Rahasia Nat

4.7K 205 16
                                    

---Nat PoV---

Aku Nathan, biasa dipanggil Nat. Cowok manis, imut, menggemaskan dengan sejuta pesona (ohoyyy...Aku hanya bisa menyombongkan diri di dalam hati saja, karena sebenarnya Aku lebih pendiam di kehidupan nyata ... 😔). Usiaku kini 15 tahun, tapi Aku sudah kelas 3 SMA. Terimakasih untuk mendiang Daddy yang telah menurunkan kecerdasannya padaku hingga membuatku bisa naik beberapa level kelas lebih cepat.

Hobbyku ? 🤔 eummm, mungkin membaca ? Atau belajar ?

Ahhh .... Tidak !!!

Hobby itu kan kesenengan, kalau begitu hobby ku adalah memakai skincare. Xoxoxo 😁

Sebagai anak tunggal dari single Mom, menjadikanku sangat dekat dengan Mae ku. Aku hanya memiliki dia di dunia ini. Setelah Daddy meninggal ketika usiaku baru 2 tahun dan Mae memutuskan untuk tidak menikah lagi. Mae sendiri adalah anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan, jadilah kami hidup berdua saja, karena bahkan Mae pun tak tahu keberadaan sanak saudaranya.

Mae sangat menyayangiku melebihi apapun, itu yang selalu Mae katakan padaku. Oh ya, untuk hobby memakai skincare itu bukan tanpa alasan. Bahkan Mae dan Aku memakai product perawatan wajah yang sama. Meskipun Aku adalah anak lelaki, tapi Mae selalu memujiku cantik. Apakah aku risih dengan sebutan itu ??? BIG NO !!! Aku bahkan sangat suka sekali setiap selesai membersihkan wajah dan Mae selalu memuji kehalusan pipiku.

Mae adalah wanita karir yang sukses, tangguh dan cantik di usianya yang hampir kepala empat. Meskipun sibuk, Mae selalu memiliki waktu untukku. Memasak dan melakukan semua pekerjaan rumah dengan baik.
Hidupku sangat sempurna walau hanya ada Aku dan Mae saja.

Tinggal enam bulan lagi Aku akan lulus dari bangku SMA. Dan hari ini seperti hari-hari sebelumnya. Akan ada begitu banyak pemadatan materi untuk mempersiapkan ujian akhir kami.

Namun tiba-tiba wali kelas menyampaikan mengumuman.

"Selamat pagi anak-anak, Bapak minta waktunya sebentar. Kita kedatangan murid baru pindahan dari Amerika. Namanya Max. Bapak harap kalian bisa belajar bersama dengan baik, mengingat sebentar lagi latihan ujian juga akan dilaksanakan. Baiklah, Max ... Masuk dan perkenalkan dirimu ", begitulah penjelasan singkat dari Pak Guru Mean seraya menyuruh anak baru yang masih berada diluar kelas itu untuk segera masuk.

Aku selalu duduk di bangku paling depan, tapi karena terhalang pintu yang hanya terbuka sebelah maka Aku tidak dapat melihat anak baru itu seperti apa. Penasaran, Max itu laki-laki atau perempuan ? Karena dulu waktu sekolah dasar salah satu teman perempuanku bernama Max. Tapi, kalau dia seorang lelaki, setampan apa kira-kira ??? Atau, mungkin saja dia culun seperti ku ??? Membayangkannya hanya menambah rasa penasaranku. Bagaimana tidak, di semester akhir seperti ini ada anak baru masuk dan bergabung ke kelas Kami. Tidakkah itu aneh ??? Atau jangan-jangan dia adalah tipe murid yang bermasalah dan suka membuat onar hingga harus dipindahkan ke sekolah lain ??? Oh NO !!! Kalau benar seperti itu, Aku harus waspada dan jaga jarak. Jangan sampai dia membullyku seperti anak-anak jahil lainnya dikelas ini.

Sementara Aku sibuk dengan lamunanku, anak bernama Max itupun masuk dan membuat gaduh suasana kelas. Suara girang para siswi yang mendominasi menjelaskan kenapa kegaduhan ini bisa terjadi. Yupsss !!!! Max TAMPAN 🙄

"Hai, namaku Max "

Kemudian hening ...

Apa ??? Cuma itu saja ??? Dia memperkenalkan namanya yang hanya tiga huruf dan tidak ada lagi salam perkenalan atau semacamnya ???

"Baiklah Max, kau bisa duduk di bangku nomor dua dari belakang, yang dekat dengan jendela itu !!! " suara Pak Guru Mean memecah keterkejutan kami yang merasa aneh dengan cara perkenalan siswa baru ini.

HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang