Bonus part 3

3.9K 190 39
                                    

Senyum Nicholas tidak pernah pudar sejak mereka keluar dari ruangan dokter kandungan. Memegang dan mengelus foto USG anak ketiganya, yang kata dokter umurnya baru tujuh minggu yang artinya butuh sekitar tigapuluh mingguan lagi untuk bisa bertemu secara langsung dengannya. 

"Dulu saat kamu pertama memeriksa kan si kembar apa yang kamu rasakan?". Tanya Nicholas begitu mereka masuk kedalam mobil.

Amora mengalihkan pandangannya ke depan. Dia tidak ingin menceritakan kejadian yang sudah berlalu, itu seperti membuka luka lama.

"Maaf".  Nicholas tersadar apa yang ditanyakan nya membuka luka Amora.

"Sayang aku minta maaf". Katanya lagi.
Amora menoleh.  "Bisa kita tak perlu membicarakan masa lalu lagi". Lirih Amora.
Nicholas mengangguk "ya, mulai sekarang kita akan fokus ke masa depan, kamu aku dan anak anak". Nicholas menarik Amora ke pelukannya.

+++++++++++++++

Memasuki Minggu ke dua belas Amora mulai merasakan yang namanya mengidam. Seperti malam ini, atau lebih pantas di sebut pagi hari. Saat ini pukul empat pagi. Dan Amora menginginkan semangka. Membayangkan warna semangka , yang merah cerah .membuat  Amora menjadi tidak sabar untuk pergi ke dapur. Melihat apakah mereka punya buah semangka di kulkas.

Melihat ke sampingnya, Nicholas masih tidur.
Menyingkirkan tangan Nicholas dari pinggangnya Amora turun dari ranjang, dan pergi ke kamar mandi untuk mengosongkan kantung kemih nya terlebih dahulu.

Amora membuka pintu kulkas, meneliti semua isi nya dan dia tidak mendapati ada semangka di sana.

"Nyonya anda membutuhkan sesuatu?". Sarah asisten rumah tangganya, yang baru saja bangun menghampiri Amora.

Amora menoleh, dan tersenyum.
"Apa kita tidak punya semangka". Tanya nya.

"Tidak ada, nyonya ngidam semangka ya?".
Amora mengangguk lesu.

"Apa nyonya ingin saya Carikan?. Sepertinya jam segini pasar sudah buka". Tanya Sarah.

Amora menggeleng lesu , "tidak apa apa, saya akan membelinya siang nanti"
Lalu Amora kembali ke kamar dengan wajah sendu.

Dia masuk dan menutup pintu dengan kencang menimbulkan suara berdebum.
Nicholas bahkan langsung bangun karena kaget. Kepalanya berdenyut karena bangun tiba tiba.

"Ada apa?, Apa kamu jatuh? Ada yang sakit?". Tanya Nicholas bertubi-tubi.
Amora melongos tidak menanggapi pertanyaan Nicholas.
Nicholas mengangkat alisnya bingung. Jangan jangan aku menyakitinya saat tidur'. Pikir Nicholas.

"Apa aku menyakitimu saat tidur?". Akhirnya dia mengeluarkan apa yang dia pikirkan.

Amora hanya menggeleng. "Ini masih pagi, kita tidur lagi ya". Kata Nicholas sambil membawa Amora naik ke ranjang dan kemudian berbaring bersiap untuk tidur lagi.

Saat akan menutup matanya Nicholas mendengar Amora terisak. Lalu dia duduk, Nicholas mulai cemas.
"Apa ada yang sakit?. Perutmu, maksud ku bayi kita baik-baik saja?". Tanyanya.

"Kamu memang tidak pernah peka". Kata Amora lalu berbalik memunggungi Nicholas.
Nicholas mulai mengingat ingat.
Setahunya tidak ada yang spesial hari ini, hari ulang tahun istri nya sudah lewat dua bulan yang lalu, lalu ulang tahun anak-anak masih empat bulan lagi. Ulang tahun pernikahan juga sudah lewat. Dari kemarin juga Amora bersikap biasa-biasa saja, tidak ada kode kode seperti menginginkan sesuatu.

"Apa kamu menginginkan sesuatu?". Tanya Nicholas pelan, takut menyinggung istrinya itu.

Amora menoleh dan mengangguk.
"Semangka". Katanya dengan mata berkaca-kaca.
Nicholas tersenyum  mengerti bahwa Amora sedang mengidam.
Dokter sudah mengingatkannya dengan masa masa kehamilan istri, seperti perubahan mood, dan sedang menginginkan sesuatu yang mereka sebut mengidam.

"Aku akan mencarikannya untukmu". Nicholas bangun dan mengambil kunci mobil di atas nakas.
"Tidurlah lagi, aku akan pulang dengan membawa semangka untuk anak kita". Nicholas mencium kening Amora dan pamit pergi untuk memenuhi ngidam pertama Amora.

++++++

Nicholas kembali dengan membawa tiga buah semangka, tiga puluh menit kemudian. Dia langsung ke dapur lalu mulai memotong motong kecil buah semangka. Menyusun nya di piring dan dia bawa ke kamarnya. Nicholas masuk ke kamar dan melihat Amora sudah tertidur. Dia meletakkan piring berisi semangka ke atas meja rias Amora. Lalu Nicholas masuk ke kamar mandi, mencuci tangan dan bergabung dengan Amora di ranjang. Sadar ada gerakan dari sampingnya, Amora langsung bangun.

"Kau sudah pulang?. Mana semangka nya?". Todong Amora

Nicholas lalu berdiri dan mengambil piring berisi semangka tadi dan memberikannya pada Amora.

Amora menyambut semangka nya dengan senang.
"Terimakasih papi". Dan memberi kecupan di pipi Nicholas.

Jika hamil dapat mengubah Amora jadi semanis ini, Nicholas rela Amora hamil setiap satu tahun sekali.

++++++++++

Sore ini Nicholas baru saja pulang dari kantor dan sudah di sambut dengan putri kecilnya siapa lagi kalau bukan Lea.

"Papi!". Teriaknya girang.

"Yes princess". Nicholas menggendong Lea dan meletakkan tas kerja nya ke sofa.
"Tadi ibu guru menanyakan apa cita-cita kami satu persatu". Cerita Lea.

"Lalu apa cita-cita princess nya papi ini?".

"Lea ingin jadi beauty vlogger". Kata Lea antusias.
Nicholas langsung mengerutkan keningnya tidak suka.

"Lea tidak mau jadi dokter atau pengusaha?".
Lea menggeleng kuat.

"Jadi beauty vlogger' enak cuma dandan doang sudah dapat duit".

"Tidak perlu sekolah yang lama". Tambah nya lagi.

"Lea tidak mau jadi pramugari yang kerjanya berada di pesawat terus". Nicholas masih mencoba mengubah prinsip putrinya itu.

"No. Jadi papi Lea minta di belikan seperangkat alat make-up". Sambil mengedipkan matanya lucu.

Nicholas menghela napas tahu bahwa dia tidak akan bisa menolak ke inginan sang putri.

Tamat
.
.
.
.
Lanjut

Pilih mana gaes..

My Baby TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang