(Bab 17) Truth

171 22 12
                                    

****

Jungkook membolak-balikkan kertas berkas di tangannya berkali-kali hanya untuk membaca kalimat yang bahkan dia sudah ketahui.

“Sial, mengapa tidak ada sama sekali petunjuk!” gerutunya kesal.

Dia sedang fokus membaca informasi yang sedang dia dapatkan tentang seorang gadis berwajah datar, bernama Samara Morgan. Dia terlalu fokus hingga tidak peduli pada seseorang mengetuk pintu, Jungkook tidak memiliki waktu untuk menoleh sama sekali.

“Masuk!” ujarnya.

Akhirnya seseorang membuka pintu itu dan berjalan masuk ke dalamnya, rupanya dia adalah Yoo Seonho dari Medion.

Jungkook tampak senang melihat Seonho datang ke ruangannya, karena lelaki itu membawa sebuah data yang sangat dia nanti-nantikan.

“Bagaimana? Apa kau sudah menemukan apa yang aku cari?” tanya Jungkook saat melihat Seonho berjalan mendekat.

Lelaki berwajah ceria tersebut hanya mengangguk dan memberikan sebuah data-data kepada Jungkook.

Sebenarnya itu adalah data dari sampel darah. Jungkook meminta Seonho untuk mengambil darah Samara seminggu yang lalu, agar diteliti DNA yang ada di dalamnya.

“Ada apa dengan raut wajahmu?” ucap Jungkook sambil melihat ekspersi aneh yang ditunjukkan oleh Seonho.

Seonho tampak salah tingkah, “Saya merasa sesuatu yang aneh pasti terjadi Mr. Jeon ... data DNA milik Samara rupanya sangat mengerikan.”

Jungkook mengernyit, dia mulai membuka dokumen-dokumen yang diberikan oleh Seonho kemudian membacanya dengan hati-hati, dia juga membuka halaman berikutnya dengan pelan agar tidak melewatkan hal penting.

Sampailah dia pada hasil sampel darah milik Samara.

Sungguh, Jungkook akhirnya mengapa Seonho memasang ekspresi seperti itu, karena kini Jungkook memasang ekspresi sangat-sangat terkejut melihat hasil dari sampel darah milik Samara.

“Apa maksud semua ini?” ucapnya kepada Seonho.

Seonho menggelengkan kepala, “Saya juga tidak mengerti, itulah data yang saya dapatkan dari hasil darah Samara. Butuh waktu untuk membuat saya yakin hingga saya juga menelitinya sendiri, tetapi hasilnya tetap sama.”

Jungkook nelamun, dia meletakkan data dari Seonho di atas meja.

Pria itu tampak ingin tertawa melihat betapa tidak masuk akalnya data yang diberikan oleh Seonho, namun tidak mungkin Medion melakukan kesalahan dalam mengidentifikasikan darah seseorang, karena mereka sangat profesional.

Data-data yang mereka dapatkan dari kelahiran dan kematian seseorang sangatlah lengkap, itulah sebabnya mereka mudah mengidentifikasikan orang yang telah meninggal dunia.

“Kau boleh pulang,” ujar Jungkook pada Seonho.

Lelaki itu tampak membungkuk hormat kemudian segera pergi dari ruangan Jungkook untuk kembali ke Medion.

Jungkook masih gusar dengan apa yang dia baca, bahkan lelaki itu hanya bisa bersandar sambil mengusap wajahnya berkali-kali.

“Aku harus mencaritau siapa Aster Heartwell.”

Pria itu berdiri dari tempatnya duduk lalu melangkah menuju sebuah telepon dinding, dia ingin memanggil salah satu DPS dari devisi Peneliti dan Perencana untuk mencari siapa Aster Heartwell.

Sambil memegang gagang telpon tersebut, Jungkook masih nelamun dan tidak habis pikir dengan apa yang dia baca.

“Haha, ini tidak mungkin ... bagaimana bisa Samara memiliki DNA Valoe?” tawanya.

[Book 3] Anima : Pandora CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang