Nggak!

82 27 6
                                    

Ada Virus yang sedang berkembang biak di seluruh pelosok negara menyebabkan segala hal menjadi terhambat,virus ini telah memakan jutaan jiwa di dunia global saat ini,banyak kerisauan yang terjadi,apa lagi berita hoax tentang VIRUS begitu banyak beredar di masyarakat dunia.

Para medis menjadi pahlawan terdepan dalam masalah yang telah begitu booming,
yah betul ini memang pekerjaannya yg begitu rumit,namun mereka berjuang demi kesembuhan para pasiennya,apapun caranya ia akan lakukan demi kesembuhan pasien,para profesor/penemu pun juga berusaha mencari penangkal virus yang sudah menyebar luas saat ini.

Dimana sang prof bernama John steve ia adalah sang penemu yang sangat terkenal di sepanjang masa abad ke 21,ia sudah sering melakukan uji coba dan menciptakan berbagai macam ramuan dll,dia pun juga berusaha membantu para penemu lain di luar sana yg sedang mencari penangkal virus yg sudah memporak porandakan seluruh dunia saat ini.

Percobaan demi percobaan di lakukan para prof/penemu di sini maupun di luar sana,tapi masih tetap saja mereka semua belum bisa mendapatkan obat untuk virus yang sudah famous diindra para manusia saat ini.

Namanya juga sang penemu pasti ia memiliki jiwa pantang menyerah yang membuat mereka tetap akan terus mencari jalan keluar agar menyelamatkan seluruh jiwa yang sedang terjangkit virus tersebut.

Prof John dan patner-patnernya hanya bisa terus berada di Laboratorium selama berminggu minggu bahkan ber bulan-bulan demi mencari penangkal virus itu,semuanya bekerja tanpa lagi menghiraukan keluarga mereka masing masing.

Dimana waktu istirahat mereka memang benar benar satu hari hanya bisa bristirahat 3 jam saja,di waktu-waktu itulah para penemu/prof menyempatkan diri untuk saling mengabarkan keadaan keluarga di rumah lewat ponsel masing masing.

Prof John juga seperti itu ia tak lupa mengabarkan satu satunya keluarga yang tersisa di hidupnya yaitu putranya.

Istri Prof.John telah meninggal saat anak pertama dan terakhirnya ini hadir di dunia,putranya dibesarkan tanpa seorang Ibu yang hadir dimasa kecil hingga dewasa saat ini.

Tetapi tanpa kehadirannya,anak Prof John yang bernama lengkap Bryen Steve telah sederajat dengan ayahnya,depan namanya sekarang sudah ada jabatan Prof,walaupun jabatannya sama,nama anak Professor ini belum terkenal dan masih asing ditelinga orang luar negri.

Itu tentu saja sudah cukup membuat Prof.John bangga sebagai ayah sekaligus ibu untuknya selama ini,namun anaknya ini selalu saja berbeda pendapat tentang penemuan-penemuan ayahnya,ia selalu saja memiliki pendapat yg berbeda itulah yang membuat mereka kurang akur dan selalu saja membandingkan hal hal yg baru ia temukan dan selalu saja ada adu mulut di mereka berdua untuk memecahkan masalah,termasuk masalah mengglobal saat ini,VIRUS.

Sebenarnya prof.John dan anaknya ini berbeda laboratorium,anaknya berada di laboratorium pribadinya sendiri, itulah yg memisahkan mereka,sehingga harus melempar kabar lewat smartphone yang begitu canggih di abad ini.

Prof John pun melakukan komunikasi tanpa rasa gengsi langsung menelfon anak semata wayangnya tersebut.

Phone (Prof Bryen)
Prof Hero Call......

Tangan Bryen mengambil hanphone yang sedang berdering di meja berantakan miliknya.

Prof Bryen
"Ada apa?" panggilnya dengan nada yg begitu malas.

Prof John
"Gimana udah dapat belum?" pertanyaan yg selalu saja membuat Prof Bryen ini terasa ditantang oleh ayahnya.

Prof Bryen
"Belum, emangnya ayah udah?" jawab nya sambil menantang balik.

Prof John
"Heh....tentu saja belum." balasnya dengan nada arogan padahal tidak ada yang harus di arogankan.

Prof Bryen
"Oh" singkat Bryen.

Prof John
"Sudahlah,mending kita kerja sama saja siapa tau kita bisa mendapatkannya" bujuk John agar anaknya yang keras kepala ini mau bergabung saja dengannya biar masalah VIRUS yang mewabah luas ini cepat ter atasi dengan sigap.

Prof Bryen
"Nggak!." Tolak mentah mentah Bryen yg berkepala batu.

Ia sengaja seperti ini karna ia ingin di ketahui dunia bahwa ia bisa lebih hebat dari pada ayahnya,jujur saja Prof John sudah terkenal hampir setengah bumi ini sudah mengenal namanya karna kecerdasan dan penemuan-penemuan menarik yang ia miliki.

inilah yang membuat Bryen terasa tersaingi padahal ayahnya ini tidak pernah ingin bersaing tapi anaknyalah yang slalu saja menghadirkan persaingan di antara mereka berdua.

Prof John
"Serius?" tanyanya lagi.

Namun anaknya ini hanya terdiam saja yang menandakan prof John harus mengakhiri telfon nya ini agar tidak terjadi perdebatan panjang yang membuat mereka lupa bahwa ada masalah besar yang datang di dunia saat ini,ia harus bisa menghilangkan VIRUS itu dengan cara menciptakan penangkal nya.

Prof John
"Ya sudah...papa mau lanjut kerja dulu kamu juga lanjut ker..."belum ia menyelesaikan kalimat manis untuk putranya itu anaknya sudah menutup duluan ponsel nya.

Selesai sudah percakapan singkat lewat ponsel. Mereka berdua langsung melanjutkan kembali pekerjaan mereka masing-masing yaitu menciptakan penangkal VIRUS.

~~~

Para Prof/penumu berkumpul kembali ke laboratorium begitu juga di laboratorium pribadi Prof Bryen dia hanya memiliki tiga partner yang sudah ia anggap sahabat,karna dulu semenjak duduk di bangku SMA,mereka sama-sama ingin bercita-cita menjadi sang penemu,dan pada akhirnya di umur mereka yang sekarang sudah berusia 22 tahun telah sama-sama berhasil menjadi penemu.

Tapi sayang mereka ber empat kurang terkenal di jagad raya tidak seperti ayah Bryen.

Tapi mari kita kenalkan saja mereka bertiga agar nama mereka lumayan famous walaupun hanya di novel ini.

Sebut saja mereka Andy,Keneth,dan Leo.

Mereka adalah para partner sekaligus sosok sahabat yang selalu ada buat Bryen yang sampai sekarang ia tidak pernah jatuh cinta ke satu wanita pun didalam hidupnya,jujur saja Bryen memiliki wajah sangat tampan nan rupawan,berkulit putih,dan berbadan tinggi sekitar 175cm.

Banyak wanita yang ingin bersanding dengan anak sang penemu cerdas itu,namun hati baja berlapis perak yang dimiliki oleh Bryen belum ada yang mampu maupun berani menembusnya sama sekali.

Pikiran Bryen hanya ingin menjadi lebih hebat dari ayahnya,didalam benaknya tidak pernah sama sekali muncul untuk mencintai ataupun dicintai oleh seorang wanita satupun yang ada di muka bumi ini.

Oh sh*t,hati tanpa cinta?
Bagaikan VIRUS tanpa penangkal

Mungkin belum saatnya Bryen membuang waktu untuk mencari pasangan hidup,untuk saat ini dia hanya ingin mengembalikan para manusia untuk hidup normal kembali, tidak seperti sekarang ini manusia hanya terdiam dan termangu di rumah masing masing sambil menunggu kabar jelas dari para penemu/prof kapan VIRUS yang meluber luas ini memiliki penangkal yang ampuh agar tidak lagi memakan jiwa para pasien yang sudah terjangkit VIRUS.

PenangkalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang