3

20 6 8
                                    


*Assalamualaikum wr.wb..selamat pagi,siang,malam buat kalian para pembaca setiaku
Dimanapun kalian berada jaga kesehatan selama pendemi ini dan berdoa semoga lekas hilang..malam ini aku up selamat membaca*

                                     ***
Siang ini aku super-duper kesal
   Pulang sekolah, aku langsung berlari masuk kekamarku dan melempar tasku asal. Yang kuinginkan hanya tidur. Karena dengan tidur, aku bisa lupa dengan semua kesal dan amarahku.

  Jadi begini ceritanya...

  Sepulang dari kantin tadi, aku menemukan poster yang terpasang di papan informasi. Poster itu memberitakan bahwa masing-masing personel Avenue-band memiliki 4 buah tiket yang bisa di bagikan secara gratis untuk menghadiri acar terbesar di sekolahku, yaitu GAN’ 23 alias Great and Awesome Nihgt’ 23.

  Tiap tahun, sekolahku memang mengadakan semacam peringati ulang tahun sekolah. Meski begitu, para siswa yang diwajibkan dalam acara itu, wajib membeli tiket seharga 100.000 rupiah, seharga uang sakuku 2 hari. Lagi pula siap yang nggak mau hadiri acara seperti itu, sih? Acara di mana kita semua bisa mencari jodoh, bersenang-senang, dan bahwa dunia kita itu remaja banget.

  Yap, Band pacarku menjadi salah satu bintang tamu. Dengan begitu, masing –masing personelnya mendapatkan 4 buah tiket untuk dibagikan gratis.

  Pikiranku melayang. Jack adalah pacarku sekaligus vokalis Avenue-Band. Tentunya ia mau memberikan salah satu tiket GAN untuk pacarnya tercintanya dong?

  “Jack!” panggilku  saat kebetulan melintas di taman sekolah. Jack bersama anggota band-nya tengah duduk bersama. Mungkin mereka sedang membahas lagu apa yang akan mereka bawakan? Entahlah.
Ini baru pertama kalinya aku melihat Jack tanpa Boy.

Jack menoleh kearahku dan secepat kilat menghampiriku.”Kenapa,Vi?”

  Aku menggaruk kepalaku. Gengsi sebenarnya meminta duluan. Seharusnya kan, Jack yag memberikan tiket itu padaku.
  “Vi?”
  Aku tersentak. Jack sudah ada di hadapanku kini. Mau nggak mau, aku harus melanjutkan niatku.”Kamu dapet tiket buat pensi GAN kan?”

  Satu detik...Dua detik...Tiga etik...
   Jack masih tampak berpikir hingga detik ke..entah berapa puluh detik, ia menepuk dahinya.”Vio? Sori..” Entah mengapa, wajah tampan Jack kini berubah menjadi wajah penuh penyesalan.

  Aku tak mngerti hanya diam tanpa kata. Ada apa sebenarnya dengan Jack?

  “Aku lupa kalau ada kamu,” ucapya perlahan. Masih dengan wajah yang sama. Penuh penyesalan.

  “Ha? Maksud kamu apa sih?”
   “Empat tiket itu udah habis. Satu buat Boy, dua buat adik dan sepupu aku, dan yang sa-“
   Aku mengangguk dan mengangkat tangan.. kubuat senyum setegar mungkin.”Oh, oke. Nggak masalah kok.”

“Vi”

Aku tersenyum. Lagi-lagi aku bersandiwara membuat wajahku setegar mungkin.” Aku pulang dulu ya.”

“Aku anter mau?”

“Nggak usah. Bye.”

    Aku berbalik dan secepat kilat menuju arah parkiran Honda Jazz merah kesayanganku. Dalam tiap langkahku, aku merasa bahwa hatiku kesal, hatiku hancur.

Jadi perempuan tegar ternyata sulit ya?
Kini aku sadar, aku benar-benar rapuh.

Alhamdulillah part nya selesai, semoga kalian suka ya...
Assalamualaikum wr.wb🙏🙏

Sun SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang