CP 3. Kembar

17 4 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim


👑👑👑

Byurr Byurr Byurr

Suara gemercik air terdengar dari arah kamar mandi hotel milik kia.

Hari ini kia ada jadwal kuliah pagi yang membuatnya harus bergegas ke kampus karena hari ini akan masuk dosen yang terkenal killer.

Disinilah Kia berada, dihalaman hotel yang ia tinggali guna menunggu datangnya ojol. Sepuluh menit berlalu ojol yang dipesan tak kunjung datang. Kia mulai gelisah.

Tak lama kemudian pengemudi ojol yang ia pesan menelpon tanpa pikir panjang kia menerimanya.

"Halo" sapa kia

"Assalamualaikum" suara terdengar dari seberang telepon

"Hmm .. Waalaikumsalam" lirih kia

"Mas udah dimana? Kok lama sih?" Tanya kia

"Aduh mbak, hotelnya bagian mana yah? Dari tadi saya muter-muter daerah sini tapi ga ketemu hotelnya" curhat mas ojol

'Yaelah, jadi pengemudi ojol masa ga tau jalan sih. Argh .. pagi-pagi udah ada aja yang bikin naik darah. Sabar kia.. Sabar' batin kia

"Aduh mas, coba video call aja deh biar gampang jelasinnya" tanpa mendengar jawaban dari sang mas ojol, kia mematikan panggilan suara secara sepihak dan beralih ke panggilan video.

"Halo, mas ada dimana emang sekarang?" Tanya kia tanpa memberi salam.

"Waalaikumussalam. Disini mbak" jawabnya sambil mengarahkan kamera untuk melihat sekitar

"Lah? Itu mah mas udah dibelakang hotel gue, belok kanan aja dari situ nanti kelihatan kok bagian samping hotelnya" pinta kia

"Oh gitu ya mbak? Heheh oke mbak. Meluncur" jawab mas ojol disertai kekehan ringan dan memutuskan sambungan telepon

"Mas mas, lucu amat sih. Wkwk" kekeh kia

Tanpa menunggu lama mas ojolnya sudah siap didepan kia lalu bertanya dan benar saja itu mas ojol yang lucu itu. Heheh

'Ganteng juga. Tapi kok kayak mirip seseorang ya dari belakang?' Tanya batin kia sembari naik keatas motor itu.

Ya, kia memesan ojol motor. Bukan tanpa sebab karena kia tidak ingin terlambat jika memesan ojol mobil. Dan kia juga takut jika naik ojol mobil dikarenakan ada berita mengerikan yang berhubungan dengan pengemudi dan pemesan ojol mobil.

Kia bergidik ngeri jika mengingat berita itu kembali.

"Mbak" panggil mas ojol

1 detik, 2 detik

"Mbak" sekali lagi

2 detik, 3 detik

"Huftt .. Mbak" panggilnya dengan suara yang sedikit dikeraskan

"Heh? Hah? Kenapa mas? Ada apa?" Bengong kia

"Boleh singgah sebentar ga mbak? Saya mau sholat dhuha sebentar. " jelas mas ojol

Kia menatap jam tangannya sekilas. Masih pukul 08.00. Sedangkan dia masuk kuliah jam 09.00. Mungkin bukan hal buruk jika menunggu mas lucu ini.

"Gimana mbak? Boleh?" Tanya mas ojol karena dia lelah menunggu jawaban mbak dibelakangnya ini

"Eh? Iya mas, boleh" final kia

"Mbak dari tadi kok ga fokus gitu? Lagi banyak masalah ya mbak?" Selidik mas ojol sambil turun dari motornya dan membuka helm nya.

'Nikmat tuhan mana lagi yang kamu dustakan? Sumpah dah ni ojol ganteng' kagum kia dengan muka bengongnya

"Lah? Mbak? Baru juga ditanya udah bengong lagi"

"Em .. gpp kok. Soalnya mas kayak mirip seseorang gitu. Terus masnya juga lucu" goda kia

Mas ojol lucu itu tak menjawab. Entah mungkin dia salting atau apa. Kia pun tak peduli. Tapi seneng juga jahilin mas ojol lucu ini.

Sudah berapa lama kia tidak sholat? Asalnya, kia adalah anak yang taat beragama dan sangat rajin sholat.

Tapi itu terjadi selama ayahnya masih hidup. Sekarang kia sudah tidak pernah lagi melakukannya. Jika saja ayahnya masih ada, mungkin kia sudah berjilbab sekarang.

Itu terjadi karena mamanya yang juga melepas kewajibannya sebagai muslim. Mamanya tak lagi mengenakan jilbab setelah ayahnya meninggal.

Jadi sekarang kia dan kakaknya pun juga turut mengikuti jejak mamanya. Mamanya yang sudah jarang lagi sholat, bahkan mama tak pernah kulihat membaca kitab suci Al-Qur'an lagi seperti dulu.

Kia berharap ada seseorang yang bisa membawanya ke jalan yang benar lagi seperti dulu. Kia tak mampu menjalaninya sendiri.

Tak lama, mas ojol pun keluar dari masjid indah itu dengan rambut yang masih basah dan wajah yang berseri akibat terkena air wudhu.

Sekali lagi, kia terpaku melihat pahatan wajah mas ojol lucu itu yang terbilang cukup sempurna dimata kia. Sungguh ciptaan tuhan yang indah.

"Mari mbak, saya antar ke kampus" ajak mas ojol

"Eh? Iya mas" jawab kia gugup

Lima menit perjalanan membuat rambut indah kia agak lepek. Tapi kia bukanlah seorang gadis yang selalu menuntut kecantikan semata. Dia tak seperti itu.

Kia memberikan goceng 3 lembar kepada mas ojol lucu itu.

Mas ojol lucu. Nama yang cocok untuk mas ojol itu. Pembawaannya yang santun tapi sungguh lucu itu. Dengan wajah yang bisa dibilang diatas rata-rata.

Kia harap akan bertemu dengan mas ojol lucu itu dilain waktu. Dan bisa lebih dekat dengannya.

Ah, kia melupakan sesuatu. Bagaimana bisa kia lupa menanyakan nama mas ojol itu. Oh iya!

Kia membuka kunci handphonenya dan langsung membuka apk gr*b melihat riwayat ojol yang ia pesan tadi untuk mengetahui namanya.

Sial memang. Tidak ada nama mas ojol itu di biodatanya. Dan? Tidak ada fotonya? Sungguh menyebalkan.

Tunggu saja nanti!

Perkuliahan pun dimulai dan kia akan mencoba fokus untuk tidak memikirkan mas ojol lucu itu.


👑👑👑

"Sendiri dalam ketaatan itu menyesakkan"

-Anonim-


To be continued ..

Cahaya yang PadamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang