Part Three
***
Great Rift. Adalah sebuah jurang yang sangat dalam yang berada di pegunungan Azerlisia.
Tidak hanya sebagai jurang tanpa dasar, tapi Great Rift juga merupakan benteng pertahanan bagi Kerajaan Dwarf. Dikarenakan hanya ada satu jalan untuk melewati Great Rift, yaitu dengan menggunakan jembatan raksasa satu arah yang dibagun oleh para dwarf.Dan di markas yang berada di ujung jembatan tersebut, sebuah sosok besar dengan jubah akademis yang berwarna keunguan gelap, yang ditemani dengan seorang anak kecil sedang berbincang dengan salah satu dwarf.
"Kalau begitu, mohon bantuannya"
Ucap sosok besar tersebut."Saya mengerti, Yang Mulia"
Jawab dwarf."Aura, Aku akan masuk sebentar"
"Baik, Aniz-Sama!"
Awalnya, Ainz yang merupakan raja dari Sorcerous Kingdom, mengunjungi Kerajaan Dwarf hanya untuk melihat perkembangan dari project besar yang di tawarkannya.
Yaitu, untuk membuat sejumlah besar perlengkapan tempur dan rune tingkat tertinggi yang dapat mereka produksi.*lirik*
Seperti biasanya, Aku masih tidak dapat membedakan orang-orang ini. Kenapa sih mereka tidak mencukur janggutnya...
Paling enggak, janggut mereka seharusnya berbeda satu sama lain."Yang Mulia. Jika Saya di izinkan-"
"Tak masalah"
Balas Ainz, cepat.Semenjak Ia menjadi seorang pemimpin di dunia ini, telah banyak orang yang meminta izinnya untuk berbicara. Dan hal itu terkadang membuatnya merasa tidak nyaman.
Suzuki Satoru yang merupakan seorang pekerja kantoran biasa, menjadi pemimpin dari para NPC yang setia semenjak Ia terjebak di dunia ini.
Tapi, tentu saja Ia masih belum terbiasa dengan hal itu. Walaupun Ia sudah di sunia ini selama beberapa tahun, Ia terkadang stres saat memikirkan apa yang terjadi jika para NPC tahu Ia bukanlah orang yang kompeten, melainkan hanya orang yang beruntung di setiap masalah.
Andai saja sesederhana itu, Aku pasti sudah mengatakan pada mereka sejak lama...
Walaupun wajah tengkoraknya tidak menunjukkan ekspresi, tapi dari cahaya merah di matanya yang padam, dapat diketahui bahwa saat ini Ia sedang memikirkan hal-hal yang membuatnya khawatir.
"Apa perihal Yang Mulia sehingga datang ke tempat kami?"
Tanya Dwarf yang memandu Ainz."Ya. Itu karena-"
Tepat sebelum Ainz menyelesaikan kalimatnya, salah seorang dwarf yang tidak asing, dan satu-satunya yang dapat di ingat oleh Ainz karena penampilannya yang berbeda sendiri dari yang lainnya datang menjemputnya.
"Oh! Yang Mulia, selamat datang di Kerajaan Dwarf"
Sambut Menteri Kabinet."Umu"
"Dari sini, biarkan Saya yang memandu Anda berkeliling sambil berbicara tentang tujuan Anda kemari"
"Mohon bantuannya"
Seperti yang diduga dari Kerajaan yang loyal. Salah satu petinggi mereka bahkan langsung menjemputku sesaat Aku memasuki kota mereka.
Dari Awal gerbang hingga ke tengah kota, Ainz di banjiri sambutan dan rasa hormat oleh para dwarf yang Ia temui.
Dari diberi beberapa hadiah kecil, hingga di puja-puja oleh para Dwarf, sebagai pengiasa, Ainz hanya dapat menerima dengan penuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERLORD : TRANSFERED TO ANOTHER WORLD [IND] [FANFIC]
FanfictionCerita fanfic yang mana tokoh utamanya bukan Ainz Ooal Gown (Momonga) melainkan Yutz, seorang pemain dari guild biasa yang juga menunggu hitung mundur waktu server penutupan Yggdrasil. Saya sebagai penulis tidak mempunyai hak dengan tokoh-tokoh asl...