prolog

210 4 4
                                    

Pagi cerah menyelimuti hari
Kicauan burung yang membuka hati
Menyudahi tugas dewi mimpi
Memaksaku untuk bangun
Dalam dekapan sang mentari
Ku siap jalani hariku
Walau ku tak tahu
Apa yang akan kuhadapi
Di esok dan di kemarin
   --------_--------

Namaku cahya,aku tinggal dipegunungan tinggi california,tidak banyak orang mengetahui keberadaanku,kecuali orang2 yang sial karena mengenalku

Umurku 18 tahun ,telah lama aku ditinggal oleh orang tuaku ,entah kemana.Yang aku tahu orang tuaku bukan orang biasa,mereka mengetahui apa yang tidak diketahui oleh orang -orang.Aku sekarang tinggal bersama adikku.Rumah kami tidak lah besar,hanya cukup untuk 4 orang saja.disekitar rumahku tidak terlalu tertinggal oleh zaman,banyak rumah,sekolah dan kerumunan orang - orang yang serabutan mencari sesuap nasi.Sebenarnya aku ingin sekali mengetahui rahasia-rahasia orang tuaku,dan aku tahu suatu saat pasti akan terungkap

Disekolah aku menjadi orang biasa,tidak naik daun ,tidak pula terkucilkan, hanya saja aku lebih suka mencari kesendirian yang tenang.menurut virgo dan virgi aku ini orang nya aneh karena suka melamun sendiri dan suka mengigau tentang sesuatu yang tidak jelas

Walau aku seorang yang penakut ,namun aku punya musuh, Dendeils namanya.ia suka menghantamku karena sesuatu yang sepele,kadang menertawakan ku karena rambut pirang dan kacamata yang menurutnya lucu.Aku sama sekali nggak tahu apa yang membuatnya berfikir demikian.kendati aku lemah,aku selalu berusaha melawan meskipun kutahu selalu berakhir sama

"Aku pulang.."kulihat adiku sedang membaca novel di ruang tamu melihat memar dan lukaku."kau berulah lagi ya?"sambil menunjuk ku dan mengernyitkan dahi"dia yang memulai nya..."."kau seharusnya sadar kesalahan mu sendiri.."ucapnya menjengkelkan . aku melempar tas ke lemari dengan kesal aku hantam tembok dan meneriaki nama orang  bangsat itu lalu lari ke atas loteng-tempatku biasa tidur- untuk merenung sedih meratapi nasib ku yang tak pernah bahagia.Adikku yang tidak pernah bersekolah tidak tahu sakitnya bersekolah.pulang sekolah selalu membawa memar dan luka seolah -olah gol dari setiap minggunya.

"Dimana tuhan saat ini!!!"teriak ku sambil meremas selimut Lalu sayup sayup aku diatas ranjang ...mataku menatap triplek lalu aku terlelap dalam hening.

------------------------------------------------------------

Hening tak bermenit
Suara tak lagi berputar dikepala
Ketenangan yang haqiqi
Hidup sebenarnya terasa
Mimpi terasa lebih hidup
Dunia begitu indah
Dimana kita menjadi raja
Dan tak ada lagi seorang yang menentang
Sangat damai...
Dimana aku yang lemah
Sekarang menjadi kuat
Dimana aku yang takut
Sekarang menjadi berani
Alangkah indah nya hidupni...
---------------_----------------
"DUAR!!!
Sampai aku terbangun terkejut karna sambaran petir yang sangat kencang diikuti suara gerimis dan lampu yang padam.membayangkan sesuatu keluar dari balik bayangan ,sepertinya dalam kegelapan ada hantu yang kapan pun bisa muncul atau psikopat yang bagaimanapun bisa menikamku , meninggalkan mayatku dan tiada yang menyadarinya.
"Duar..!!!"tempo melambung,hujan melaju lebih kencang tiba - tiba kudengar suara deritan kayu tua yang menakutkan.aku merinding,lalu aku menyelimuti badanku kembali mencoba menenangkan diri tiba -tiba saja ada yang menyentuh ranjangku dari bawah

Keringat mengucur deras dan ludah yang kutelan -saking banyaknya-bisa menghilangkan dahagaku seketika.aku mencoba melihat nya dan ternyata
"Meow"."ampun ...."seekor kucing biru entah darimana"kamu tersesesat?"tanyaku seolah olah kucing itu paham apa yang ku ucapkan"meow(ya..aku tidur ditempatku dan terbangun ditempatmu)" khayalanku nyaris realistis,ini pasti karena efek kebanyakan melamun.aku menggendong nya dan hendak menapak,hingga
"Ting..tong"itu pasti paman. Paman selalu datang setiap minggu untuk melihatku,memberiku sedikit makanan dan uang .Dia selalu menanyakan kabar  ayahku dan aku selalu menjawab pertanyaan yang walau sudah kujawab tetap saja terlontar."tapi kenapa hujan - hujan kesini"tanyaku pada kucing itu."meow(mungkin saja ada sesuatu yang penting)"imajinasi yang hebat, pendengaran ini kupikir bukan halu akantetapi anugrah dari tuhan."ya mungkin saja"senyumku pada kucing itu,lalu aku meraba senter di lemari yang ada di sebelah ranjangku dan pergi untuk menemui tamu yang datang sore itu




ketika sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang