History (part 2)

480 67 37
                                    

Warning typo bertebaran, harap maklum 😊
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca 😘

















Sebuah kamar VVIP yang telah di tata ulang sedemikian rupa menyambut kedatangan Sehun. Jiyeon mendorong Sehun untuk mendekat ke arah ranjang, Chanyeol pria tinggi itu sudah harus kembali bekerja mengingat hari ini dia tidak libur dan hanya mencuri waktu istirahat untuk menjemput Jiyeon serta sang pasien baru. Jiyeon mengangkat tubuh Sehun dengan dibantu seorang perawat, ia membaringkan pria itu dengan pelan lalu melepaskan kedua alas kaki yang Sehun gunakan.

“Terimakasih.. kekuatanmu masih saja sama seperti dulu” Jiyeon tersenyum tidak merasa tersinggung sama sekali, dia melihat sekeliling dan mengangguk karena semua barang-barang Sehun sudah tertata di tempatnya. Chanyeol sengaja sedikit merubah interior kamar agar Sehun merasa betah untuk tinggal dalam waktu yang cukup lama.

“Jiyeon…”

“Ya” sang wanita mendekat, namun bukannya melanjutkan uapannya Sehun malah menggeleng dan meminta Jiyeon untuk beristirahat karena wanita itu terlihat kelelahan.

“Aku akan keluar sebentar untuk menyapa direktur rumah sakit, kau tidak apa aku tinggal sendiri?” ujar Jiyeon saat Sehun memilih diam.

“Tak apa pergilah” Sehun mengangguk dan membiarkan Jiyeon pergi untuk menyapa teman-temannya. Ya, selama diperjalanan ke rumah sakit baik Jiyeon maupun Chanyeol seolah berlomba menceritakan kisah mereka selama bekerja di rumah sakit ke pada Sehun, membuatnya mengetahui sedikit prjalanan hidup mantan kekasihnya selama dirinya tidak ada dan dia merasa bangga karena Jiyeon ternyata masih sama seperti dulu.








🍃🍃🍃








Hari ujian kenaikan kelas semakin dekat, Jiyeon yang sedari kecil memang belajar merasa sangat antusias dengan hal tersebut. Berbeda sekali dengan Sehun yang nampak ogah-ogahan untuk belajar, tapi hei pria itu sebenarnya sangat pintar. Tanpa belajar pun Sehun dapat memperoleh peringkat sepuluh besar, apalagi jika pria itu senang belajar sepertinya.

“Sehun ayo bangun..” Jiyeon menepuk punggung lebar kekasihnya yang sedang menelungkupkan wajah di atas meja menjadikan kedua tangannya sebagai tumpuan.

Hari Sabtu sore ini keduanya sepakat untuk bermalam pada sebuah ruang belajar yang dibuka 24 jam khusus bagi pelajar yang ingin menghabiskan waktu dengan ketenangan. Banyak siswa yang datang untuk belajar dan terkadang hingga menginap di ruang belajar tersebut.

“Sehun-aahh..” sang pria menggeliat dan sebal karena ramutnya yang dijambak pelan membuatnya mendudukkan diri dengan tegab dan menatap Jiyeon sebal. Kekasih dari pria itu menghela nafas jengah, ia membereskan buku Sehun yang kusut dan menatanya. Tiap meja dalam ruang belajar ini dikhususkan untuk satu orang dan bersekat sehingga tidak ada yang merasa terganggu satu sama lain.

“Kita jalan-jalan keluar saja dulu, lalu makan ramen kalau kau mengantuk” Jiyeon mengulurkan tangannya di depan wajah Sehun, pria tersebut dengan malas dan sedikit menggerutu menerima uluran tangan Jiyeon. Keduanya berjalan keluar ruang belajar guna mencari toko serba ada yang buka hingga larut malam di sekitar sana.

“Kau jangan marah Sehun-ah.. aku melakukan ini agar kau menjadi pria sukses nantinya. Jika kau jadi pria sukses aku akan sangat senang. Aku akan memamerkan pada teman-temanku dan keluargaku bahwa suamiku ini adalah pria sukses yang membanggakan” Jiyeon menggandeng lengan Sehun, ia menyandarkan kepalanya di lengan itu. Mereka berjalan beriringan, Sehun hanya mengangguk-angguk saja sesekali dia menguap.

My CrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang