8. Akur

13 4 0
                                    

Mobil sport berwarna kuning memasuki halaman sekolah. Seketika pandangan semua murid tertuju pada mobil tersebut. Alvaro turun dari mobil diikuti oleh Freya.

Ihh kok babe Alvaro sama si nenek gombrong sihh..

Kok bisa-bisanya sih dia jalan ama Alvaro,,

Ihh coupel ghost!

Apaan nenek lampir tuh

Genit banget!

Pasti make pelet tu dia!!

Muke gile!!

Itulah cemoohan yang dilontarkan oleh siswa-siswa yang berlalu-lalang.

"Widihhh udah akur ceritanya Al" ucap Bisma kepada Alvaro

"Yoii tambah mepet aja" ucap Riko

"Apaan sih lo berdu" ucap Alvaro

Alvaro langsung menarik tangan Freya pergi dari hadapan teman-temannya.

"Jangan posesif amet bang nanti kecolongan" teriak Bisma sedangkan Reno hanya terkekeh mendengar tuturan sahabatnya itu

Alvaro masih menarik tangan Freya terpaksa Freya harus berlari dibelakang Alvaro bagaimana tidak langkah Alvaro sangat besar.

"Mau kemana sih Al" ucap Freya

"Roftop" ucap Alvaro seadanya

"Dingin lagi" batin freya

Kini mereka sudah sampai diroftop sekolah Alvaro langsung saja duduk di bangku yang sudah tersedia, ia menepuk tempat disebelahnya mengisyaratkan agar Freya duduk disebelahnya. Freya sempat heran dibuat oleh sosok lelaki dingin Alvaro, untuk otaknya encer langsung saja ia duduk disebelah Alvaro. Alvaro kemudian mengambil gitar yang tak jauh darinya dan mulai memetik gitarnya.

Cantik
Ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan
Dirimu

Oo cantik
Bukan 'ku ingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu

Walau mentari terbit di utara
Hatiku hanya untukmu

Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu

Cantik
Bukan 'ku ingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu

Walau mentari terbit di utara
Hatiku hanya untukmu

Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu

Ingin 'ku berjalan menyusuri cinta
Cinta yang abadi untukmu selamanya
Heei heyayaya heya yaya heya

Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu

Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu

Heya yaya heya
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu

Senyuman Freya mengembang terlihat dari pertama Alvaro bernyanyi sampai sekarang Freya masih tersenyum. Alvaro langsung mengambil tangan Freya lalu menciumnya, ribuan kupu-kupu serasa berterbangan diperut Freya intinya ia sangat senang hari ini.

"Lo bukan Alvaro yah" ucap Freya menatap lekat mata Alvaro

"Maafin gue, gue harus bersikap kaya gini. Tapi gue akan berusaha sayang sama lo"

"Ini aslinya gue" ucap Alvaro

"Nggak percaya" ucap Freya melipat tangannya didada Dan membuat ekspresi wajahnya seakan-akan tidak percaya kepada Alvaro. Alvaro menatap tajam ke arah Freya.

"Hahaha" tawa Freya pecah Alvaro yang melihat Freya tertawa malah mengerutkan keningnya

"Kenapa" ucap Alvaro

"Lo baperan" ucap Freya

"Gue sayang sama lo" Freya tertegun mendengar penuturan Alvaro entah itu serius apa tidak. Alvaro mengacak rambut Freya.

Blush

"Pipi lo merah" ucap Alvaro memegangi pipi Freya.

"Ihh Alvaro" teriak Freya memegangi kedua pipinya agar rona dipipinya tidak terlihat oleh Alvaro.

Alvaro makin gemes dibuatnya.

SORRY KALAU CERITANYA NGGAK SEBAGUS CERITA KALIAN 🙏
AUTHOR NYA BARU PERTAMA NULIS SOALNYA 💖

BulshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang