05. turnamen

37 7 1
                                    

hari ini adalah hari sabtu, seharusnya libur. tapi sekolahku mengadakan turnamen volly yg rutin dilakukan tiga bulan sekali. masing masing kelas akan ada 6 orang perwakilan untuk tanding, dan 4 orang sebagai cadangan.

aku menjadi ketua regu tim volly kelas 11 IPA 2. karna memang teman sekelasku bilang kalau skill ku dalam bermain volly cukup memukau. hhh, mereka berlebihan.

saat sampai di sekolah teman teman ku menatapku sinis. mereka semua sudah siap dengan seragam tim kami. kalian bisa menebak? iya, aku telat lagi. untungnya masih ada waktu 20 menit untuk bersiap siap.

dengan ditemani Yeji, aku segera ke loker untuk mengganti pakaian. saat aku sedang asyik menguncir rambut. tiba tiba Herin datang dengan senyum manisnya.

"hai Kella." sapa Herin.

aku membalas senyumnya, "hai juga Herin. ada apa?" balasku.

"kemarin kamu jenguk Mark?" tanya Herin.

aku menatapnya sebentar, lalu menjawab, "iya, emangnya kenapa?"

"makasih ya kamu udah mau jenguk Mark pakai segala repot repot bawain makanan. maafin Mark kalau kemarin dia--"

"iya nggak apa apa." kupotong kalimat Herin karena aku sudah paham mengapa Herin meminta maaf padaku. sebenarnya aku jengah dengan kebiasaan Herin, mengapa setiap pacarnya yg berbuat kasar padaku, pasti selalu dia yg meminta maaf?

"aku kan udah pernah bilang Rin, jangan minta maaf lagi kalau Mark yg salah. aku malah gak bisa maafin kalian kalau begini. kamu tau? aku gak mau keliatan menyedihkan di depan kamu." ucap ku akhirnya.

"iya Kel, tapi aku cuma--"

aku memegang bahu Herin, "Rin, its okay. this is not your fault, aku selalu bisa maafin Mark. apapun kesalahannya." ucapku sambil tersenyum.

Herin ikut tersenyum, "makasih ya Kel. by the way, semangat buat turnamennya. inget, hari ini kita saingan lho." jokes Herin mencairkan suasana.

setelah mengobrol sebentar, aku, Herin, dan juga Yeji pergi menuju lapangan indoor. setelah sampai, aku tercengang karena banyak sekali orang yg menonton, sepertinya tidak ada yg kabur melarikan diri kali ini. fyi, kalau turnamen semua murid wajib datang.

aku beserta kelompok lain bersiap siap. saat kelompokku dan kelompok Herin berjalan ke lapangan. wasit maju untuk memberi tahu peraturan bermain. sial, ternyata wasitnya Mark.

berarti aku harus semangat. nggak boleh kalah, siapa tau nanti Mark akan kagum padaku. ya, semoga saja.

priiit!

permainan dimulai. aku menjaga di depan, sedangkan Herin di paling belakang.

25 menit berlalu, skor kelompokku dan kelompok Herin seri, 2 : 2, sedangkan sisa waktu 5 menit untuk memenangkan turnamen ini. aku harus semangat!

bola berada di tanganku. mataku terus memperhatikan orang disebelah Herin yg kelihatannya telah lengah. mungkin jika aku mengarahkannya ke wanita itu. bola ini tidak akan tertangkap. ah benar, aku harus arahkan kesana.

duk!

bola mengarah ke wanita disamping Herin, aku mengambangkan senyumku, namun...

BUGH!

astaga tuhan! bola itu malah meleset mengenai kening Herin dan membuat Herin pingsan.

"nggak, nggak mungkin." gumamku.

semua orang buru buru berdiri untuk melihat Herin yg telah dikelilingi teman temannya.

bodoh, Kella kamu emang bodoh.

aku juga ikut berlari mendekati Herin namun, tubuhku secara cepat di dorong oleh Mark.

"kamu lagi Kella! nggak cukup kemarin udah bikin aku malu, hah?! katanya, pemain prefosional. tapi apa? kalau kamu punya dendam sama Herin karena kesal selalu aku tolak, bales aja ke aku! gausah ke Herin! dia gak tau apa apa." bentak Mark sampai semua orang menatapku. ada tatapan iba, ada pula tatapan mendukung Mark.

aku hanya menunduk. ya tuhan, aku gak pernah mikir untuk balas dendam ke cewek baik kayak Herin. apakah aku sejahat itu dimata Mark?

kenapa selalu aku Mark? kenapa selalu aku yg salah dimata kamu?

Mark membopong tubuh Herin keluar lapangan. turnamen hari itupun selesai begitu saja, semuanya karena aku. lapangan mendadak sepi. teman timku juga menyalahkan aku. mereka mengeluarkan aku dari tim volly hari itu juga, tanpa mau tau penjelasanku.

"kenapa aku nggak lahir sebagai Herin Kryns aja ya?" gumamku.

sepulang dari sana, aku kembali menuju tempat ibu. bercerita bahwa hari ini Mark marah lagi padaku.

 bercerita bahwa hari ini Mark marah lagi padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Just for Warrendra, MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang