3. Reyhan

1 1 0
                                    

Disinilah Asya sekarang, duduk termenung sendirian di taman belakang sekolah. Ia memikirkan seluruh perkataan sahabatnya, mereka memang benar. Hidup harus terus berjalan meskipun ada sesuatu yang hilang kita tidak boleh terus-terusan merasakan kesedihan. Tapi bagaimana setiap ia ingin menyentuh alat musiknya ia selalu gemetar kilasan-kilasan kejadian itu terulang, bayangan-bayangan berputar di kepalanya. Sampai tak sadar saat ini ia telah menggenggam kursi begitu erat dengan badan yang gemetar ia ketakutan, traumanya kambuh.

Seseorang menepuk bahunya, membuat Asya tersadar. Ia langsung menarik nafas sedalam-dalamnya, keringat telah bercucuran deras.

"Mau minum" tawar seseorang itu
Dengan sigap Asya langsung mengambilnya dan meneguknya hingga tandas

"Makasih rey" orang tersebut adalah reyhan teman sekelasnya dari kelas 10, sudah menjadi rahasia umum jika reyhan menyukainya, namun ia tak menerima respon apapun dari Asya

Hening, mereka sama-sama diam. Tak ada yang berniat membuka percakapan.
Hingga suara bel sukses membuyarkan pikiran mereka.

"Gue deluan rey" pamit asya sambil berlalu meninggalkan reyhan yang masih setia menatap punggung nya yang kian menjauh, kemudian ia menghela napas lelah
"Sabar, untung sayang"

Typo bertebarannn!!!
Sorry part nya pendek ya?? Hhe
Tunggu kelanjutannya aja ya guys. Jangan lupa vote and comment nya ya, biar author tambah semangat nihh nulisnya.
Apalagi kalo doi yg nyemangatin bisa tancap gass nih nulisss muluu,
Ehh emang author punya doi?

AsyandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang