삼. Meet Again

38 20 9
                                    

Actually, it's all lies.

...

Udara yang sejuk serta hiruk pikuk bercampur seolah menyengat disetiap sentuhan nya pada kulit, berdentung berlomba-lomba memekakkan rungunya.  Membuatnya merasa pusing kemudian menutup telinga dengan kedua tangan nya.

Ayolah... matahari bahkan masih malu-malu menunjukkan dirinya ke bumi. Masih terlalu pagi untuk merasakan hal yang tidak nyaman seperti yang dirasakan Gyuri saat ini.

Apa masalah dihidupnya tidak lebih penting dari apa yang ia perbuat itu?

Ya, bernyanyi layaknya Rapper di Bus yang sedang Gyuri tumpangi, berada tidak jauh didepannya.

Mereka masih saja. Oh, ini sungguh menggangu. Bukan hanya dirinya, namun penumpang lain juga terlihat begitu.

Merasakan waktu seolah berjalan begitu lambat untuk tidak menyaksikan tontonan ini lagi. Gyuri jengah, ingin rasanya turun atau melompat saja dari jendela yang ukurannya tidak lebih sempurna untuk menyambut lekuk tubuhnya. 

Tidak beruntung!

.

.

.

Ramai seperti biasanya, udara segar yang sejuk, akhirnya Gyuri dapat bernapas lega setelah turun dari Bus dan orang-orang aneh itu.

Sebelum nya, Gyuri sudah ada janji bersama Eunhye untuk menemani nya ke perpustakaan mencari buku-buku yang bisa dibaca diwaktu luang. Tapi sepertinya Gyuri mendapat gangguan sekarang.

Seseorang sedang melambai padanya diseberang sana. Panggilannya terdengar samar, namun mampu membuat Gyuri jengah mendengarnya. Dia Min Jun teman sekelas dengan Gyuri juga. Pria ini sangat girang bahkan suka sekali menggangu Gyuri.
Min Jun akhirnya datang menghampirinya.

Yang benar saja, mood Gyuri baru saja membaik tadi.

"Ayolah Gyuri mengapa terlihat murung?" Wajah nya sungguh menyebalkan.

"Jika penting langsung saja bicarakan, aku sangat sibuk." Lanjut Gyuri pada intinya. Dia tak akan membuang waktunya disini hanya dengan meladeni Min Jun yang sudah pasti tak penting.

"Baiklah, sungguh ini penting." Min Jun memperhatikan wajah Gyuri yang kesal.

Apa Gyuri kurang tidur?
Namun Gyuri memilih tidak menjawab dan menunggu Min Jun mengatakan hal penting itu.

Min Jun malah ingin tertawa melihat wajah cemberut nya. "Ya, hanya ingin mengatakan kalau kau hari ini sangat cantik seperti biasanya." Dia tersenyum jahil.

Oh, sungguh membuat Gyuri ingin menendangnya. "Terima Kasih." Kini Gyuri makin kesal, dan langsung pergi dari pria tak jelas itu.

"Hey, itu salah satunya. Ada hal penting lain yang harus aku katakan padamu." Min Jun berusaha menahan tawanya. "Kali ini sungguh. Karna ini permohonan seseorang." Suara pria itu berubah sedikit serius.

Akhirnya, Gyuri berhenti dan berbalik lagi untuk tetap mendengarkan Min Jun.

"Aku tidak mengenal nya. Dia hanya mengatakan dirinya teman lama mu. Jika kau bertanya ciri-ciri nya mungkin ak—"

"Apa yang dia katakan?" Gyuri mungkin tahu.

"Dia memberikan ini, sepertinya surat." Min Jun menyerahkan sebuah lipatan kertas yang lembut. Benar, seperti sebuah surat.

DECEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang