15. Khawatir

336 40 9
                                    

Kekhawatiran membuat seseorang harus bergelut antara ego dan hatinya.

°°°

Lo kemana sebenernya? Semoga lo ga jauh dari sini, ucap resah Revano dalam hati.

Revano terus berjalan mencari keberadaan Rachel. Begitupun dengan seluruh pengurus osis, tanpa membangunkan siswa lainnya.

Langkah kaki Revano terhenti sejenak saat akan memulai pencarian, ia berfikir untuk apa Rachel keluar malam hari seperti ini tanpa didampingi siapapun. Atau mungkin ia hendak ke air?

Ya, Revano mulai berjalan mencari toilet umum yang disediakan disana. Saat sampai pun ia tidak menemukan apapun.

Dilain tempat, Ze dan Abzar mencari keberadaan Rachel yang entah dimana.

"Chel, lo kemana sih hiks hiks," ucap Ze menangis.

"Udah ya, Rachel pasti aman ko disana kamu jangan khawatir kita cari sama-sama oke?" ucap Abzar menenangkan Ze.

Ze hanya bisa mengangguk pasrah. Semoga lo ga kenapa-napa Chel, gue khawatir, ucap Ze dalam hati.

"Aneh ga sih Rachel bisa keluar malem-malem kaya gini?" tanya Nickol.

"Mungkin dia mau bertapa," jawab Handika.

"Sembarangan banget kalo ngomong lo, ya mana mungkin lah dia keluar malem gini sendirian lagi, masa iya mau bertapa," ucap Nickol.

"Udah si, kita cari lagi malah berantem," lerai Reyzki.

"Ini nih si kutu arab yang duluan," kesal Nickol.

Reyzki berjalan terlebih dahulu karena ia pusing melihat kedua temannya itu beradu mulut. Merasa tertinggal, Nickol segera menyusul Reyzki begitu pula dengan Handika.

°°°

Sekilas Revano melihat ke arah dekat hutan yang membuatnya penasaran. Langkah kakinya terhenti, ia segera melihat ke arah kiri dan kanan menggunakan senter yang ia bawa. Sekilas ia tidak menemukan apapun, tapi seketika ia mendengar suara tangisan kecil bahkan sampai tidak terdengar. Ia segera menghampiri suara itu dengan menajamkan indra pendengaran nya, ternyata membawanya ke bawah hutan yang sedikit curam. Sontak ia menemukan seorang gadis lemah yang terdengar sedang menangis dan dilihatnya ia mengeluarkan banyak darah dan beberapa luka di tangannya.

Dipegangnya senter dan di arahkan ke wajah gadis itu, ternyata ia Rachel. Segera Revano mengangkat kepala gadis itu. Samar-samar Rachel melihat sosok penolongnya saat ini.

"Re-va-no," ucapnya lemah.

"Chel, bangun lo kuat," ucap Revano.

Arghhh

Rachel pun tidak sadarkan diri membuat Revano panik dan segera mengangkat tubuh Rachel ke arah tenda panitia.

Revano sampai ditenda panitia dan membuat semua yang ada disana bertanya-tanya.

"Gak usah banyak tanya, cepetan bawa ambulan kesini," ucapnya terdengar seram.

Pak Ridwan segera menelepon ambulan. Ze segera menghampiri Rachel yang sedang tidak sadarkan diri.

"Chel, gue minta maaf chel ayo bangun hiks hiks, maafin gue chel," ucapnya terus membangunkan Rachel.

Abzar segera menghampiri Ze dan kembali menenangkan nya.

Ambulan datang, Revano langsung membawa Rachel kedalam mobil itu.

RACHEL REVANO [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang