Pastinya setiap kota punya adat istiadatnya masing-masing. Kota Pontianak memiliki adat istiadat yang unik, salah satunya tradisi Tepung Tawar.
Tepung Tawar (lovaashterpontianak.blogspot.com)
Tradisi Tepung Tawar ini pada zaman dahulu seperti menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat yang melaksanakan sebuah upacara, baik upacara di dalam kehidupan rumah tangga maupun upacara bagi masyarakat pada umumnya. Tradisi Tepung Tawar umumnya banyak dilakukan oleh masyarakat Melayu dan Suku Dayak akan tetapi pada masyarakat Melayu Tradisi Tepung Tawar yang dikenal pada umumnya ada empat jenis yakni :
1. Tepung Tawar Badan
2. Tepung Tawar Mayat
3. Tepung Tawar Peralatan
4. Tepung Tawar RumahDari empat jenis Tepung Tawar tersebut masing-masing mempunyai perbedaan baik yang menyangkut peralatan maupun bahan-bahan yang dipergunakan. Kita kupas satu-persatu, seperti apa sih empat jenis Tradisi Tepung Tawar tersebut.
1. Tepung Tawar Badan
Tradisi Tepung Tawar Badan diperuntukkan bagi anak kecil yang melaksanakan gunting rambut atau naik ayun (naik tojang), melaksanakan pernikahan dan yang akan dikhitan bagi laki-laki dan perempuan. Objek yang akan diberikan menurut tata cara yang berlaku, serta dilampas dengan memakai Daun Hanjuang maupun Daun Ribu-Ribu yang telah dicelupkan pada seperangkat peralatan Tepung Tawar. Adapun bagian-bagian yang dikenakan secara berurutan pada kening, bahu kanan, bahu kiri, tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, serta kaki kiri sementara paduan berteh dihamburkan pada kiri dan kanan tersebut. Ritual Tepung Tawar tidak bisa dikerjakan sembarangan karena menggunakan lafal khusus.
Komposisinya terdiri dari : tepung beras, beras kuning, Daun Hanjuang, Daun Gandarusa , Daun Pacar, serta minyak bau (minyak Bugis). Minyak bau nantinya diolesi pada bagian tubuh tertentu dan bagi kaum wanita cukup dengan syarat tidak perlu menyentuh pusar.
Daun Hanjuang (jitunews.com)
KAMU SEDANG MEMBACA
Research Story being an Author
Ficción GeneralRiset riset dan riset. Tetap semangat!!