Masquerade

M.1

Ada sesuatu yang salah tentang kolam renang sekolahku. Juga hubungannya dengan rumor satu murid satu tahun.

Menurut kabar yang beredar, setiap tahunnya di sekolah ini selalu ada satu murid yang meninggal dengan cara sadis. Ada yang bilang, kebanyakan korban ditemukan dengan keadaan dikuliti di beberapa bagian seperti pipi, punggung tangan, dan betis.

Rumor paling parah mengatakan, ada korban yang sebelah matanya hilang, dicongkel keluar dengan rapi dan hati-hati.

Sekolah sudah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib untuk diselidiki lebih lanjut, apakah tindakan bunuh diri, kasus pembunuhan, atau ulah roh jahat yang berusaha membalaskan dendam.

Kusandarkan punggung dengan tangan menyilang di dada. Sudah setengah jam lebih aku duduk sendirian di bangku penonton, memandangi kolam renang di tengah gedung olahraga sambil memikirkan topik seram.

Bunyi pintu yang dibanting membuatku menolehkan kepala ke lajur jalan sisi kanan. Leila dan Danti, berjalan beriringan dari ruang ganti menuju pintu keluar sambil mengobrol.

Menyadari keberadaanku, Leila melambaikan tangan dengan senyuman lebar, sedangkan Danti hanya tersenyum kecil. Yah, wajar. Biasanya anak indigo memang cenderung pendiam.

Aku ingat betul, di dalam candaannya beberapa bulan lalu, Leila pernah mengatakan kalau Danti bisa melihat makhluk halus. Tentu Danti tidak langsung mengaku, tapi sikapnya yang terlalu menutup diri jadi semacam pendukung pertanyaan Leila.

Lalu fakta lain menyebut, Danti selalu menghindari kolam renang. Setiap ada materi renang di pelajaran olahraga, Danti selalu tidak masuk dengan berbagai alasan. Acara keluarga, tidak enak badan, tidak bisa berenang, dan sebagainya.

Memang. Kata angkatan di atasku, gedung olahraga adalah tempat paling angker di sekolah ini. Kisah berbagai versi mengenai gedung itu sudah diceritakan turun-temurun, entah sejak angkatan berapa.

Hmm, memang ada apa dengan kolam renang?