bonus part 1

5.6K 224 14
                                    

"LEO!!".
Amora mengusap telinganya mendengar lengkingan suara Lea.
Ini masih pagi dan Lea yang meneriaki Leo.
Amora mendatangi kamar anak-anaknya.

"Lea ini masih pagi, suara kamu terdengar sampai ujung kompleks". Katanya menegur.

"Leo mi, Lea udah mau masuk kamar mandi dulu, tapi Lea di dorong Leo dan dia masuk lebih dulu". Adunya.

"Ya sudah kamu pakai kamar mandi yang di kamar mami aja". Lea mengerucutkan bibirnya kesal. Dia berjalan mengambil pakaian dan handuk bersih dari lemari lalu mengikuti Maminya dari belakang menuju kamar orangtuanya.

Lea masuk ke kamar orangtuanya dan melihat kalau papinya masih tidur.

"Kamu mandi dulu gih!, Mumpung papi masih tidur". Suruh Amora

"Atau mau mami mandiin sekalian?". Tanyanya lagi.

"Ihh Lea kan sudah besar, malu mi". Jawab Lea.

"Ya sudah buruan sana, mami mau bangunin papi dulu". Lea kemudian masuk ke kamar mandi sementara Amora naik ke ranjang.

"Nick, bangun". Amora menarik tangan Nicholas.

Bagus Nicholas langsung bangun.
" Sudah pagi kamu harus berangkat ke kantor".
Nicholas memeluk Amora
"Aku masih mengantuk sayang".
Suara Nicholas serak kas orang bangun tidur.

"Tapi kamu harus ke kantor, kamu bilang ada meeting kan jam sembilan".

"Ya". Jawabnya singkat.

"Nick jangan begini ada Lea di kamar mandi". Amora menjauhkan tangan Nicholas dari perutnya yang mulai merayap ke dadanya.
Nicholas tersenyum genit kearah istrinya itu.

"Kalau Lea sudah selesai mandi aku boleh minta 'itu'?". tanyanya menggoda.

"Tidak ada, ini sudah pagi kami harus pergi kerja". Sungut Amora.
Nicholas mendesah kecewa yang di buat buat.

"Semalam kan tidak jadi sayang". Nicholas masih mencoba keberuntungan nya.

"Siapa suruh pulangnya larut". Amora mendecak.
Nicholas memang pulang larut semalam, mereka, dia dan beberapa temannya merayakan pesta lajang Jo yang akan menikah dengan Valerie.

"Aku menghadiri pesta lajang-,".

"Memangnya kamu masih lajang". Potong Amora langsung.

Nicholas seketika diam.
Akhir akhir ini Amora sering marah marah. Kadang kadang juga jadi sangat manja. Satu tahun pernikahan mereka baru kali ini sifat Amora berubah-ubah.

Melihat Lea sudah keluar dari kamar mandi Nicholas berdiri.

"Uhm aku mandi dulu deh". Katanya dia tidak mau menambah amarah Amora.

"Pagi sayang nya papi". Sapanya pada Lea.

"Pagi papi nya Lea ". Jawab Lea.

Lea sudah berpakaian rapi dengan seragam sekolahnya.

"Langsung kebawah sayang sarapan".

"Iyess mami". Lea kemudian keluar masih dengan handuk melilit di kepalanya.

Dia menuju kamarnya menarik handuk dari kepalanya lalu menjemurnya di jemuran khusus handuk di balkon . Lea duduk di depan meja rias Menyisir rambutnya dan memakai bedak bayi di wajahnya.
Mengambil cermin ajaib dari laci meja rias.

"Cermin cermin ajaib, katakan siapa yang paling cantik di dunia?".

"Princess Leana". Jawab suara dari belakang
Siapa lagi kalau buka Leo.

"Leo!". Panggilannya saat Leo hendak mencapai pintu sambil menggendong tas sekolahnya.

Leo hanya mengangkat alisnya bertanya.
"Bawakan tasku". Perintahnya

Sambil menggerutu Leo mengambil tas Lea dari ranjang gadis cilik itu.
"Terimakasih". Lea berjalan mendahului Leo menuju ruang makan.

Mereka semua sudah berkumpul di meja makan.
Amora mengisi piring Nicholas lebih dulu lalu mengisi piring Leo dan Lea.
Mereka menunggu Amora mengisi piringnya baru mereka memulai makan bersama.

"Selamat makan!". Teriak Lea.

Amora mengernyit saat menyuap makan kemulutnya .
Amora mual, tapi dia menahannya, hingga suapan ke tiga Amora tidak tahan lagi. Dia berlari ke wastafel dapur dan memuntahkan makannya.

Nicholas berdiri dibelakang Amora sambil memijat pelan tengkuknya.

"Kamu sakit?". Tanya Nicholas khawatir.

"Mami sakit yaa?". Lea dan Leo juga sudah ada di sana.

Hooeekk  hooeekk
Amora tidak bisa mengeluarkan suaranya menjawab pertanyaan suami dan anak-anak nya, dia masih terus muntah, hingga hanya cairan bening yang keluar dari mulutnya.

Wajah Amora pucat pasi. Kepalanya pusing, dia berpegang pada tangan Nicholas.

"Aku pusing banget". Katanya dan menyenderkan kepalanya di dada Nicholas. Dia menutup matanya hingga tak sadarkan diri.

"Sayang bangun, heii". Nicholas panik.

"Mami". Lea mulai menangis
Nicholas semakin panik melihat putrinya menangis. Dia membawa Amora ke sofa ruang keluarga dan membaringkannya di sana.

Leo berlari mengambil ponsel papinya di atas meja makan.

"Nih papi". Dengan sigap Nicholas menghubungi dokter keluarga mereka...

Bersambung....




My Baby TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang