"Karena Val udah nggak masuk selama hampir 1 minggu ini," sahut Jessi.
"APA!!" ucap kompak mereka.
"Gimana bisa? "
"Emang kenapa?"
"Emang lu nggak tau?"
"Dia sakit?"
Begitulah rentetan pertanyaan dari twins yang membuat jessi heran sekaligus bingung mau jawab yang mana dul.
"Kenapa kalian peduli banget?" tanya jessi heran dan curiga kenapa mereka tiba tiba care sama Val.
Dan kedua nya hanya terdiam mereka juga nggak tau kenapa mereka khawatir dengan keadaan Val.
"Oh ya Val kan terakhir kali sama kalian, kalian antar pulang kan dia?" tanya Jessi curiga.
"Ya iyalah orang gue yang antar tapi waktu didepan rumahnya ada bonyoknya, mukanya garang tau serem anjir gue aha merinding," cerita ngeri Rio yang membuat keduanya tertawa keras.
"Hahahhahahahhahah," tawa keduannya.
"Serius gue bangsat malah diketawain, mereka waktu itu kaya udah nungguin banget apalagi pas gue udah didepan gerbang nih gue denger orang tuanya Val kaya nyeret dia soalnya kedengeran suara rintihan apalagi bunyi pintu nya kenceng banget," cerita serius Rio dan membuat tawa keduanya berhenti.
"Gimana kalau kita pergi kerumahnya soalnya gue nggak tau rumahnya," usul Jessi yang membuat twins bingung dan melotot, mereka heran bukannya sahabatan udah lama tapi nggak tau rumahnya heran nggak sih? Pikir mereka.
"Lu nggak tau rumahnya, bukannya dia sahabat lu?" tanya heran Juna.
"Em ya cuma Val itu nggak pernah mau ada yang main kerumahnya nggak tau kenapa," jelas Jessi kepada twins membuat mereka heran kenapa Val nggak mau temennya tau rumahnya buat apa coba seperti ada yang disembunyiin, kenapa gue jd peduli banget sama dia, batin mereka berdua.
"Oh pantesan waktu itu bokapnya dia ngusir halus gue pake alesan kalo udah malam padahal masih jam 8 malem kurang, menurut kalian ada yang aneh nggak sih sm keluarganya Val?" ucap Rio.
"Iya juga sih soalnya Val itu kadang nggak berangkat 3 hari kadang sampe seminggu tanpa keterangan ya kan kalian ngeh nggak sih," sahut Jessi.
"Ah iya juga yah" setuju Juna.
"Gimana nanti kita pulang sekolah pergi kerumah Val?" usul Jessi.
"Ok kalau gitu kita keruang osis dulu, pulang sekolah kumpul di parkiran ya, " ucap Juna lalu mereka pergi menuju ruang osis dan Jessi pergi ke kelas nya karena bell akan berbunyi.
☘☘☘
Sekarang mereka sudah berada di depan rumah Val yang ternyata megah.
"Permisi!" ucap Jessi.
"Ya ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam.
"Em kami ini temannya Val pak, kami kemari ingin menjenguk Val," ucap lagi Jessi.
"Oh temannya non Val, sebentar saya ijin dulu sama tuan," dan satpam tersebut masuk beberapa saat kemudian ia keluar lalu membukakan gerbang.
Mereka bertiga masuk dan disuguhkan dengan taman depan yang penuh dengan bunga.
"Permisi!" ucap Jessi.
"Mari non den duduk dulu, bibi buatkan minum sebentar."
Dilain tempat Val masih berada di gudang sejak 4 hari lalu, ia sudah pingsan sejak kemarin dan belum bangun sampai sekarang, lalu pintu gudang terbuka dan ayah Val menggendong Val dan memasukkannya Kedalam kamar Val yang berada dilantai 1.
"Eh ada temannya Val, saya mamanya Val nama tante Nessa," Nessa memperkenalkan diri dengan senyum palsunya sebenarnya dia males banget hadepin kaya gini pikirnya.
"Nama saya Jessi tan."
"Saya Rio dan ini adik saya Juna."
Mereka memperkenalkan diri mereka masing masing.
"Tan bisa nggak kami liat Val?" ucap Jessi hati hati.
"silahkan, kamarnya dilantai 1 yang pintu warna hijau ya," beritahu Nessa.
"Iya tan permisi."
Mereka pun menuju kamar Val, dan membuka pintu kamarnya, kamar Val luas dan tertata rapi.
"Val!" panggil Jessi sambil menggoyangkan tubuh Val, tapi sampai beberapa menit dia tidak terbangun.
"Rio Juna, ini Val kenapa Kok nggak bangun?" tanya panik Jessi.
"Tidur kali," jawab santai Juna yang sedang duduk di dekat jendela sedangkan Rio sudah mendekat, dan membuka mata Val lalu mengecek denyut nadinya dan memperhatika kulit nya.
"Eh liat nih matanya kaya orang pingsan terus nadinya lemah dan mukanya pucet banget apalagi badannya panas kayanya sakit deh," terang Rio dan Juna langsung mendekat.
"Jes coba cari obat ke bibi barangkali dia udah periksa," suruh Juna.
Setelah beberapa menit Jessi kembali dan mengatakan.
"Kata bibi Val nggak pernah periksa terus katanya orang tuanya Val pergi kerja dua duanya," jelasnya.
"Gimana kalau kita panggil dokter?" usul Juna.
"Ok gue yang telfon," ucap setuju Rio.
15 menit kemudian dokter sampai dan memeriksa Val.
"Jadi begini karena berhubung orang tuanya tidak ada saya jelaskan kepada kalian, teman kalian ini kekurangan nutrisi dan terkena dehidrasi apalagi demam tinggi ditambah sepertinya ia mengalami gangguan mental ringan," jelas dokter itu yang membuat mereka bertiga kaget dan tidak terduga.
"Bukannya kalau kekurangan nutrisi berarti tidak makan kan dok?" tanya Jessi kurang yakin.
"Kurang lebih, mudahnya memang seperti itu, kalau begitu saya permisi dan tebus obat ini," pamit Dokter itu.
"Baiklah terima kasih dok," ucap ketiganya dan
dan dokter itu langsung pergi dari kamar Val."Gue nggak yangka emangnya tuh dua oramng nggak ngurusin Val apa, apalagi disini kan banyak pelayan kok anehnya kalau gini kaya Val habis dikurung di suatu tempat nggak sih?Masalahnya kalau Nggak kenapa sampe kekurangan nutrisi dan badannya nggak keurus kaya gini coba, menurut kalian gimana setuju nggak sama opsi gue? " duga Rio.
"Iya juga sih ya," setuju Juna dan Jessi.
"Apalagi kata dokter Val depresi ringan gue semakin curiga sama kedua orang tua Val," Duga Rio lagi.
"Gimana kalo kita selidikin lagi?" usul Juna menatap Rio dan Jessi bergantian.
"Ok boleh nanti kita bicarain lagi yah, sekarang kita tuker kontak dulu," ucap Rio, setelahnya mereka saling tukar kontak dan mengobrol ringan sambil menunggu Val bangun Tapi ternyata Val belum siuman juga sampai akhirnya.
Mereka pun pulang kerumah masing masing tanpa mengobrol dengan Val karena Val masih belum sadar hingga sore hari saat mereka akan pulang dan mereka juga sudah menyuruh pembantu disana untuk menebus obat tadi.
Semoga suka
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Youre My Family? (TAMAT) (PINDAH KE NOVELTOON)
Cerita Pendek(COMPLETED) "Apa maksud mama aku bukan anak kandung mama?" ucapku tak percaya. "Jangan panggil saya mama, saya nggak sudi di panggil mama sama kamu!" sentak mama. "Lalu siapa mama kandung aku?" "Hahahahahahhaha, kamu nggak sadar kalau ibu kandung k...