Alkan membuat gadis itu berjengit. Spontan ia mengangkat wajahnya.

"I-iya, kak"

"Pulang bareng gue"

"Hah?!" Sepertinya Kena salah mendengar.

"Ck. Pulang sama gue"

"Gak usah kak. Saya bisa pulang sendiri kok" elak Kena cepat. Tak ingin merepotkan orang lain.

"Siapa bilang gue yang anter?"

Perkataan Alkan sontak membuat pipi gadis itu memerah malu. Gadis itu kira Alkan-lah yang akan mengantarnya pulang.

"Gue sibuk. Lo pulang sama temen gue"

"Gak usah kak. Saya naik bis aja"

"Gue cowok lo dan gue bebas mengatur" tegas Alkan final. Kena menghembuskan napas pasrah mengikuti langkah Alkan. Ternyata cowok itu tak main-main dengan perkataannya.

Alkan menghampiri Argon yang sedang menunggunya di lapangan parkir.

"Darimana aja lo? Lama. Keburu jadi mermaid kali gue disini" kata Yoga sembari membenarkan letak bendera Argon di bahunya.Alkan mengacuhkan Yoga, terus berjalan menuju dimas yang berdiri di depan kap mobilnya.

"Disini gak ada aer, gak. Mana bisa jadi mermaid. Bego dipelihara, pinter dibuang. Dasar" caci Xenon yang duduk di depan Yoga di atas motor.

Sontak Yoga menoyor kepala Xenon. "Eh, kutu. Bego teriak bego, Bego!"

"Dih, siapa yang teriak orang gue ngomong gitu, Bego" balas Xenon.

"Lah, lo tuh yang bego" jawab Yoga tak mau kalah.

"Lo!"

"Lo!"

"Awas lo ya. Gak gue izinin megang, kelitikin, ngasih makan, sama ngegendong si Anisa" ancam Xenon menunjuk wajah Yoga.

Yoga mengernyit. "Anis siapa lagi? Gue aja gak kenal"

"Itu hamster gue yang baru. Namanya kan Anisa"

Kriikkk.... kriiikkk...

"Udahlah, udahan. Gue udahan mainnya. Lo aja yang jaga. Gue mah gak bisa ngomong sama garpu somay" kata Yoga mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Mengundang gelak tawa anak Argon yang lain.

Dimas yang awalnya fokus pada Yoga dan Xenon kini beralih ketika Alkan berdiri di depannya. "Ada apaan?"

"Anter pacar gue pulang"

Satu kalimat itu menghentikkan tawa Argon yang mengudara. Spontan semuanya melihat ke Alkan dan Dimas.

"Lo punya pacar?" Tanya dimas penuh selidim. Setaunya, Alkan tak pernah suka pada perempuan apalagi punya pacar. Sungguh kemustahilan.

"Tuh" Alkan menunjuk dengan dagunya. Otomatis pandangan anak Argon teralih menuju gadis yang sekarang sedang menunduk takut.

Itu- cewek yang tadi pagi nabrak Moly. Pantes aja dilepas, pacar. Kata Dimas dalam hati "Oke, gue sanggupin"

Alkan mengangguk. Merasa Dimas bisa diandalkan. Xenon berjalan mendekati gadis itu lalu mendorong bahunya.

"Oh, jadi elo yang PHO - in hubungan gue sama yayang Alkan. Berani juga lo" celetuk cowok itu tiba-tiba lalu menunjuk wajah Alkan yang datar. "Al, yang kamu lakuin ke aku tuh- Jahat" lanjutnya dengan wajah yang dibuat sedramatis mungkin.

Pletak...

"Aduh, sakit ga. Kok lo gitu sih ke temen? Kalo gue kena gegar otak, gimana?" Xenon mengusap-usap kepalanya yang dijitak oleh Yoga.

"Emang kita temen?" Ucap Yoga menusuk lantas tersenyum pada Kena. "Maaf ya. Nih bocah emang rada-rada. Maklum belom dikasih minum minyak tanah"

"Dimas... Yoga KDRT  tuh sama aku. Masa kepala aku dijitak" Xenon berlari ke arah Dimas dan Alkan.

Alkan menghampiri Kena. "Lo pulang sama Dimas naik mobil. Gak usah nyamperin, biar Dimas yang bawa mobilnya kesini"

Kena mengangguk. Menatap Alkan yang sedang bersiap pergi dengan motor ninja besar warna navy nya.

"Nama lo siapa?"

Gadis itu mengalihkan pandangannya menuju asal suara dan menemukan Dimas yang tengah membukakan pintu mobil untuknya. Bagi Alkena, semua yang terjadi di hidupnya saat ini terlalu tiba - tiba.

"Kena, Alkena" ucapnya seraya masuk ke dalam mobil. Matanya tak lepas menatap tubuh bagian belakang Alkan yang nampak sangat tangguh.

"Sisanya anak Argon, ikut gue balik ke markas!" Titah Alkan lalu melajukan motornya keluar dari gerbang sekolah diikuti puluhan motor yang sejenis dengannya dibarengi suara klakson yang memekakkan telinga. Menganggu siapapun yang mendengarnya.

Satu menit kemudian, suara kebisingan itu sudah menghilang. Sekarang giliran Dimas yang memacu  mobilnya mengantar Kena pulang ke rumah.

Tak ada yang memulai pembicaraan diantara Kena atau Dimas. Keduanya sama-sama terdiam. Dimas fokus dengan jalanan dan Kena fokus dengan pikirannya.

Tak pernah terpikir bagi Kena untuk menjadi kekasih dari seorang ketua genk berandal di sekolahnya. Dulu, untuk berada didekat Argon saja dia tak ingin. Tapi sekarang dia justru sangat dekat dengan wakil ketua dari genk tersebut.

Dan detik ini Kena mulai menyesali kemalangan - kemalangan yang menimpanya. Gadis itu benar - benar merasa seperti menjadi gadis sial sekarang

#bacotnyaauthor
Gimana kabar para readers kesayanganku sekarang?...

terus tunggu kelanjutan Alkena bareng sama Votenya ya readers biar aku makin semangat nih nulisnya.

Walaupun virus Covid - 19 lagi marak ya readers tapi jangan bikin kita gak semangat. Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa cuci tangan ^_^

Dan terus baca Alkena...

Dont forget vote, comment, share, dan follow ya readers....

Follow IG aku :
@amonktea_21

ALKENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang