Prolog

82 3 0
                                    

Clarissa Maheswari gadis cantik memiliki mata indah dengan rambut hitam lurus sepinggang membuat semua para lelaki terpikat.

Clarisaa bahkan sering sekali mendapatkan surat-surat cinta dan ucapan-ucapan entah itu salam atau lainnya.

Clarissa bingung. Kenapa semua orang yang memberinya surat tidak pernah mengukapkan perasaan mereka langsung padanya.

Karena Clarissa lebih suka pengakuan langsung bukan sekedar surat bertinta pena dengan bunga mawar.

Bukan itu yang Clarissa mau. Namun keberanian untuk mengungkapkannya secara langsung. Itu yang Clarissa mau. Jika memang ada yang berani ngomong langsung pasti deh Cla terima gak perduli mau jelek sekalipun.

Hari ini pun Clarissa menemukan lagi surat di Lokernya. "Lagi?!" Tanyanya seperti orang kesal.

"Kenapa gak ngomong langsung aja sih kan lebih enak?!" Gerutunya.

Clarissa ingin membuang surat itu ke sampah namun dia berpikir lagi. Baca dulu lah.

Di buka surat itu lalu Clarissa menemukan tulisan rapi.

Temui aku di taman belakang sekolah aku mohon...
-B

Clarissa menarik alisnya ke atas bingung. "Tumben banget. Biasanya cuma pagi cla, hari ini kamu cantik, mau gak jadi pacar aku." Hell ini itu 2020 udah gak jaman surat-suratan.

Clarissa melipat kembali suratnya lalu berjalan menuju taman belakang. Cla berjalan dengan pelan.

Sampai di sana di melihat lelaki sedang duduk di bangku taman. Cla menoleh kekanan dan kekiri tidak ada orang kecuali dia. Berarti B itu dia.

Cla mendekatinya lalu menepuk pundak lelaki itu. Yang di tepuk menoleh dan di situ Cla tahu bahwa B itu adalah Bayu Andersein. Lelaki cupu yang tertutup bahkan dia adalah orang yang terbilang goblok.

Biasanya cupu itu pinter lah ini udah cupu, pendiem, goblok lagi. "Lo yang ngajak ketemuan?" Tanya Cla ragu.

"Iya." Balas dia pelan. Cla tersenyum lalu duduk di samping Bayu. "Ada apa?"

Cla lihat Lelaki itu menarik napasnya dalam lalu di hembuskan pelan. Cla menahan senyumnya saat melihat wajah lelaki itu yang lucu?

Cla meneliti wajah lelaki itu seksama. Berkulit kuning langsat. Dalam penglihatan Cla, Bayu lumayan lah hanya saja penampilannya yang tidak mendukung.

"Clarissa Maheswari?" Ucapnya seperti pertanyaan. Dara menautkan alis bingung lalu berdehem dan mengangguk beberapa kali.

"G--gue gue gue gue gue gu---" Cla menyela " Mau ngomong apa sih Ander?" Tanya Cla.

"An--ander?" Tanyanya. "Iya gue mau manggil lo Ander aja. Biar seimbang." Ucap Cla.

"Seimbang gimana?" Tanya Ander dengan kebingungan yang naik satu tingkat dari sebelumnya.

"Muka lo kan b aja nah masak iya muka sama nama b aja semua iya kan?" Ungkap Cla.

Ander mengerutkan keningnya bingung tak mengerti maksud seimbang.

Cla menghembuskan napasnya. "Muka lo kan jelak tapi kalau di kasih nama Ander baguskan jadinya? Seimbang kan?!" Sambung Cla.

"Gue jelek ya?" Tanya Ander.

"Iya jelek." Ucap Cla sambil tertawa.

"Kalau gue jelek lo mau gak jadi pacar gue?" Tawa Cla terhenti lalu Cla menatap Ander bingung.

"Gimana Cla?" Tanya Ander lagi.

Cla diam dia mulai berpikir.

Ini kan yang gue pengen?

posesif boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang