Two

123 6 1
                                    

"Mungkin tanpa hadirku dia akan bahagia."

- Kaila Azzahra Refaira -

***

"Justin memang sangat keras kepala, Kai." ungkap Anna terang-terangan. "Tapi dia sangat perhatian kepada siapapun. Cuma cara dia yang salah menunjukkannya,"

Kaila tersenyum kecil. Kaila tau apa yang dirasakan Anna, Mama Justin. Mereka sama-sama perempuan. Anna memang sangat begitu peduli kepada Kaila. Kaila sangat bersyukur selalu di kelilingi oleh orang yang baik.

"Kamu harus lebih sabar lagi ngadepin Justin, suami kamu." ucap Anna.

Sudah lumayan aku menikah dengan Justin. Tapi Justin masih tetap menyanyangi orang lain. Apa nanti jika aku menunggu untuk kesekian kalinya takdir akan berpihak padaku?

Kaila lagi-lagi tersenyum palsu karna tak ingin melihat Anna bersedih.

"Tentunya dong, Ma." sahut Kaila.

Kaila yang sudah selesai memotong beberapa sayuran, kemudian berjalan menuju westafel. Anna sedaritadi hanya melihat bagaimana cara Kaila bekerja. Kaila memang patut diacungi jempol. Dia begitu terlihat lihai di dapur. Anna tak salah mencarikan menantu seperti Kaila.

Kaila tersipu ketika sadar Anna melihatnya daritadi, "Mama ish kok liatin Kaila segitunya?"

Anna tertawa renyah, "Mama bener-bener bangga sama kamu, Nak. Kamu gak pernah mengeluh. Kamu selalu berusaha sendiri dan mandiri. Mantu Mama emang mantul."

Akhirnya Anna dan Kaila tertawa bersama.

"Mama, Kaila kekamar dulu ya." ucap Kaila. Kaila merasa badannya sangat lesu. Jadi ia memutuskan untuk pergi kekamar.

"Capek ya?" tebak Anna. "Yauda istirahat ya sayang. Mama hari ini mau ke butik dulu, kalo ada apa-apa langsung telepon Mama."

"Mama hari ini ke butik?" sahut Kaila. Tak biasanya Anna ke butik dihari ini. Karna sudah ada yang bertugas di butik.

Kaila jadi merasa tak enak, "Kaila anter ya, Ma?"

"Gausah, sayang. Mama sama Pak Yanto kok, gak sendiri. Jadi gaperlu khawatir." jawab Anna meyakinkan Kaila. Anna tahu bahwa Kaila butuh istirahat. Jadi ia memutuskan ke Butik dengan diantar supir pribadinya.

"Bener? Tapi Kaila gapapa kok, Ma. Kaila beneran gak cape," telak Kaila. Berbohong.

"Sayang," Anna memberi jarak dalam perkataannya. "Kamu juga perlu istirahat. Nanti kamu sakit lagi. Mama gamau itu sampe kejadian. Ya, Nak ya?" lanjut Anna.

Kaila menarik nafasnya panjang, "Mama hati-hati dijalan. Bilang ke pak Yanto bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut." peringatan Kaila. Anna yang melihat itu hanya terkekeh.

"Justin hari ini pulang cepet kok, dia gak lembur. Nanti Mama suruh dia buat diem dirumah jagain kamu," ucap Anna sebelum pergi. Kaila mengangguk sambil tersenyum.

Setelah Anna pergi ke Butik, Kaila langsung kekamar.

Dikamar, Kaila diam sambil menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Dia memikirkan Justin. Cowok itu selalu berhasil membuat fikiran nya penuh. Kaila sendiri sampai lupa dengan kesehatannya.

Kaila tersadar dari lamunannya. Lamunannya buyar karna mendengar sesuatu. Kaila merasa ada yang datang. Dia mendengar derap langkah suara kaki. Gadis itu buru-buru keluar dari kamar dan menuju ruang utama.

Kaila tersentak ketika melihat siapa yang datang.

"Justin?" ucap Kaila ketika berpapasan dengan cowok itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cold Husband. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang