Prologue

230 74 152
                                    

M A N T A N

Di dalam sebuah ruangan serba putih terdapat seorang gadis yang sedang menatap penuh kagum pada  pantulannya di cermin. Memandang dirinya dari bawah hingga atas. Dirinya tampak sempurna. Mengenakan gaun selutut berwarna cream, riasan yang natural, rambut panjangnya yang tergerai, serta slinbag hitam yang dibawanya menambah kesan elegant.

Gadis cantik itu bernama Renata Almira. Malam ini, Renata terlihat begitu bahagia. Tentu saja, malam ini ia akan pergi bersama Renandra Alfian yang berstatuskan pacarnya.

Malam ini rencananya Fian akan mengajak Renata dinner dalam rangka merayakan anniversary mereka. Renata turun untuk menunggu Fian di depan rumahnya.

*Ting!*

Mendengar ada suara dari ponselnya, Renata segera mengambil ponselnya yang berada di dalam slinbag. Renata melihat notifikasi pesan dari Fian melalui via whatsApp. Setelah Renata membacanya, Renata menghela napas panjang. Renata merasa sedikit kecewa dengan Fian. Tetapi Renata memakluminya, karena pacarnya itu pasti memiliki alasan mengapa ia tidak menjemput dirinya.

•°•°•°•

Renata POV

Gue sekarang udah sampai di tempat tujuan. Penampilan gue sekarang udah acak-acakan. Rambut gue udah ke sana kemari gak beraturan. Padahal, gue menghabiskan waktu dari pagi sampai malam untuk menyiapkan penampilan gue.

Gue merapikan rambut badai ini sejenak. Menggunakan alat kecantikan gue yang seadanya yaitu jari gue, untuk merapikan rambut gue. Gue menarik napas menetralkan jantung yang udah dag dig dug gak karuan. Gue harus menyiapkan jantung buat kejutan romantis yang akan diberikan Fian--pacar gue.

Gue melangkahkan kaki untuk masuk ke restoran. Alangkah terkejutnya gue ketika melihat Fian lagi duduk sama cewek yang gue gak kenal.

Gila! Gue ke sini pakai grab sampai rambut gue acak-acakan. Ini yang gue dapatin? Cowok gue yang lagi enak-enakan dinner sama cewek lain. Kejutan anniversarry paling romantis.

Gue berjalan mendekat ke arah mereka. Hati gue udah gak karuan rasanya panas. Melihat cewek di depannya senyum rasanya mau gue robek mulutnya. Air mata gue mau netes rasanya. Tapi, gue gak boleh nangis. Harus kuat!

"Fian!" ketika gue panggil, ia membalikkan tubuhnya ke gue.

"L-loh by? Lo udah datang." Fian menggaruk tengkuknya yang gue yakini gak gatal.

"Gak usah ba-bi-bu-babi lagi lo! Kita putus!"

Gue langsung keluar dari restoran. Gue dengar Fian memanggil nama gue berkali-kali. Untung gue masih sabar untuk gak gampar mukanya. Hubungan gue miris banget. Putus gara-gara pacar selingkuh saat anniversarry.

Kok nyesek ya? - Renata









Tbc!

Haiii semua📢
Balik lagi sama aku disini!
Maaf ya, ini cerita aku yg kesekian kalinya.
Kenapa aku minta maaf ? Karena cerita-cerita aku sebelumnya, belum sampai dua chapter aku unpublish. Alasannya karena hal yang simple yaitu gak pede.
Jadi, aku harap dicerita kali ini, aku bakal update terus secara rutin dan yang paling penting banyak readers yang suka sama cerita aku.

Cerita kali ini, aku buat sedemikian rupa dan semampu aku. Aku harap kalian suka.

Jangan lupa vote, komen, and share❣️

[Untuk beberapa chapter diprivate untuk kenyamanan bersama, harap follow author agar tidak ketinggalan]

[1] Mantan [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang