3✔

894 103 14
                                    

Kita berdua pun makan dengan tenang sampai.

"Val!" panggil seseorang dari belakang gue.

"Kenapa?"

Dan saat menengok ternyata Juna dan Rio.

"Kenapa?" tanya gue.

"Em itu gue mau..," katanya dengan suara malu malu.

"Ya mau apa?" kata gue penasaran.

"Gue mau minta maaf sama lo soal kemarin" ujar Juna.

"Oh itu nggak usah diinget itu memang bener kan" kata gue dengan senyum miris.

"Oh gitu ya makasih, oh ya mommy suruh lo kerumah sebagai permintaan maaf, nanti pulang sekolah kita tunggu di parkiran" ucap Rio.

"Ok."

Mereka pun pergi dari kantin, gue pun melanjutkan makan gue.

☘☘☘

Setelah menjauh dari Val dan yang lain Juna dan Rio berhenti di sebuah taman yang cukup ramai.

"Hah kalo mommy nggak suruh minta maaf males banget udah gitu tadi pada liatin lagi malu," Juna frustasi sambil mengacak rambutnya, karena Juna memiliki jiwa gengsi tinggi ( siapa nih yang punya gengsi tinggi wkwkwk ).

"Udah lah nggak usah dipikirin kalo lo nggak minta maaf nanti mommy ngambek lagi lo tau lah mommy gimana dia banyak mata mata woy," jelas Rio dengan mata malas menatap Juna.

"Tau lah, udah gitu lo diem aja lagi tadi!" gerutu Juna.

"Kan salah loh Juna," geram Rio karena gemas dengan tingkah adiknya ini.

"Tapi kan seharusnya sebagai abang lo bantui  gue bang!"  rengek Juna.

"Dih apaan sih dah kaya bocah lo," kesal Rio dengan mata memutar bola matanya dan langsung meninggalkan adiknya itu.

"KAKAK LAKNAT!" teriak Juna tanpa sadar membuat murid yang berlalu lalang melihatnya, dan membuat Juna malu ternyata banyak yang lihat turun sudah harga diri sebagai ketos setelah itu Juna menyusul kakaknya.

☘☘☘

Tak terasa sekarang sudah Saat pulang sekolah mereka janjian di parkiran dan Val sudah menunggu Si Twins selama 30 menit membuat Val sangat kesal.

"Gimana sih bilang nya di parkiran tapi sampe sekrang belum dateng juga dasar," dumal kesal Val yang sekarang sedang duduk di kursi panjang yang ada di parkiran sekolah.

"Lama banget sih lo pada," gerutu Val.

"Sabar elah kita itu habis rapat" ucap Juna.

"Lo ikutin kita dari belakang, lo bawa mobil kan," tanya Rio.

"Hmm," jawab singkat Val.

Mereka pun tiba di rumah twins, saat masuk pintu.

"ASSALAMUALAIKUM MOMMY KITA PULANG!!!" seru Rio setelah masuk ke dalam rumah.

"RIO MOMMY UDAH BILANG JANGAN TERIAK!"

"MOMMY JUGA TERIAK!" sahutnya.

"Udah deh kenapa jadi pada teriak sih, maaf ya Val, Rio kalo dirumah tuh cerewet bahkan mungkin halahin perempuan."

Dibalas Val dengan senyum dipaksakan dan setelahnya menampakkan muka sendu karena dirumahnya tidak pernah terjadi seperti ini.

"Val hey," ucap Juna membuyarkan lamunan Val,

"Hah iya maaf" jawab Val dengan dengan senyum dipaksakan.

"Yuk masuk!" dan Val hanya mengikuti Juna sedangkan Rio sudah ngacir ke dalam kamarnya.

"Hai sayang," sapa Siska kepada anak laki lakinya ini.

"Hai mom aku masuk bersih bersih dulu, nah Val sama mom dulu ok," Val hanya menganggukan kepala.

"Yuk sayang sambil nunggu mereka kita ngobrol di taman" ajak Siska.

Sesampainya di taman Siska mengajaknya duduk dan.

"Val gimana kabarnya baik sayang?" Sambil mengelus rambut Val yang halus dan harum.

"Alhamdulilah baik tan, tante gimana?" tanya balik Val yang sekarang menatap mata Siska yang teduh ia merasa berada didekat ibunya kenyataannya ibunya tidak seperti Siska.

"Tante juga baik kok, em Val tante boleh lanjutin obrolan kemarin yang dimall?" tanya Siska hati-hati.

"Boleh kok tan," jawab Val

"Val kemarin kan tante nanya kamu belum jawab yang nama marga kamu itu loh?" tanya penasaran Siska langsung to the point.

"Emm oh ya tante nama marga aku Ardhan," jawab ringan Val.

"Jadi nama kamu Valerie Anjania Ardhan?" ucap Siska dengan nada gemetar namun sekuat tenaga ia tahan.

"Hmm ya tante emang kenapa?" tanya bingung Val.

"Nggak papa sayang," jawab Siska berusaha menyembunyikan rasa bahagianya, sedih, haru bercampur menjadi satu karena dapat bertemu anak perempuannya walau tidak dengan menyalurkan rasa rindunya dengan berpelukan setidaknya dapat melihatnya juga sudah sangat bersyukur, ia sedih karena tidak dapat melihat bertumbuhan anak perempuan satu satunya yang ternyata sangat cantik sekali seperti melihat dirinya saat remaja dulu.

"Mom!" panggil twins.

"Oh ya yuk Val kita makan, pasti belum makan kan?" ajak Siska setelah sadar dengan lamunanya, Val hanya mengikuti sampai ruang makan.

"Yuk duduk Val silahkan makan," dan disitu Val baru merasakan hangatnya makan bersama keluarga.






















Gimana pendapat kalian?
Tolong Comment and Vote

Youre My Family? (TAMAT) (PINDAH KE NOVELTOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang