Semanis Madu

2.8K 158 21
                                    


Natt PoV

Demam, dan hari ini untuk pertama kalinya selama hampir tiga tahun di bangku menengah, seorang Natt siswa terajin sedunia tidak masuk sekolah karena sakit .... Huhuhuhu 😢 (Ok Natt, kau mulai berlebihan lagi)

Ini semua salah si raksasa brengsek itu. Dia bahkan tidak mengembalikan foto Phi Joss yang disitanya.

Setelah kejadian dihotel semalam, dia mengantarkanku pulang dengan mobilnya. Tepat pukul sepuluh aku sampai di depan rumahku, beruntung Mae belum pulang dari kantornya karena lembur. Mae sampai satu jam setelah aku selesai mandi.

Bagian bawah tubuhku sangat sakit, terutama pantatku. Bahkan seluruh tulangku seperti linu di sekujur badan.

Sebelum tidur aku sempatkan meminum obat pereda rasa sakit dan air hangar sebanyak mungkin, berharap ketika pagi menjelang tubuhku akan baik-baik saja.

Namun , yang terjadi .....

Aku bahkan tidak dapat beranjak dari tempat tidurku 😖

"Honey !!! Mae berangkat ke kantor dulu. Jika kau lapar, panaskan saja bubur yang sudah Mae siapkan di atas meja makan" terdengar suara Mae dari luar kamarku. "Oh ya,... Ada puding coklat kesukaanmu, Honey. Mae simpan di lemari pendingin. Jika kau butuh sesuatu kau bisa pesan antar saja. Mae juga sudah menghubungi wali kelasmu untuk memintakan izin libur karena kau demam" sambungnya dengan berteriak dan dapat ku tebak sekarang Mae sedang terburu-buru.

"Kh ... Khrab Mae "

"Love You Honey, get well soon barbie-nya Mae" dan suara pintu ditutup dengan tergesapun terdengar.

Well, Mae memang memanggilku dengan sebutan Honey, katanya aku semanis madu. Bahkan Mae sering berseloroh bahwa aku adalah barbienya, boneka tercantik yang pernah ia lahirkan. Aku pernah meminta Mae untuk memeriksakan kejiwaanya, karena Mae selalu lupa bahwa aku adalah putranya, bukan putrinya. Dan usulan itupun berakhir dengan kedua telingaku yang dicubitnya hingga memerah.

"Heummm ..... Sekarang apa yang harus aku lakukan ?" helaan nafas yang kubuang untuk kesekian kalinya dengan gusar. "Max mengatakan bahwa aku 100% Gay. Dan dia yakin akan fakta tersebut setelah kami melakukan hubungan sex" kini aku berbicara seorang diri dengan tubuh yang masih tak berpindah posisi. Meringkuk di dalam selimut lembutku.

"Aku yakin, hari ini Max telah menyebarkan berita tentang orientasi sex ku kepada seluruh anak disekolah" hanya dengan membayangkannya saja aku sudah takut dan tidak ingin menginjakkan kakiku kesekolah itu lagi.

"Daddy ... Aku ingin mati saja .....!!!!!" Aku berteriak dari balik selimut yang kini lebih mirip seperti buntalan kepompong.

TING TONG ...

Beberapa saat kemudian bel pintu rumahku terdengar berbunyi.

"Siapa tamu yang datang sepagi ini ?"

TING TONG ....

"Tapi tubuhku sangat lemas dan sakit"

TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG .....

"Aarghhhhhh !!!! Dasar tamu syalannnnnn .... Kenapa harus datang kerumah orang sepagi ini sih ???"

Tapi mau bagaimana lagi , aku memaksakan diriku untuk beranjak dari tempat tidur. Dengan tertatih aku berjalan menuju pintu.

Bodohnya , aku tidak mengecek dulu siapa orang yang berada diluar pintu rumahku ini. Aku langsung saja membukakan pintu ini.

Bingggoooo !!! Selamat datang kejutan.

"MAX !!!" 😨

***************

Max Pov

HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang