7. Manja

18 9 0
                                    


HAPPY READING 🧡

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, tetapi Freya masih mencatat rumus-rumus yang ada di papan tulis.

AlvaroBastin
Freyy maaf nggak bisa nganterin lo balik, soalnya ada latihan basket nanti

Freya menghela nafasnya pasti Abangnya ikut latihan juga kan Abangnya juga hobi bermain basket. Kalau tau begini mending tadi menerima tawaran Gigi pulang bareng. Freya pun berjalan keluar dari kelasnya seketika itu pun ada yang mencekik tangannya.

"Sini loh" ujarnya

"Lo mau ngapain sih" ucap Freya sedikit melawan

"Lo barusan natangin gue hah" teriaknya "Nina Fitri bawa di kegudang" mereka pun langsung memegangi tangan Freya dan menuntunnya ke gudang.

"Hehh lo itu nggak usah sok banget deh dasar cabe" ucap Celine mencengkeram dagu Freya ia sedikit meringis diperlakukan seperti itu

"Mau kalian apa sih" ucap Freya mengumpulkan keberaniannya

"Gue mau Lo jahuin Alvaro" ucap Celine

"Yang ada tuh dia yang deketin gue" ucapnya

"Alah bilng aja lo godain dia" ucap salah satu teman Celine.

"Songong banget yah lohh dasar cabe" Celine langsung merobek baju seragam Freya

"Heh maksud lo apa" ucap Freya

"Berani yah loh, berdiri loh" ujar Celine. Langsung ia berdiri kalau tidak dilawan bisa-bisa dia akan kena buli terus

Brakkkk
Celine mendorong tubuh Freya kuat hingga menubruk dinding. Lalu terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.

"Auwwss" ringis Freya

"Masih mau lo lawan gue dasar cabe" teriaknya lalu menjambak rambut Freya. Mau tak mau Freya juga menjambak rambut Celine. Terjadilah aksi tarik-menarik. Teman-teman Celine hanya melongo tak tahu apa yang mau mereka buat. Langsung saja Celine menatap tajam ke mereka, barulah mereka bergerak menahan tangan Freya.

Palakkkk

Satu tamparan dipipi Freya.

"Ingat baik-baik tinggalin Alvaro" ucap Celine langsung melangkah pergi. Freya merasakan pening dikepalanya serta air mata yang kini menetes ia tak mampu lagi berdiri, rasanya badannya ingin terpisah saja.

"Ngapain sih Celine keluar dari gudang, kaya habis ngamuk gitu" ucap Ivan "ada yang nggak beres" lanjutnya lalu masuk ke dalam gudang tersebut. Terkejutnya dia saat melihat Freya terkepar tidak berdaya dilantai gudang itu.

"Freya lo nggak papa" Freya hanya melihat Ivan tak mampu lagi berbicara. "Gue anter lo balik" ucap Ivan lalu melepaskan jaketnya untuk menutup dada Freya dan mengendongny ala bridal style.

Setelah berjalan melalui koridor yang sangat sepi. Ivan melihat Freya semakin melemas Ivan pun segera berlari ke arah parkiran.

"Berhenti lo apa-apaan sih hah" ucapnya menghalangi jalan Ivan

"Seharusnya gue nanya lo yang ngapain?" Tanya Ivan

Bughhh satu begeman meluncur dipipi kiri Ivan yang sukses merobek ujung bibir Ivan. Freya yang melihat pun tidak bisa apa-apa, ingin sekali ia memarahi Alvaro tetapi apalah dayanya dia sangat lemah.

"Dia cewe gue" ucap Alvaro langsung mengambil Freya dari tangan Ivan. Langsung saja ia membawanya ke perkiraan. Ivan hanya menatap kepergian Alvaro dengan tersenyum kecut.

Disinilah Freya berbaring sekarang diapartemen Alvaro. Sekarang ia sedang ditangani oleh seorang dokter.

"Biarkan dia istirahat dulu, dia hanya butuh energi dan ini salep untuk mengobati memar dipipinya. Saya pulang dulu" ucap dokter itu

"Makasih dok" ucap Alvaro dokter itu hanya tersenyum lalu melangkah pergi.

***

Seorang gadis mengerjakan matanya menyesuaikan dengan cahaya ruang.

"Lo udah baikan" ujar Alvaro membawa semangkuk bubur.

"Varo" lirih Freya ingin memposisikan tubuhnya duduk tetapi badannya masih tersa sakit.

"Udah deh nggak usah sok kuat" ucap Alvaro duduk di samping ranjang "aaaaaa" ujarnya sambil menyodorkan sendok berisi bubur Freya sempat tersenyum lalu segera membuka mulutnya.

Uhukk uhukk Alvaro langsung memberikan segelas air kepada Freya

"Pahit" lirih Freya

Tampa aba-aba Alvaro langsung memeluk Freya. Freya tertegun karena tiba-tiba saja Alvaro memeluknya.

"Maafin gue" lirih Alvaro mengelus-elus rambut freya "seharusnya gue ada disana" lanjutnya

Hiks hiks hiks

"Loh lo kenapa" ucap Alvaro khawatir

"Lo buat gue baper" lirihnya hampir tidak didengar Alvaro.

Senyum Alvaro mengembang dan kembali memeluk tubuh Freya. Dia tahu bahwa adik kecil Erlano sangat manja jika dengan orang-orang yang dekat dengannya berarti ia adalah salah satu orang yang dekat dengan Freya.

NEXT CHAPTER 🧡

Follow ig : Vha_222

BulshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang