Bab III

115 11 18
                                    

Song Lan terbangun dengan kepala seperti di hantam batu. Ia menggelengkan kepala beberapa kali untuk menghilangkan rasa sakit di kepalanya. Apa ia terlalu banyak minum tadi malam?

Ia beranjak dari sofa dan pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Ia membuka keran wastafel dan melihat pantulan wajahnya di cermin. Ia mencoba mengingat apa yang dilakukannya tadi malam. Tetapi nihil, ia tidak ingat sama sekali.

.

.

.

Selesai mandi dan memakai baju bersih. Song Lan menuju kamar Wen Ning, ia mengetuk pintu di depannya dan membuka pintu itu.

"Wen Ning, hari ini kau mau sarapan apa?" Tanya Song Lan setelah membuka pintu.

Tidak ada jawaban sama sekali, Song Lan dapat melihat gumpalan di atas tempat tidur Wen Ning. Wen Ning menyelimuti dirinya sendiri dengan selimut dan membuat bola selimut besar.

"Kau sedang apa?" Tanya Song Lan.

Tidak ada jawaban dari Wen Ning.

Song Lan mendekati Wen Ning dan mencoba menarik selimut yang menutupinya. Tetapi Wen Ning semakin mengeratkan selimut itu. Membuat Song Lan kesal karena Wen Ning tidak mau melihat wajahnya.

Apa Wen Ning masih marah karena Song Lan menegurnya tadi malam?

"Wen Ning! Berhenti bermain-main!" Ujar Song Lan tegas dan menarik selimut itu kuat.

Acara tarik menarik selimut berlangsung selama beberapa saat. Sampai akhirnya Wen Ning tiba-tiba membuka selimutnya sendiri.

"Guwaaaahhhh!!!" Teriak Wen Ning saat membuka selimut yang membungkusnya tadi dengan kedua tangan terangkat keatas.

Song Lan jatuh terjungkal ke lantai karena gerakan tiba-tiba Wen Ning itu.

CTAK

Sebuah perempatan muncul di kepala Song Lan.

"WEN NING!!!"

Wen Ning yang melihat Song Lan seperti akan memakannya hidup-hidup, langsung berlari keluar dari kamar, kabur.

Aksi saling kejar mengejar terjadi di pagi hari itu. Song Lan mengejar Wen Ning ke seluruh penjuru apartemen itu.

Song Lan akhirnya mendapatkan Wen Ning saat Wen Ning tidak sengaja terpeleset di ruang tamu dan Song Lan menangkap Wen Ning dipelukannya.

Aksi saling menatap terjadi saat itu.

"Wen Ning? Kau baik-baik saja?" Tanya Song Lan khawatir saat Wen Ning hanya diam menatapnya.

Tubuh Wen Ning tiba-tiba menegang dipelukan Song Lan. Dan cepat-cepat Wen Ning menjauh dari Song Lan dan membelakanginya. Wajah Wen Ning merah seperti kepiting rebus. Ia berusaha menyembunyikan wajahnya itu dari Song Lan.

"A..ayo kita berangkat se..sekarang! Na..nanti bisa telat!" Ujar Wen Ning gugup dengan nada tinggi.

'Ada apa dengan Wen Ning?' Pikir Song Lan.

.

.

.

"Wen Ning!" Teriakan Wei Wuxian membuat orang-orang melihat ke arahnya.

Apa ia tidak tahu kalau saat ini ia sedang di perpustakaan?

Wen Ning yang dipanggil mengangkat wajahnya yang sedari tadi menghadap buku. Ia segera membereskan bukunya dan pergi menuju Wei Wuxian.

"Kau menunggu lama? Tadi kelasku harus mendapat jam tambahan karena dosennya minta salinan catatan selesai saat itu juga. Tanganku capek banget buat nulis." Ujar Wei Wuxian.

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang