08||🍁SamudraCinta🍁

214 7 1
                                    

"kenapa semua, orang harus takut gelap?
Padahal keindahan akan. Terlihat ketika gelap."

Prilly Aurellia Adhitama

🐣Selamat Membaca🐣

Deva, yang baru bangun ia segera masuk kedalam kamar mandi. Ia tak butuh waktu lama untuk mandi setelah selesai ia keluar dari kamarnya,

deva, harus cepat datang ke rumah papanya untuk menjemput adiknya kuliah ya, dia memang tidak tinggal di sanah ia memilih membeli rumah yang. Tak jauh dari rumah papanya dia ada di  jalan, kencana No 08.

Dia buru-buru masuk, mobilnya dan menjalankan kearah jalan melati no 26.

Gue, yang sudah ada. di depan rumah Menunggu abangnya menjemputnya, Prilly berdecak karena deva tak on time, membuat ia mengerutu terus.

Lalu, ia melihat mobil hitam Lamborgini yang bisa ia tebak pasti itu deva prilly. Berdecak lidah,

"ini, dia orangnya malah telat."gumamnya kesal lalu ia mengetuk mobil kaca abangnya, ia menatap deva dongkol setengah mati.

Gue. Yang kesal, hanya duduk diam sambil memakai Earphone di telingganya. Deva terkekeh pasti adiknya sedang merajuk, ia mengelus rambut prilly lembut.

"apasih, gausah pegang-pegang."ucap prilly jutek deva tertawa kecil, ia mencubit hidung prilly.

"udah, dong masa adik cantik dari deva mahendra ngambek."ujar deva tetap fokus sama menyetirnya.

"hm."

"padahal, tadi abang udah beli coklat tiga loh tadinya. Mau di kasih ke seseorang eh dianya kayanya lagi ngambek."ucap deva memancing sesekali melirik adiknya.

"kayanya, gak jadi deh di kasihnya."ucap deva mengoda prilly padahal dirinya tau ia lagi pura-pura acuh.

"bodo, udah deh bang buruan bawa mobilnya."sahut prilly ketus

"yakin, gak mau nih."goda deva melirik prilly sambil menyodorkan coklatnya di depan prilly,

Oik, gue yang mupeng lihat coklat tiga di depan muka gue. Eh tapi gue kan lagi ngambek, anjir iihh tau ah pokonya gue pengen. Prilly mengambil coklat dari tangan deva,

Membuat, senyum deva terbit.
"cie, yang gak ngambek lagi."ledeknya prilly memutar matanya malas,

Gue hanya, mendengus kesal melihat bang deva tertawa.

Tak, terasa mobil yang di bawa oleh. Deva akhirnya telah sampai di universitas Favorit. Yang ada di jakarta,

Gue segera, keluar dari mobil bang deva. Dan melambaikan tangannya. Lalu segera masuk ke kampusnya, prilly melihat Sarah yang. Terduduk di lantai Gue yang, bingung sama si anak kunti satu ini dari pada penasaran, gue hampiri saja.

"Oik, lu ngapain kunti duduk di lantai heh pindah provesi lu jadi pengemis?."ucap prilly sarah mendongak keatas menatap. Prilly sahabatnya,

"hik, gue di labrak. Sama viona masa."adunya lirih kening gue mengkerut saat mendengar ucapan sarah,,

"terus?." sarah lalu bangun, dan menjitak kepala prilly.

Samudra Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang