enam

65 11 5
                                    

                            --arra--

Cuma itu yang bisa ara ucapin kerena sudah begitu banyak pertanyaan yang ada dalam diri ara. Pintu putih yang bertulisan'Ruang Mawar'itu terbuka dan yang pertama terlihat oleh mata ara adalah sesosok wanita seumaran mami yang terbaring lemah disana.

"Kamu cantik sekali, siapa namanya?" Tanya wanita itu.

"Nama aku Maura tante panggil aja ara" ucap ara sambil tersenyum.

"Jangan Panggil tante dong, Panggil Bunda aja biar makin dekat sayang."

"Hmm.. iyaa Bunda " ucap ara gugup.

" Pasti Anak bunda senang deh sama kamu."

"Maksudnya Bunda?" Tanya ara.

Ara dibuat bingung atas ucapan yang barusan dibilang Bunda.

   ****

"Mami ikut ara." Paksa ara dengan menarik tangan mami." Sudah cukup banyak pertanyaan yang berada diotaknya dan sekarang apa lagi tuhan. Mami menatap papi sebentar untuk meminta persetujuan, Papi yang mengerti maksud mami pun menggangguk. Mereka berdua pergi ke Taman rumah sakit setelah keluar dari ruangan.

"Mami mau jelasin apa sekarang?" Ucap ara sambil menatap mami yang duduk disampingnya.

"Dengerin mami. kamu harus janji sama mami gak boleh motong pembicaraan mami sampai selesai,setuju?"

"Emang apa sih mi?" Tanya ara kesal.

"Kan baru mami bilang."

Akhirnya ara menyerah dan menggangguk sebagai pertanda bahwa ia setuju dengan ucapan sang mami.

"Kamu tau kenapa kita kesini?" Tanya mami serius.

"Jenguk kawan mami." Jawab ara.

"Kita kesini bukan cuma mau jenguk ra,tapi sekalian mau menikahkan kamu sama anaknya kawan mami."

Ara melebarkan matanya. Ia segera berdiri sambil terkekeh setelah mendengar ucapan mami.

"Nggak usah bercanda deh mi, April mop masih lama."

"Mami serius ra!" Kata mami tajam setajam silet.

"Maksud mami ara dijodohin gitu?! Gak mi ara gak Mau!" Teriak ara dengan memunggungi mami.

Ara nggak bermaksud berteriak kepada mami. Ia spontan melakukannya. Ah bayangkan siapa yang nggak kaget yang awalnya diajak untuk menjenguk tiba-tiba akan dinikahkan tepat saat itu.

Coba kalian catat baik-baik. Saat itu ara akan menikah hanya dengan menggunakan baju casual tanpa make up. Walaupun tanpa make up Ara sudah kelihatan sangat cantik, tapi ini kan hari sakral yang terjadi satu kali seumur hidup.

"Dengerin dulu,mami punya alesan buat lakuin ini." Bujuk mami,ia sudah menduga bahwa ara akan menentang keras pernikahan dadakan ini.

"Percuma mami jelasin. Ara tetap gak mau titik gak pake koma!"

"Tante sasa sakit keras ra! Dia bakal mau operasi asal liat anak semata wayangnya nikah dulu sama kamu! Dia nggak mau ngeliat anaknya sendiri kalo nanti operasinya gagal!" Jeda mami kemudian menarik napas Karena kecapean teriak.

"Tante sasa gagal operasi jantung. Dia single mother. Kemungkinan operasinya cuma 50:50. Dia nggak mau ninggalin anaknya--

Tbc..

🌹 🌹 🌹 🌹 🌹

Thank you yang udah mau baca 😘

Maura untuk Arkan { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang