Ulah flo...
Hari pun berganti seperti perkataan flo kemarin riska bersiap ikut ke kampusnya. Dengan pakaian kasual ala tim meraka kesan tomboy lebih dominan.
"Jadi?" Tanya riska saat flo terlihat siap dengan membawa ikan di toples.
'Ikan itu kan punya raka bisa ngamuk dia' batin riska.
"Iya jadi. Cuma satu kok ini juga ikan biasa" ucap flo santai.
Saat kami hendak pergi suara raka mengema di markas."IKAN GUE KEMANA!? WOYYY KAK FLO BALIKIN IKAN GUE JANGAN DI BUAT KELINCI UJI COBA!?"
"BALIKIN SEKARANG!!?"
Sedangkan flo di samping riska hanya tertawa terbahak melajukan mobil nya.
"Nggak papa tuh?" Kata riska agak ragu meninggalkan markas mendengar teriakan raka.
"Gak papa tar gue beliin lagi"kata flo dengan santai tanpa dosa.
"Gimana klo si raka balas dendam ke tumbuhan lo di markas?" Ucap riska yang tau sifat raka yang katanya semua harus 1 sama.
"Nggak bakal dia nggak bisa masuk ke ruangan khusus gue" kata flo penuh percaya diri.
Tak berasa mereka sudah sampai di kampus flo.
"Kelas jam berapa?" Tanya riska melihat jam tangan dari alvin.
"08.30 sampek siang" jawab flo yang membuat riska melongo.
"Terus gue gimana?" Pertanyaan yang terlintas di kepala riska saat ini.
Bagaimana tidak sekarang pukul 08.00 kurang 30 menit dan setelah itu ia sendiri di kampus yang sangat luas itu.
"Lo ikut gue, bantuin gue kali-kali mata kuliah kimia dasar" kata flo sambil menggiring ku kesebuah cafeteria di kampus itu.
"Trus kalo dosen nya tau gimana?" Tanya riska lagi dengan ikut duduk di depan flo.
"Ngak bakal tau!? Orang nggak pernah absen😅" ucap flo sambil melambaikan tangannya dan membuat satu orang datang.
"Mau pesan apa kak?" Pegawai cafeteria seorang anak sebaya riska.
"Mau apa?" Tanya flo menghadap riska.
"Jus alpukat aja" kata riska seadanya.
"Jus alpukat 1 sama kopi hitam legit 1" ucap flo ke pegawai itu.
"Siap kak silahkan menanti" kata pegawai itu ramah.
Keheningan menyelimuti sampai pesanan mereka datang tak ada yang ingin membuka percakapan. Flo yang tengah asik dengan ponsel nya dan riska yang tak berani mengusik sampai sesorang datang membuat keduanya terlonjak kaget.
"BRO!?" teriak orang itu sambil menggebrak meja tempat flo dan riska.
"Santuy.. gue tipuk mau lo!?" Ucap flo yang meletakan ponsel nya.
'Astaga..' batin riska dengan mengelus dadanya pelan.
"Ris!? Ini yang mau gue kenalin!" Kata flo yang membuat empunya glagapan linglung efek dari kagetnya belum berakhir.
"Ha!?" Hanya kata itu yang keluar dari mulut riska.
Flo hanya memberi kode untuk mendongak kan kepalanya supaya dapat melihat orang yang membuat mereka tersentak kaget.
"Lo !?" Ucap riska dan orang itu serempak.
"Udah kenal?" Tanya flo yang kompak direspon gelengan oleh keduanya.
"Trus?" Lanjut flo menanti penjelasan.
"Tabrak aja😂" kata riska yang dihadiahi tatapan elang flo seolah ingin melahapnya.
"Ketemu sekali waktu kalian tiba-tiba nyuruh gue balik" jelas riska yang enggan membuat sisi gelap orang di hadapanya itu bangkit. Flo mengalihkan tatapan ke orang tadi.
"Sama.." kata nya.
"Sono kenalan secara resmi!?" Ucap flo sambil kembali fokus ke ponsel sialan nya itu.
"Ezra Adipta" kata orang itu tersenyum manis.
"Riska" tanggap singkat riska saat itu.
Jam materi kedokteran di mulai. Kimia murni. Meskipun mereka memiliki pengetahuan yang merata tapi memiliki ke istimewanya masing-masing. Saat ini mata kuliah kimia yang mendasar dengan deretan atom, unsur, dan angka yang teramat riska sukai tetapi cukup bisa membuat seorang secerdas flo kelimpungan dalam memahaminya. 4 jam seolah 4 bulan saat dosen itu berbicara menyampaikan tumpukan tugas dan KD materi.
"Stt.. gue mau tidur tar turtor sama lo.." ucap flo menggunakan gestur tubuhnya. Riska hanya mendengus kesal dan pasrah mau gimana lagi ia sudah terlanjur ikut ke ruangan ini sebagai mahasiswa ralat ilegal bin selundupan.
'Flo-flo klo tau gini gue cari alesan biar nggak ikut lo..' batin riska merutuki kelakuan seniornya.
Akhirnya jam kuliah berakhir tapi flo masih tengelam di alam mimpi.
"Bangun!?" Ucap riska menahan kekesalanya. Perlahan flo pun terbangun.
"Selesai?" Tanya flo tak berfaedah menambah emosi riska yang sejak tadi ia tahan.
"Gak !? Suruh pada ngaduk semen di laboratorium!?" Kata riska ketus dan beranjak dari flo yang masih blank dengan menghentakkan kakinya melampiaskan seluruh kekesalanya. Disisi lain ada yang terkekeh geli melihat kejadian itu.
"Bro!?" Kata ezra sambil menepuk bahu flo yang membuatnya terpelajat dua kali olehnya di hadiahi tipukan buku oleh flo.
"Kita suruh ke laboratorium sekarang!?" Kata ezra
"Ngaduk semen😂" lanjut nya sambil tertawa terbahak.
Flo mendengus kesal bisa-bisanya dia di kerjain oleh mereka.
"Mana ada semen di lab?" Ucap flo menyusul ezra dan kembali melayangkan tipukannya.
Setelah mereka masuk laboratorium dan tengelam dalam praktek yang rebyek bin rempong ala anak biologi. Riska mendinginkan emosinya di cafeteria dimana ia di ajak flo saat tiba di sana.
"Mau apa kak?" Tanya karyawan tadi.
"Kopi legit aja 1 boleh?" Ucap riska menatap orang di hadapanya lekat dan tau setiap seluk beluk hidup orang itu.
"Oke kak di tunggu ya😉 " kata karyawan itu.
Beberapa saat kemudian..
" ini kak!?" Ucap karyawan itu sambil tersenyum.
"Ini uang kopi sisanya buat lo aja" kata riska memberika dua lembar uang seratus ribuan.
"Tapi kan kak ini.." ucap karyawan itu terpotong.
"Udah ini lebih berguna sama lo dari pada sama gue sebagai gantinya di mana letak stan gorengan di sini?" Saut riska.
Karyawan itu tersenyum cangung dan menunjuk grobak tak jauh dari posisi mereka.
"Makasih.. kak.." ucap karyawan itu pelan sangat pelan namun masih terdengar di telinga riska sehingga empunya pun mengangkat segaris senyum.
________________________ bersambung.._
Pengenalan tokoh..
Ezra Adipta
Teman flo sebagai mahasiswa kedokteran. Usia 22 tahun. Ganteng nya nggak kalah sama flo tapi ngeselin tingkat dewa. Keturunan asli indo (sunda-jawa) dari keluarga militer penampilan sederhana. Akrab di panggil ezra. Sekilas info orang tuanya masih satu sil-silah keluarga tingkat keturunan 3 dan 4 dengan keluarga riska.Deny octanasya saputri
Gadis 19 tahun dengan kemampuan supranatural yang luar biasa bersama kembaranya dewa octania saputri. Keturunan asli indo lahir di ibu kota pulau dewata. Cantik, manis dan elegan. Tetapi usilnya minta di tonjok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejauh Aku Melangkah
Ficção AdolescenteMaaf ya penulis mau robak total mulai dari cover judul sampai alur 🙏 Tanpa diskripsi langsung baca Insyaallah ngga ngantung kok😉 Kalau ngantung spam comen atau chat ke akun autor aja yah.. Maap kalau masih ada typo dan salah ya~ Happy reading par...