BAGIAN 02

79.4K 2.2K 28
                                    



Tinggalkan Vote terlebih dahulu sebelum baca 😉

BAB 02


Seorang pria bertubuh kekar, berkulit putih dengan dada bidang dan rahang yang keras tengah duduk di sebuah kursi di kediamannya. Dia mengetuk-ngetukan jari tangannya di atas meja, sedangkan satu tangannya memegang sebuah foto seorang gadis belia yang cantik jelita. Kemudian pria yang terlihat tampan dengan aura dinginnya itu tersenyum miring, dari tatapan matanya terlihat tidak baik.

“Kau sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, senyumanmu terlihat sangat manis persis seperti ibumu dulu. Sayangnya wajahmu itu perpaduan si brengsek itu dengan ibumu. Aku membencinya, aku sangat membenci ayahmu yang biasa kau panggil daddy itu.” Mendadak mata pria itu berubah nyalang kala mengingat seseorang yang sangat di bencinya di masalalu.

“Seandainya dulu kamu memilihku sebagai ayahmu, dan tidak menyatukan ibumu dengannya, walau dia adalah ayah kandungmu tapi dia brengsek, aku yang sudah menjaga kamu dan ibumu dulu saat dia menghancurkan ibumu. Aku sangat menyayangimu sepenuh hatiku, tapi mengapa kamu malah menyatukan orang yang aku cintai dengan si brengsek itu!” nada bicaranya mulai meninggi, dia bahkan menggebrak meja kerjanya.

“Kini aku membencimu, sama seperti aku membenci daddy kesayanganmu itu. Tunggu dan lihat saja, aku akan menghancurkan hidupmu dan hidup daddymu. Ckck sebentar lagi usiamu akan menginjak tujuh belas tahun kan? Aku akan memberikan hadiah yang besar pada hari sweet seventeenmu itu, hadiah yang akan menghancurkanmu dan daddymu.” Kini dapat terpancar aura licik dari mata pria itu, senyum devilnya itu menunjukan bahwa hadiah yang akan di berikan olehnya bukanlah sesuatu yang baik.

Kemudian pria itu menyimpan kembali foto gadis muda yang tengah tersenyum manis itu kedalam lacinya, dia menyalakan laptopnya dan mulai mengerjakan pekerjaanya kembali.

***

“Wah, gak kerasa yah udah malem aja ternyata. Kita ke asyikan belajar nih kayaknya.” Ujar Helen kemudian dia dan teman-temannya memasukan barang-barangnya ke dalam tas untuk bersiap pulang ke apartemennya masing-masing.

“Iya nih, tumben banget gue belajar sampai segininya. Kayaknya otak gue udah mendidih deh karena di paksa kerja rodi.” Ujar Niko yang kini matanya sudah sangat sayu dan suntuk, dia memang jarang belajar karena kebanyakan main-main dan menggombali para gadis. Tapi mengingat sebentar lagi ujian, kini Niko terpaksa harus mulai rajin belajar.

“Makanya itu otak selama ini di isi sama hal bermanfaat, belajar dan semacamnya bukan malah di isi sama cara merayu para gadis, kebanyakan baca buku gombalan sih lo.” Cibir Syafira.

“Halah, kayak lo bener aja. Itu otak lo juga harusnya di isi sama yang berguna bukannya malah sibuk mikirin cogan mulu. Baca tuh buku pelajaran bukan yang di baca akun gossip sama komik yang katanya berisi cogan padahal kan cuma gambar kartun.” Niko tak mau kalah, dia ikut mengejek Syafira.

“Udahlah kalian berdua sama aja,” Helen melerai keduanya.

“Eh kita jalan-jalan bentar yuk sebelum pulang,” ajak Helen pada Alana dan Syafira yang langsung di angguki cepat oleh mereka.

Akhirnya mereka berpencar sendiri-sendiri, Nico berniat mencari cem-ceman di sini, sementara Briyan pergi membeli sesuatu bersama Jordan. Dan tentu saja para gadis juga berkeliling bersama sebelum mereka pulang. Saat tengah berjalan-jalan Alana tidak sengaja bertabrakan dengan seorang lelaki seusianya yang nampak sangat familiar.

“Aduh, loh kamu Alana?” Ujar lelaki itu sambil mengerutkan dahinya.

“I-iya, kamu siapa yah?” Alana nampak mengingat-ngingat siapa lelaki itu, jujur saja Alana orangnya mudah lupa dengan seseorang yang mungkin sudah sangat lama tidak di temuinya atau yang tidak terlalu akrab dengannya.

“Aku Adrian, anaknya teman daddymu.” Pria itu membantu Alana mengingatnya.

“Oh iya, kamu Adrian anaknya om Andre kan? Terakhir kali kita bertemu saat acara ulang tahun papamu. Dan itu sudah sangat lama sekali.” Akhirnya Alana berhasil mengingatnya juga.

“Syukurlah kamu dapat mengingatku Alana, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Oh iya jadi kamu melanjutkan sekolahmu disini?” Tanya Adrian.

“Iya nih, soalnya aku senang disini. Kamu juga melanjutkan sekolah disini?” Tanya Alana.

“Iya, sayangnya kita malah baru bertemu sekarang yah saat sudah hampir lulus.” Adrian terkekeh, pasalnya mereka baru di pertemukan sekarang dan itu pun secara tidak sengaja, padahal sudah hampir tiga tahun berada di Negara yang sama.

Alana dan Adrian pun saling bertukar nomor ponsel, agar nanti jika ingin bertemu kembali lebih mudah untuk saling menghubungi.

“Dia siapa Alana?” Tanya Syafira kala Adrian sudah pergi.

“Oh dia anak dari teman daddy ku.” Jawab Alana santai.

“Masih jomblo gak? Kenalin dong, ganteng banget sih dia.” Syafira mulai berbinar-binar.

“Lah mana aku tau, aku aja baru ketemu lagi setelah sekian lama. Tapi anehnya dia masih inget aku dan langsung ngenalin aku padahal kita udah lama banget gak ketemu, dulu juga cuma beberapa kali ketemu doang.” Ujar Alana merasa takjub.

Akhirnya setelah puas berkeliling sambil membeli beberapa barang mereka langsung pulang ke apartemen masing-masing.

***

Pagi ini kelas Alana sangat heboh terutama para siswi yang sudah sangat kepo maksimal dengan kedatangan guru baru yang menurut rumor sangat tampan. Alana termasuk salah siswi yang cuek akan hal itu, dan Syafira adalah salah satu siswi yang sangat heboh mengenai kedatangan guru matematika barunya.

“Selamat pagi semua,” sapaan dari guru barunya mampu menenangkan suasana yang tadinya sangat ricuh.

Ternyata benar jika guru baru mereka adalah pria yang sangat tampan, auranya nampak sangat kuat dan mampu memikat setiap kaum hawa. Tubuhnya tinggi, badannya kekar, dadanya bidang, kulitnya putih, hidung mancung, rahang kokoh dan jangan lupakan aura yang mengelilinginya. Dia seperti artis saja, pantas saja para siswi sampai tercengang saat melihatnya.

“Selamat pagi pak,” jawab satu kelas serentak.

“Perkenalkan nama saya Christopher Negulian, kalian bisa panggil saya pak Chris. Saya yang akan menggantikan bu Firda yang tengah cuti,” perkenalan diri yang cukup singkat dari Christopher.

Alana tercengang kala mendengar nama panjang guru barunya itu, dari namanya seperti pernah dia dengar entah dimana, dan saat pertama kali Alana melihat pak Chris dia merasakan perasaan aneh pada dirinya. Perasaan yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata, dia seperti merasa sangat familiar seolah pernah mengenal pria itu sebelumnya. Padahal Alana sangat yakin bahwa ini adalah pertemuan pertamanya dengan Christopher.

“Pak saya mau nanya, bapak sudah menikah belum?” Tanya salah satu siswi yang merupakan saingan dari Syafira, saingan dalam segala hal karena sifat dan kesukaan mereka tergolong sangat mirip jadi kerap kali mereka saling berebut satu sama lain. Pertanyaan dari Pucci langsung mendapat sorakan dari teman-temannya.

“Pak, bapak udah punya pacar belum? Ada rencana gak buat pacaran sama murid bapak sendiri?” lagi-lagi pertanyaan aneh muncul dari salah satu siswi membuat Syafira tidak mau kalah.

“Pak kira-kira bapak mau gak yah kalau menikah dengan murid sendiri, saya siap pak kalau bapak mau.” Ujar Syafira tanpa rasa malu, yang malu malah Helen dan Alana.

“Cukup! Saya rasa saya tidak perlu menjawab pertanyaan yang seperti itu dari kalian. Karena itu masalah pribadi, saya hanya akan menjawab yang berkaitan dengan pelajaran.” Ujar Christopher membuat para siswi kecewa.

Akhirnya kelas pun di mulai, ternyata Christopher adalah orang yang sangat killer, disiplin, dan tegas. Terlihat dari caranya mengajar, menanggapi muridnya, menghukum muridnya yang tidak mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Dia tidak takut di benci oleh muridnya sama sekali, tapi biarpun begitu tetap saja fans nya sangat banyak dari kalangan siswi yang di ajarnya maupun yang bahkan tidak dia ajar, tidak lupa juga ada beberapa guru yang belum menikah menjadi fansnya. Tapi bagi Alana dia biasa saja, memang sih tampan tapi sayangnya sangat galak.

TBC

Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komennya Terimakasih 💓

CROSS-AGE LOVE (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang