1.

11 2 0
                                    

Pertemuan..

"Perjodohan? Lagi?" Pekik riska yang mulai jengkel karna ulah teman-temannya.

"Ayo lah ris kita yakin kok lo cocok sama yang satu ini" bujuk Jeny

"Apaan sih? Kalian tau nggak kalau kaya gini kelihatan banget gue gagal move on!" Sewot riska

"Yaudah dari pada kita ribut tar ujungnya gue lagi yang harus njeburin kalian ke kolam, mending lo temuin dulu dia kalau nggak cocok kita berhenti." Kata Rafa menenangkan.

"Deal?!" Lanjut Raka

Riska menghela nafas berat dan mengangguk ia tau temanya itu akan benar-benar memenuhi semua perkatanya.

"Oke!? Ini yang terakir!" Kata riska langsung bergegas pergi dari markas.

Sampai di tepi danau yang cukup tenang riska mulai menduduk di tepi dan bersandar pada disebuah pohon rindang merenungi takdirnya.

"Ck.. vin andai lo nggak pergi gitu aja,
Andai lo pergi sebelum mereka mengira bahwa hubungan kita lebih dari teman dan berakir dengan perjodohan?! Gila.. " grutu riska sambil melempar batu-batu kecil di sekitarnya.

"Nggak baik ngomong sendiri" saut suara bariton di sampingnya.

"Siapa?" Ucap riska ketus.

"Orang kebetulan lewat liat lo ngomong sendiri" lanjut orang itu sambil mentatap sangar riska.

"Jangan gangu atao bakalan nyesel!?" Ucap riska sambil menutup mata dan memasang earphone nya.

Orang itu mendekat dan semakin dekat mencoba menyentuh bahu riska yang sponta mendapat bantingan reflek seorang riska.

BRUK..

"Ash.. reflek lo bagus juga" ucapnya sambil memegangi pingang yang mungkin berbenturan dengan pohon tempat riska bersandar.

"Ya tuhan nggak bisa ya gue tenang hari ini aja!?" Kata riska dengan meninggal kan orang itu begitu saja tanpa ada sepatah kata.

Perlahan riska mulai menghilang dari pandangan orang itu.

"Ehm.. lebih menarik dari yang diceritain flo" ucap orang itu dengan tersenyum puas.

Disisi lain riska pergi dengan perasaan campur aduk diantara jengkel, sedih, marah jadi satu tanpa terasa langkahnya berhenti di sebuah rumah pohon.

"Kok bisa sampek sini gue?" Ucap riska merutuki dirinya.
Tiba-tiba lagu yang ia dengar behenti terputar. Drtt...drt..
Ponsel  riska begertar menunjukan notif pesan masuk dari teman-temannya

Raka..
'Lo dimana? balik ke markas sekarang!?'

Flo..
'Buruan sekarang!?'

Setelah membaca itu dia pun bergegas menuju markas secepatnya. Ia tau benar apa yang terjadi billa teman-temannya itu sudah jengkel karna menanti pastilah akan berakir pertarungan satu lawan satu yang berujung pada kolam berair dingin itu.

"Balik juga lo ris!?" Ucap Deny geram

"Kita tuh cari lo udah kaya cari jerami di tumpukan jarum tau nggak" lanjut kak Yona mendramalisir situasi.

"Kenapa? Tugas udah kelarkan?" Tanya riska dengan wajah tanpa dosa nya.

"Lo yak..!?" Kata Silvi sambil melontarkan pukulan khas nya.

"Aish.." desis riska saat pukulan itu tepat mengenai dirinya.

"Ini.." ucap flo melerai sambil menyodorkan selembar kertas. Riskapun membacanya dengan seksama dan menghembuskan nafas panjang berusaha tetap mengontrol emosi nya.

"Kalian bisa bertanding tanpa gue.." ucap riska yang tau maksud mereka ingin memasukkannya ke sebuah pertandingan.

"Kita butuh lo! Dan cuma lo yang mampu ngimbangi kita" ucap deny

"Besuk ikut gue ke kampus oke?!" kata flo melerai perdebatan mereka.

"Kenapa? Gue kan masih SMA belum lulus kok di ajak ngampus?" Tanya riska bingung dengan jalur fikir seorang flo ini.

"Udah.. tinggal ikut aja rempong lo" lanjut flo sambil terkekeh. Riska pun mendengus pelan sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala karna ulah senior itu.

"Meskipun lo masih SMA tapi otak lo isinya materi mahasiswa" sambung flo dan memberi kode agar kami bubar ke ruangan masing-masing sekarang.

"Iyain dah sebahagia kalian!?😔" kata riska pasrah dan pergi meninggalkan markas.

"Mau kemana?" Tanya deny melihat riska melangkah keluar markas

"Balik? Napa?" Jawab riska.

"Nginep aja udah gue ijinin sama orang tua lo" saut silvi membuat riska kembali ke ruangan khusus untuk nya dan silvi.

Sampai di sana ia masuk ke ruang perpustakaan pribadi yang memang di fasilitasi oleh orang tua rafa dan raka untuk tim emas ikatan beladiri nasional. Dan merebahkan diri disana tanpa terasa ia pun mulai terlelap.
__________________________bersambung_
Perkenalan tokoh..

Riska Antasya
Gadis usia 18 tahun. Yang akrab dipanggil riska atau tasya Gadis manis keturuan asli jawa tenggah dan jawa timur. Memiliki otak yang cukup encer dalam bidang hitungan angka dan lemah dalam bidang hafalan. Bisa melihat 'mereka'. Anak yang notabenya seorang yang benci kekerasan tetapi ikut ikatan beladiri bersama tim emasnya itu. Orang yang cukup sulit mengenal cinta dan move on.

Jeny alkadiena
Gadis usia 21 tahun. Gadis putih, cantik, tinggi, dan manis keturunan indo-korea yang lahir di london. Gadis yang sangat cerdas tapi ceroboh. Sering dipanggil jeny. Pemegang jabatan ketua di tim emas ikatan beladiri nasional. Memiliki kelebihan melihat 'mereka', membaca fikiran bahkan tidak dapat dibohongi. Pacar dari floren dynata

Rafa alvino
Laki-laki usia 20 tahun. Terkenal dengan sebutan rafa. Keturunan indo-korea yang tingkat ketampanannya luar biasa mirip seorang member boy band korea. Pemegang sabuk hitam dan peraih emas berturut-turut di ikatan beladiri nasional. Memiliki indra ke 6 Pemilik markas yang sekarang menjadi cafe. Pecinta air ups.. olahraga renang maksudnya.

Raka alvaro
Kembaran dan duplikat seorang rafa tetapi tidak terlalu suka berenang. Pecinta hewan terutama ikan kesayangannya yang mencapai miliaran. Dalam tim ia juga sama dengan Rafa alvino. Dikenal sebagai raka.

Floren Dynata
Kekasih jeny usia 22 tahun. Kerap di panggil flo. Mahasiswa jurusan kedokteran. Keturunan indo-jerman. Tampan iya lah.. prestasi? Jangan ditanya nomer satu dia. Memiliki kemampuan yang sama dengan kekasihnya. Terpenting pencinta tanaman.

Silvia antasya
Kerap di panggil silvi. Gadis usia 19 tahun. Gadis cantik keturunan jawa-madura. Sering juga disebut sebagai duplikat riska dengan kemampuan yang sama tapi sangat membenci angka. Hobby cari gara-gara dan menyukai yang berkaitan dengan hafalan.

Kim yona
Gadis asli korea usia 22 tahun. Mahasiswa hubungan internasional dan hukum. Saudara jauh dari rafa dan raka. Leader dari gril band korea. Pemilik sabuk hitam dan pecinta make up punya kekasih yang tampaknya bukan main.

Jangan lupa tekan bintang di bawah nggak buat kalian dosa kok dapat pahala malah hargai karya orang lain adalah perbuatan baik 😉

See you next chapter

Salam manis autor...

Sejauh Aku MelangkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang