Bagian 4

11 2 0
                                    

  Bodohnya Jake bila percaya kepada Jessi sepenuhnya. Karena memang Jake hanya akan mempermainkan Jessi, dia hanya akan melampiaskan nafsu nya dan kemudian akan membunuh Jessi. Bagaimanapun Aresta telah disakiti olehnya.

"Aaahhh... Lebih cepat tuan.." Jessi
"Memohon padaku jalang"
"Tuan, ku mohon.. aaahhh"
Jake mempercepat penyatuan mereka sambil mencengkram leher Jessi yang penuh tanda merah darinya.
"Aaahhh .. sakitt .. aahhh.. tuan"
"Nikmati ini jalang!" Jake mempercepat gerakannya dan menjambak rambut Jessi.
"Sakkittt .. ahhh nikmat tuan.."
"Shhit.. kenapa kamu begitu nikmat Jess"
"Aaahhh... Tuan" Jake mengganti posisi menaikan kaki Jessi kebahunya.
"Aahh tuan... Sangat dalam... Ahh.. aku .. sampai"
"Bersama" dan Jake menjatuhkan diri disamping Jessi.

Ditempat Aresta.

Aresta baru saja pulang dari tempat pelatihannya, badannya yang penuh dengan luka lebam. Dia melepaskan semua pakaiannya dan langsung menuju bathtub yang sudah terisi air hangat.
"Shhiitt... Sakit sekali badanku. Baru 1 bulan, hufftt apa aku bisa bertahan?"
Aresta mengambil handphone.nya dan langsung menghubungi Jake.

Ar " hallo Jake"
Ja " good morning nona"
Ar " apa yang kau lakukan huh??". Jake tersadar bahwa dia sedang tidur bersama Jessi.
Ja " astaga, nona. Maaf maaf ". Jake langsung mematikan sambungan telepon dan berlari untuk memakai bajunya. Dan menelfon Aresta.
Ja "maaf nona"
Ar "sudah. Sudah.. siapa wanita itu?"
Ja "dia hanya wanita panggilan saja, bagaimana kabarmu"
Ar "kau tau lah Jake, bagaimana denganmu?"
Ja "aku tentu saja baik, apalagi melihatmu tersenyum". Aresta tersenyum.
Ar "thanks Jake".
Ja "bahumu terluka nona?"
Ar "Iyah, tidak papa ko.. aku kuat"
Ja "istirahatlah nona. Aku akan menghubungi mu lagi nanti".
Sambungan terputus, Aresta membilas badannya dan memakai baju tidurnya. Berjalan ke dapur untuk membuat makan malam. Setelah selesai makan dia mengecek laptop dan melihat laporan yang telah dikirimkan Jake kepadanya. Ada 55% saham perusahaan Theo.

"Bagaimana aku baru tahu ada saham perusahaan Theo dilaporan"
Aresta mengecek lagi dan ternyata sudah 1 bulan Jake membeli saham itu.
"Apa yang sudah dilakukan oleh Jake?". Aresta menelfon Jake.

Ar "apa yang sudah kau lakukan Jake?"
Ja "tidak ada nona"
Ar "aku tanya sekali lagi, apa yang sudah kau lakukan? Sebulan lalu saat aku pergi?"
Ja "aku hanya ke club menghadiri pertemuan Naga Hitam"
Ar "lalu mengapa ada hasil laporan dari perusahaan Theo?".
Ja "bagaimana nona tau?"
Ar "kurasa kau salah mengirimkan laporan perampokan dan saham"
Jake langsung membuka laptop dan benar saja dia salah mengirim laporan itu.
Ja "maaf nona"
Ar "apa yang telah kau lakukan?"
Ja "setelah mengantar nona, saya menghabisi Theo dan kekasihnya saya tahan dirumah"
Ar "jadi wanita tadi itu Jessi?"
Ja "iya nona benar"
Ar "kau jatuh cinta padanya?"
Ja "tidak nona!" Ucap Jake tegas.
Ar "buang dia, aku tidak mau rumahku jadi tempat untuknya"
Ja "saya akan membuangnya nona"
Ar "apa kau tak akan menyesal?"
Ja "tentu. Karena dia memang hanya mainan". Jessi yang sedari tadi menguping pembicaraan Jake menelan ludahnya, dia kira Jake jatuh cinta padanya. Karena Jake selalu memperlakukannya dengan baik, selalu memasak untuknya. Walaupun jika sedang berhubungan seks kasar, namun Jessi suka. Jessi jatuh cinta pada Jake. Dia berlari menuju taman belakang, menangis meratapi nasibnya yang selalu dijadikan mainan.

Jake mencari Jessi dikamar dan tidak menemukannya.
Ja "Jess... Jessi..". Jessi menyeka air matanya dan langsung menemui Jake.
Je "ada apa tuan?"
Ja "ikutlah denganku ke club malam ini"
Je "baik tuan"

🤭🤭🤭

Bersamamu(18++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang