Act 1 #the heist :chapter 1-1

63 2 0
                                    

California, 23 juni 2010
14:56

Aku membukakan pintu sebelum aku terkejut ternyata bukan wajah paman ku melainkan wajah yang belum pernah ku temui,yang kulihat ,seorang asing yang basah kehujanan,seorang laki laki yang memakai jubah hitam dengan dalaman kemeja abu abu ,agak sedikit lebih tinggi dariku memakai topi fedora emas dan kacamata hitam.Wajahnya tak jelas karena listrik belum juga muncul.

"Permisi,bolehkah aku berteduh?"mohon orang itu."ya silahkan".kupersilahkan dia masuk kedalam kemudian dia duduk di sofa yang menghadap ke pintu rumah .aku lekas pergi menyuruh adikku untuk membuatkannya minuman sesudah aku bertanya apakah dia mau minum segelas kopi.

Sembari menunggu minuman,aku melontarkan beberapa sapaan,lalu dia menjawabnya dengan kaku."kalau boleh tahu ,siapa namamu?"."saya cahya,dan anda?"."namaku....".aku masih mendengarkannya ,dan entah karena dia menungguku mendengarkannya atau di tak mau memberitahuku,dia terdiam.wajahnya tak jelas karena lampu belum nyala.

Beberapa pikiran melintas,pikiran kewaspadaanku tiba tiba saja hadir."kalau aku tidak boleh tau namamu,tak apa".aku membenarkan posisi kacamataku dan menatapnya
"Kau tadi tak mendengarkanku"dia melepas topinya,mengambil sepucuk rokok dan menyulutnya"kau bisa memanggilku mr.namaku"

-------------------------------_------------------------

"Jadi mr.namaku,apa yang membawamu kemari?".sambil mengemput rokok dia menengklengkan kepalanya dan melepas jas layaknya inspektur kepolisian."yang pertama,karena hujan."ucapnya sambil melihat sekeliling ruang tamu"yang kedua aku tengah mencari orang - orang ini.."dia menunjukkan ku sebuah foto."akan sangat terbantu jika kau menunjukan rumahnya."alangkah terkejutnya mengetahui orang tuakulah yang ia cari.Aku merasa mereka dalam masalah karena itu aku hanya berbohong padanya.

"Kalau boleh tau ,kenapa kau mencari mereka?"tanyaku gemetar karena sangat jarang aku berbohong pada seseorang."ini adalah kasus tinggi,dan aku adalah agen yang dikirim untuk mencari mereka".sudah kuduga,orang tuaku selama ini telah melakukan kesalahan,seketika itu aku ingin sekali mencari mereka.

"Kata orang setempat,Ini rumah mereka yang mereka tempati,benarkah?"ia bertanya seolah olah tau kalau aku berbohong.Aku tetap gemetar,dan  meremas sofa saking takutnya."aku bahkan tidak tahu  soal mereka,lagian aku ini baru pindah setahun yang lalu"."oh,begitukah?"."ya"
Adikku datang memecah suasana ,membawakan dua gelas kopi."ini pasti adikmu,aku menemukan kemiripan"tebak orang itu"benar..."batinku aku dan adik perempuanku sama sekali berbeda ,tak masuk akal jika orang itu mengetahuinya tanpa mengenal keluargaku."....terimakasih"."ya"

Lalu adikku kembali ke kamarnya ,namun sebelum itu tatapannya terhadapku seolah ada sesuatu yang mau disampaikannya."jadi mr.cahya....".dia mengempot rokoknya lagi.tiba - tiba listrik menyala dan wajahnya lebih ketara.".....kau tidak tahu apa - apa mengenai mereka".sambil meniriskan rokok lalu menatapku serius."ya,aku bahkan tidak kenal mereka".keringat mengucur deras seakan memberitahunya kalau aku berbohong.
Dia meminum kopinya,kepanasan,lalu dia menyeruputnya perlahan."kalau begitu,aku harus pamit".dia berdiri ,aku pun ikut berdiri.dia memberiku kartunama dan memberitahuku kalau sewaktu waktu menghubunginya ketika aku mengetahui orang orang itu."terima kasih mr.cahya".dia menyalamiku."ya hati - hati dijalan"dia pun memakai topi dan jasnya lalu lari entah mengarah kemana.
"Meow(sudah pergi?)". aku menggendongnya "sudah"."meow(dia terlihat familiar!)"."kau mengenalnya?"."meow(sepertinya)"."kau sepertinya bisa menemaniku"."meow(tentu saja)"."dan aku bisa memanggilmu dg nama apa?"."meow(leah)"."baiklah leah aku akan menjagamu mulai sekarang.lalu aku membawanya ke kamar adikku ,memberi tahu kucing itu dan percakapan  sore itu

-------------------------------_---------------------

Adikku menceritakan padaku bahwa orang itu sepertinya telah mengawasi rumah selama 2 minggu terakhir ,dia takut kalau terjadi sesuatu .aku menenangkan nya dengan meyakinkan orang tua kita mungkin hanya melakukan kesalahan hingga orang orang tsb salah paham,maka dari itu aku akan mencari tahu dan menyelamatkan orang tuaku.

Lalu aku keluar dari kamarnya dan kembali ke loteng.tubuhku terasa terpanggil kembali oleh mimpi yang terjeda,lalu aku terdiam.kalian meninggalkan kami,dan membawa masalah untuk kami...untung saja anakmu ini anak yang berbeda hingga mereka tak bisa memenangkan pertarungan.

Aku pun terlelap dalam dekapan sang angin


Hanya saja aku belum paham
Dilematika
Problematika kalian
Jadi ,izinkan aku
Untuk merombaknya.-

Chapter end


ketika sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang