Siang ini Amora datang ke kantor Nicholas setelah menjemput anak anak di sekolah dan meninggalkan mereka saat tidur siang. Rasanya dia merindukan suaminya itu.
Jack yang mengantarkannya sampai di depan pintu ruang kerja Nicholas."Kamu sudah makan siang?". Tanya Nicholas begitu istrinya itu melewati pintu.
"Sudah". Dengan wajah berseri Amora menjawab.
"Coba tebak apa yang baru dari ku". Amora memutar badannya ala ala model profesional.
Nicholas meneliti penampilan Amora, jantung nya berdetak lebih cepat.
Sudah pasti dia akan menjadi korban mood Amora yang tidak stabil."Tas kamu baru?". Nicholas menebak.
"Ini tas yang mommy beli saat dia liburan ke Paris tiga bulan lalu". Masih dengan tersenyum.
"Ahh sepatu mu baru".
"Ini sepatu beli tahun lalu saat kita berkunjung ke Bali. Coba lihat lebih teliti". Emosi nya mulai naik.
"Jam tangan, biasanya kamu gak pake jam tangan".
Amora mendengus tidak senang.
"Sebenar aku heran bagaimana kamu bisa jadi pemimpin perusahan, dengan kemampuan yang seperti itu. Kamu bahkan tidak bisa melihat kalau aku baru saja memotong kuku tangan ku bersama Mommy di salon sebelum menjemput anak anak dan mampir kesini". Emosi Amora"Percuma saja aku kesini". Amora lalu bergegas pergi dengan membanting pintu kantor Nicholas.
Amora punya kebiasaan baru sejak hamil yaitu suka membanting pintu.
Nicholas ternganga jadi yang baru itu Hannya kuku, ya Tuhan hanya kuku.
Nicholas mengelus dadanya pelan lalu beranjak mengejar istrinya, sebelum permpuan itu semakin marah.Nicholas melihat Amora sudah menaiki taksi. Beruntung dia dengan sigap mengantongi kunci mobilnya tadi. Sedikit berlari menuju mobilnya dan mengejar taksi yang membawa istri nya pergi.
Amora tahu Nicholas mengejarnya. Amora kenal betul mobil yang berada tepat di belakangnya.
Tapi biar saja, siapa suruh membuatnya kesal."Lebih cepat pak!".
Amora melihat lampu lalu lintas akan berganti jadi ketika mereka lewat lampu lalulintas berubah jadi merah.
Amora tersenyum melihat Nicholas tertinggal jauh.Nicholas memukul dashboard mobil nya kesal.
Ketika Amora sudah menjauh. Saat lampu merah berganti hijau Nicholas langsung melajukan mobilnya,dia tahu jalan ini, ini menuju rumah mereka.
Tidak lama Nicholas sudah tiba di rumah. Dia mulai mencari keberadaan istrinya. Masuk ke kamar, dia tidak mendapati Amora disana, lalu saat akan turun Nicholas mendengar suara istri nya dan anak-anak sedang berbincang.
Mengangkat alisnya saat mendengar pertanyaan Lea."Kira-kira apa yang membuat mami dulu suka sama papi?".
"Mami tidak suka sama papi". Jawab Amora.
"Lalu kenapa mami mau menikah sama papi". Kali ini pertanyaan itu keluar dari mulut Leo.
"Aku tahu karena cinta kan mi?". Tanya dan jawab Lea
"Apa mi, apa karena tidak ada pilihan lain lagi?".
Nicholas tidak senang dengan pertanyaan yang di lontarkan Leo itu.
Tapi dia sadar bahwa dia tidak boleh marah. Dan dia juga penasaran akan jawaban Amora."Karena papi adalah ayah kalian". Jawab Amora.
"Kalau papi bukan ayah kami mungkinkah mami menikah dengan i lain?".
"Kenapa kalian menanyakan itu?".
Amora bingung bagaimana anak-anak nya mempunyai pertanyaan seperti itu.
"Uncle Ben meminta kita menanyakan itu". Kata Lea"Sudah lupakan saja, Sekarang kalian mandi ini sudah sore". Kata Amora mengalihkan pembicaraan. Dan berhasil anak anak langsung sibuk berebut ke kamar mandi. sementara Amora menyiapkan pakaian mereka.
Nicholas masuk ke kamar anak-anaknya. Dan langsung memeluk Amora dari belakang.
" Kenapa kamu kesini?". Ketus Amora.
"Kita kan belum selesai tadi".
Nicholas memutar badan Amora menghadapnya. Mengambil kedua tangan Amora dan mengangkatnya sebatas perut."Maaf karena tidak memperhatikan kuku mu tadi. Kamu benar mereka terlihat berbeda".
Nicholas tahu betul bagaimana bersikap. Sehingga Amora Langsung luluh di buatnya."Jangan di ulangi!". Perintah Amora sambil tersenyum.
"Terimakasih karena sudah memaafkan ku dan juga sudah menerimaku jadi suami mu". Nicholas teringat pertanyaan anak-anak tadi.
Tapi dia tahu kalau dia tidak akan menanyakan nya. Itu sama saja melukainya dan juga Amora.
Karena sampai saat ini Amora belum pernah mengatakan kalau dia mencintai nya